Pada malam Nisfu Syaban, umat Islam dianjurkan melaksanakan ibadah seperti sholat sunnah. Ada juga doa setelah sholat Nisfu Syaban beserta dzikirnya yang juga sangat dianjurkan.
Dikutip dari laman resmi NU Online Jabar, tata cara melaksanakan sholat Nisfu Syaban hampir sama seperti sholat lainnya, yang dimulai dari melafalkan niat hingga salam. Namun, pada setiap rakaatnya dianjurkan membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 10 kali setelah Al-Fatihah pada setiap rakaat.
Sementara itu, pada buku Ingin Tahu? Sholat yang ditulis Abdul Salam Mohd Zain, surat yang dianjurkan pada rakaat pertama setelah Al-Fatihah adalah surat Al-Kafirun. Sementara itu, pada rakaat kedua baru membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 10 kali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah selesai melaksanakan sholat Nisfu Syaban, kita dianjurkan untuk membaca doa khusus. Mari simak penjelasan lengkap berikut untuk mengetahui bacaan doanya!
Doa Setelah Sholat Nisfu Syaban
Dikutip dari buku 71 Doa Harian tulisan KH M Yusuf Chudlori, berikut ini adalah doa malam Nisfu Syaban yang dapat dikerjakan setelah melaksanakan sholat sunnah pada malam tersebut.
اللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْهِ، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ، لَآ إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِـءِيْنَ، وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ، وَأمَانَ الْخَاءِفِيْنَ.
Allāhumma yā dzal-manni wa lā yumannu 'alayh, yā dzal-jalāli wal-ikrām, yā dzath-thauli wal-in'ām, lā ilāha illā anta zhahrallāji'īn, wa jāral-mustajīrīn, wa amānal-khāifīn.
"Ya Allah, Dzat yang memiliki karunia dan tidak dikaruniai, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan, wahai Dzat yang memiliki anugerah dan kenikmatan. Tidak ada Tuhan selain Engkau, tempat bersandar bagi orang-orang yang berlindung, tempat memohon pertolongan bagi mereka yang meminta perlindungan, dan tempat aman bagi mereka yang ketakutan."
اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُوْمًا أَوْ مَطْرُوْدًا أَوْ مُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ.
Allāhumma in kunta katabtani 'indaka fī ummil-kitābi syaqiyyan aw maḥrūman aw maṭrūdan aw muqattaran 'alayya fī r-rizqi famḥu.
"Ya Allah, jika Engkau telah menuliskan aku dalam Lauhul Mahfuzh sebagai orang yang sengsara, terhalang dari rahmat-Mu, terusir, atau sempit dalam rezekiku, maka hapuslah ketentuan itu."
اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ شَقَاوَتِيْ وَحِرْمَانِيْ وَطَرْدِي وَاقْتَارَ رِزْقِيْ وَأَثْبِتْنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ.
Allāhumma bi faḍlika syaqāwatī wa ḥirmānī wa ṭardī wa iqtarā rizqī wa atbitnī 'indaka fī ummil-kitābi sa'īdan marzūqan muwaffaqan lil-khairāt.
"Ya Allah, dengan keutamaan-Mu, hapuslah kesengsaraanku, keterhalanganku dari rahmat-Mu, keterusiranku, dan kesempitan rezekiku. Tetapkanlah aku di Lauhul Mahfuzh sebagai orang yang bahagia, dilimpahi rezeki, dan diberi taufik untuk melakukan kebaikan-kebaikan."
فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَا بِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ: يَمْحُوْا اللّٰهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ.
Fa innaka qulta wa qawluka l-ḥaqqu fī kitābikal-munazzali 'alā lisāni nabiyyikal-mursal: yamḥu llāhu mā yasyā'u wa yutsbit, wa 'indahu ummul-kitāb.
"Karena Engkau telah berfirman, dan firman-Mu adalah benar, dalam kitab-Mu yang diturunkan melalui lisan Nabi-Mu yang diutus: 'Allah menghapus dan menetapkan apa yang Dia kehendaki, dan di sisi-Nya terdapat Lauhul Mahfuzh.'"
إِلٰهِي بِالتَّجَلِّيِّ الْأَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّم الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَيُبْرَمُ:
Ilāhī bit-tajallīl-a'ẓam fī lailatin-niṣfi min syahri sya'bān al-mukarram allati yufraqu fīhā kullu amrin ḥakīm wa yubram.
"Wahai Tuhanku, dengan kemuliaan malam Nisfu Syaban yang agung, malam di mana segala ketentuan bijaksana ditetapkan dan ditentukan."
أَسْأَلُكَ أَنْ تَكْشِفَ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ مَا نَعْلَمُ وَمَا لَا نَعْلَمُ وَمَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ، إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُّ الْإِكْرَمُ.
As'aluka an taksyifa 'annā minal-balāi mā na'lamu wa mā lā na'lamu wa mā anta bihi a'lam, innaka antal-a'azzu l-akram.
"Aku memohon kepada-Mu agar Engkau mengangkat dari kami segala bencana yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui, dan Engkau lebih mengetahuinya. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang Maha Mulia dan Maha Dermawan."
وَصَلَّى اللّٰهُ تَعَالَى عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَّعَلَى آلِهٖ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُلِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Wa ṣallallāhu ta'ālā 'alā sayyidinā Muḥammadin wa 'alā ālihi wa ṣaḥbihi wa sallam. Wal-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn.
"Semoga Allah melimpahkan shalawat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, beserta keluarga dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."
Dzikir yang Dianjurkan pada Malam Nisfu Syaban
Berikutnya, kita juga dapat melanjutkan ibadah pada malam Nisfu Syaban dengan memperbanyak dzikir. Dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama serta Majelis Ulama Indonesia, berikut ini adalah beberapa bacaan dzikir yang dianjurkan.
1. Membaca Kalimat Thayyibah
Dzikir adalah bentuk pengingat kepada Allah SWT yang dapat dilakukan kapan saja, terutama pada malam-malam yang mulia seperti Nisfu Syaban. Berikut beberapa kalimat dzikir yang dianjurkan:
a. Tasbih
سُبْحَانَ اللَّهِ
Subḥānallāh
Artinya: "Maha Suci Allah."
b. Tahmid
الْحَمْدُ لِلَّهِ
Alḥamdulillāh
Artinya: "Segala puji bagi Allah."
c. Tahlil
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ
Lā ilāha illallāh
Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah."
d. Takbir
اللَّهُ أَكْبَرُ
Allāhu Akbar
Artinya: "Allah Maha Besar."
Disunnahkan untuk membaca kalimat-kalimat ini sebanyak mungkin pada malam Nisfu Syaban sebagai bentuk ibadah dan penghambaan kepada Allah SWT.
2. Memperbanyak Istighfar
Malam Nisfu Syaban dikenal sebagai lailatul maghfirah atau malam pengampunan. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak istighfar dengan membaca:
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ العَظِيْمَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullāhal 'aẓhīm wa atūbu ilaih
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung dan aku bertaubat kepada-Nya."
Membaca istighfar sebanyak-banyaknya akan membuka pintu pengampunan dari Allah SWT dan membersihkan hati dari dosa.
3. Membaca Sholawat Nabi
Bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW adalah amalan yang sangat dianjurkan pada malam Nisfu Syaban. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al-Ahzab: 56:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Inna allāha wa malāikatahu yuṣallūna 'alan-nabiyy. Yā ayyuhalladzīna āmanū ṣallū 'alaihi wa sallimū taslīmā.
Artinya: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kalian atas Nabi dan sampaikanlah salam penghormatan kepadanya."
Salah satu bacaan sholawat yang bisa diamalkan adalah:
اللَّهُمّٓ صَلِّ وسلِّم على سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ حَبيبِ الرَّحْمَنْ، عَدَدَ ما يَكونْ وما قَدْ كَانْ
Allāhumma ṣalli wa sallim 'alā sayyidinā Muḥammadin ḥabīb al-Raḥmān, 'adada mā yakūn wa mā qad kān.
Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah salam dan rahmat kepada junjungan kami Muhammad, kekasih Yang Maha Pemurah, sebanyak yang akan terjadi dan sebanyak yang telah terjadi."
Membaca sholawat akan mendatangkan keberkahan dan syafaat Nabi Muhammad SAW pada hari kiamat.
Demikian penjelasan lengkap mengenai bacaan doa serta dzikir setelah sholat Nisfu Syaban. Semoga bermanfaat!
(sto/apl)