7 Kambing Mati Tertabrak Kereta Saat Uji Coba KA Cepat Solo-Wonogiri

7 Kambing Mati Tertabrak Kereta Saat Uji Coba KA Cepat Solo-Wonogiri

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Jumat, 31 Jan 2025 13:29 WIB
KA Batara Kresna, Solo, Sabtu (13/4/2019).
KA Batara Kresna, Solo. Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom.
Sukoharjo -

Sebanyak tujuh ekor kambing mati tertabrak kereta api (KA) cepat untuk uji coba jalur perlintasan Solo-Wonogiri tepatnya di Desa Kedungwinong, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. Video detik-detik tertabraknya kambing itu viral di media sosial.

Video salah satunya diunggah akun Instagram infocegatansolo.fb. Video tersebut memperlihatkan suasana dari ruang masinis. Terlihat, KA melaju di atas kecepatan 80 km/jam. Namun saat KA melintas, ada sekumpulan kambing yang berjalan ke arah rel sehingga tertabrak KA.

"Hati-hati bolo, ujicoba kereta Solo-Wonogiri mem4kan korb@n 7 ekor kambing di daerah Songgorunggi, Nguter Sukoharjo. 30/01/25," tulis dalam caption postingan tersebut seperti yang dilihat detikJateng, Jumat (31/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemilik kambing itu adalah Kasrin (65) warga Desa Kedungwinong, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. Dia memang sering melepaskan kambingnya di sawah belakang rumahnya yang tidak jauh dari rel. Kambing-kambingnya biasanya akan mencari makan hingga di tepi rel.

"Saya tidak tahu akan ada uji coba. Biasanya jam 13.00 itu sudah tidak ada KA, biasanya jam 14.00 itu (kambing) saya lepas. Dan biasanya nanti pulang sendiri," kata Kasrin saat ditemui awak media di rumahnya, Jumat (31/1/2025).

ADVERTISEMENT

"Kalau saya tahu ada uji coba, tidak akan saya lepas kambingnya," sambungnya.

Namun tiba-tiba, ia dikagetkan dengan suara klakson KA dari rumahnya. Kasrin coba berlari ke arah rel, dan mendapati kambingnya sudah mati.

Kasrin mengatakan, kambingnya yang mati memiliki nilai jual beragam, mulai dari Rp 1,5-3 juta per ekornya.

"Dari delapan ekor, tujuh ekor mati yang satu kakinya patah. Kurang lebih (kerugian) Rp 15 jutaan. Kambing yang mati dikubur di sekitar situ," ucapnya.

Dihubungi terpisah, Manager Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 6, Krisbiyantoro, mengatakan adanya kejadian itu tidak mengganggu uji coba KA cepat di jalur perlintasan Solo-Wonogiri.

"Tidak mengganggu, masih terpenuhi kecepatannya," kata Kribiyantoro.

Diberitakan sebelumnya, PT KAI mulai melakukan uji coba dari Stasiun Wonogiri hingga Purwosari Solo menggunakan rangkaian lokomotif CC26 yang menarik dua gerbong.

"Rencana Batara Kresna akan menggunakan rangkaian kereta yang baru dengan frekuensi yang berbeda yang kami rencanakan di Gapeka 2025. Rangkaian direncanakan menggunakan rangkaian kereta diesel atau jenis rangkaian K3 split yang diterima lokomotif, ini belum fix," kata Kribiyantoro kepada awak media di Stasiun Purwosari, Solo, Laweyan, Kamis (30/1/2025).

Dia menyebut bahwa selama ini KA Batara Kresna melaju dengan kecepatan sekitar 40 kilometer per jam. Bahkan, di sepanjang Jalan Slamet Riyadi Solo, KA perintis itu hanya melaju dengan kecepatan 30 km per jam. Dengan rangkaian baru ini KA Batara Kresna akan melaju dengan kecepatan 60 km per jam di relasi Solo-Wonogiri dan kecepatan 100 km per jam di relasi Wonogiri-Solo.

Selain mengganti rangkaian, PT KAI juga berencana menambah jadwal perjalanan KA Batara Kresna menjadi tiga perjalanan pulang pergi. Ia mengatakan, perjalanan akan dari pagi, siang dan malam.

"Tambahan perjalanan menjadi tiga pulang pergi baik dari Solo-Wonogiri maupun Wonogiri-Solo akan diberlakukan pada Mei 2025," bebernya.

Dirinya menerangkan untuk perjalanan Batara Kresna dari Kota Solo dimulai pukul 04.15 WIB, 14.00 WIB dan 17.00 WIB.

"Dari Wonogiri pukul 06.00 WIB, 16.00 WIB dan 19.00 WIB," ucapnya




(apl/aku)


Hide Ads