- Kisah Lengkap Isra Miraj
- Hikmah Isra Miraj bagi Umat Islam 1. Ujian Keimanan 2. Memuliakan Nabi Muhammad SAW 3. Penghibur di Tengah Kesedihan 4. Pentingnya Menyampaikan Kebenaran Walau Pahit 5. Syariat Nabi Muhammad SAW Menghapus Syariat Nabi-Nabi Sebelumnya 6. Keistimewaan Masjid Al-Aqsha 7. Islam adalah Agama yang Suci 8. Pentingnya Sholat Lima Waktu 9. Ilmul Yaqin dan Ainul Yaqin 10. Mengutamakan Kehidupan Akhirat 11. Penguatan Misi Dakwah 12. Simbol Kesatuan Umat Islam
Pada 27 Rajab 1446 H yang bertepatan dengan 27 Januari 2025, umat Islam akan memperingati salah satu peristiwa bersejarah, yaitu Isra Miraj Nabi Muhammad. Ini bukanlah sejarah biasa karena ada banyak sekali hikmah Isra Miraj bagi umat Islam.
Dikutip dari buku Kisah Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW karya Syofyan Hadi, Isra Miraj sendiri terdiri dari dua kata. Secara harfiah, isra berarti perjalanan di malam hari. Sementara itu, miraj adalah anak tangga yang dipakai untuk naik. Dengan begitu Isra Miraj diartikan sebagai perjalanan Nabi Muhammad SAW dari masjid Al-Haram di Makkah ke masjid Al-Aqsha di Palestina, kemudian naik menghadap Allah hingga batas terjauh yang bisa dicapai makhluk, yaitu Sidratul Muntaha.
Isra Miraj merupakan sebuah peristiwa yang agung. Sebagai umat Islam, kita wajib memetik hikmah dari peristiwa tersebut serta meneladaninya dalam kehidupan sehari-hari. Ingin mempelajari bagaimana kisah Isra Miraj selengkapnya serta hikmah di baliknya? Mari simak pembahasan lengkap berikut ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kisah Lengkap Isra Miraj
Dikutip dari laman resmi Kementerian Agama Nusa Tenggara Timur, peristiwa Isra Miraj terjadi pada suatu malam atas kehendak Allah SWT. Allah berfirman dalam QS Al-Isra ayat 1:
Ψ³ΩΨ¨ΩΨΩ°ΩΩ Ψ§ΩΩΩΨ°ΩΩΩ Ψ§ΩΨ³ΩΨ±Ω°Ω Ψ¨ΩΨΉΩΨ¨ΩΨ―ΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩΨ§ Ω ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩ ΩΨ³ΩΨ¬ΩΨ―Ω Ψ§ΩΩΨΩΨ±ΩΨ§Ω Ω Ψ§ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩ ΩΨ³ΩΨ¬ΩΨ―Ω Ψ§ΩΩΨ§ΩΩΩΨ΅ΩΨ§ Ψ§ΩΩΩΨ°ΩΩΩ Ψ¨Ω°Ψ±ΩΩΩΩΩΨ§ ΨΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΨ±ΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΩ Ψ§Ω°ΩΩ°ΨͺΩΩΩΨ§Ϋ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩ Ψ§ΩΨ³ΩΩΩ ΩΩΩΨΉΩ Ψ§ΩΩΨ¨ΩΨ΅ΩΩΩΨ±Ω
Artinya: "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjid Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat."
Dalam Shahih Bukhari, Imam Bukhari menceritakan bahwa perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW dimulai dari Masjidil Haram menuju Masjid Aqsha. Nabi mengendarai buraq, hewan dengan kecepatan luar biasa yang diantar oleh Malaikat Jibril. Di Masjid Aqsha, Nabi Muhammad memimpin sholat bersama para nabi sebelumnya. Setelah itu, perjalanan Miraj dimulai. Nabi Muhammad naik ke langit ditemani Jibril hingga ke Sidratul Muntaha.
Di langit pertama, Nabi Muhammad bertemu Nabi Adam As. Nabi Adam menyambut Nabi Muhammad dengan salam dan memperkenalkan dirinya sebagai bapak para nabi. Di langit kedua, Nabi Muhammad bertemu Nabi Yahya dan Nabi Isa. Di langit ketiga, Nabi bertemu Nabi Yusuf, yang dikatakan memiliki wajah paling tampan. Di langit keempat, Nabi bertemu Nabi Idris, seorang nabi yang sangat mulia.
Selanjutnya, di langit kelima, Nabi Muhammad bertemu Nabi Harun, dan di langit keenam, ia bertemu Nabi Musa. Nabi Musa menangis karena mengetahui bahwa umat Nabi Muhammad akan lebih banyak masuk surga dibandingkan umatnya. Di langit ketujuh, Nabi Muhammad bertemu Nabi Ibrahim yang sedang bersandar di Baitul Makmur, tempat para malaikat berthawaf.
Setelah itu, Nabi Muhammad menuju Sidratul Muntaha dan Baitul Makmur. Di sana, Nabi bermunajat kepada Allah SWT. Nabi menerima perintah sholat lima puluh waktu dalam sehari. Namun, atas saran Nabi Musa, Nabi Muhammad kembali kepada Allah untuk meminta keringanan. Akhirnya, jumlah sholat diwajibkan menjadi lima waktu sehari. Nabi Muhammad menerima keputusan ini dengan penuh rasa syukur.
Keesokan harinya, Nabi Muhammad menyampaikan peristiwa Isra Miraj kepada kaum Quraisy. Namun, banyak dari mereka yang tidak percaya. Bahkan, sebagian umat Islam murtad karena kisah ini dianggap mustahil. Di tengah keraguan itu, Abu Bakar membenarkan kisah Nabi tanpa ragu. Karena keyakinannya, Abu Bakar dijuluki As-Shiddiq, yang berarti orang yang sangat jujur.
Hikmah Isra Miraj bagi Umat Islam
Lantas apa saja hikmah dari Isra Miraj? Mari simak penjelasan lengkap berikut ini yang dihimpun detikJateng dari buku Sejarah Kebudayaan Islam karya Yusak Burhanudin dan Ahmad Fida, Buletin Taqwa Universitas Medan Area, serta laman resmi Nahdlatul Ulama.
1. Ujian Keimanan
Peristiwa Isra Miraj merupakan ujian besar bagi umat Islam, di mana setiap individu diuji untuk mempercayai kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Saat Nabi Muhammad SAW mengisahkan perjalanan ini kepada umatnya, banyak yang tidak percaya dan meragukan kebenarannya.
Mereka yang beriman akan semakin teguh dan memperkuat keyakinan mereka terhadap Allah SWT, sedangkan mereka yang tidak beriman akan semakin ragu dan tergoyahkan. Hal ini menunjukkan bahwa iman seseorang tidak hanya diuji pada saat mudah, tetapi juga pada saat menerima hal-hal yang tidak masuk akal dan berada di luar jangkauan logika manusia.
Dalil mengenai ujian ini dapat ditemukan dalam Surah Al-Isra (17) ayat 60:
ΩΩΩ
ΩΨ§ Ψ¬ΩΨΉΩΩΩΩΩΨ§ Ψ§ΩΨ±ΩΩΩΩ ΩΩΨ§ Ψ§ΩΩΩΨͺΩΩ Ψ£ΩΨ±ΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΨ§ ΩΩΨͺΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩΩΨ§Ψ³Ω
Artinya: "Dan Kami tidak menjadikan mimpi yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia..." (QS Al-Isra 17:60)
Sebagai umat Islam, peristiwa ini mengingatkan kita untuk tetap menjaga keimanan meskipun menghadapi tantangan dan ujian yang tampak mustahil bagi pemahaman manusia biasa. Keimanan yang kuat akan membawa seseorang kepada keyakinan bahwa segala hal yang terjadi adalah atas izin dan kehendak Allah SWT.
2. Memuliakan Nabi Muhammad SAW
Isra Miraj merupakan bentuk kemuliaan yang diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, karena tidak ada nabi lain yang memperoleh kesempatan serupa. Dalam peristiwa ini, Nabi Muhammad SAW tidak hanya diberi kesempatan untuk melihat kebesaran Allah SWT, tetapi juga diberi keistimewaan untuk menghadap langsung kepada-Nya. Hal ini menunjukkan betapa tinggi derajat Nabi Muhammad SAW di sisi Allah SWT, lebih tinggi dibandingkan nabi-nabi sebelumnya.
Peristiwa ini juga memperlihatkan bahwa Rasulullah SAW mendapatkan kesempatan yang luar biasa, seperti diberi wawasan mengenai balasan bagi amal perbuatan manusia di akhirat, yang merupakan puncak dari segala pengetahuan dan keagungan yang hanya diberikan kepada beliau. Kita sebagai umat Islam, hendaknya memuliakan dan menghormati Nabi Muhammad SAW, karena beliau adalah teladan utama yang diutus sebagai rahmat bagi semesta alam.
3. Penghibur di Tengah Kesedihan
Isra Miraj terjadi di tengah kesedihan Nabi Muhammad SAW setelah kehilangan dua orang yang sangat beliau cintai. Allah SWT memberikan penghiburan yang luar biasa dengan peristiwa Isra Miraj.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa meneladani sikap Nabi Muhammad SAW dengan tetap mencari penghiburan dari Allah SWT dalam setiap ujian hidup. Misalnya, ketika kita kehilangan orang yang kita cintai atau menghadapi masalah besar, kita bisa berdoa dan meningkatkan ibadah kita untuk mendapatkan ketenangan hati. Seperti Nabi Muhammad SAW yang tetap tabah meski diuji, kita pun seharusnya tetap teguh beriman dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
4. Pentingnya Menyampaikan Kebenaran Walau Pahit
Setelah peristiwa Isra Miraj, Nabi Muhammad SAW menceritakan pengalamannya kepada umatnya. Namun, banyak dari mereka yang meragukan dan menolak cerita tersebut karena dianggap tidak masuk akal.
Meskipun demikian, Nabi Muhammad SAW tetap menyampaikan kebenaran meski harus menghadapi ejekan dan penolakan. Ini mengajarkan kita pentingnya menyampaikan kebenaran meski sulit diterima, bahkan ketika itu akan mendatangkan konsekuensi yang pahit.
Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk tidak takut menyampaikan kebenaran, walaupun itu menantang pemikiran dan logika orang banyak. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda, "Katakanlah kebenaran, walau pahit kenyataan." (HR Tirmidzi)
Hikmah ini bisa diterapkan saat kita menghadapi situasi yang sulit, misalnya ketika harus berbicara jujur kepada seseorang yang mungkin tidak ingin mendengarnya. Misalnya, jika kita mengetahui informasi yang penting tetapi tidak populer, kita harus berani menyampaikan demi kebaikan bersama.
5. Syariat Nabi Muhammad SAW Menghapus Syariat Nabi-Nabi Sebelumnya
Dalam peristiwa Isra Miraj, Nabi Muhammad SAW menjadi imam bagi nabi-nabi terdahulu, yang menunjukkan bahwa syariat yang dibawa oleh beliau adalah yang paling sempurna dan menghapuskan syariat yang ada sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan wahyu yang telah disempurnakan oleh Allah SWT dan sesuai dengan kebutuhan umat manusia di setiap zaman.
Sebagai umat Islam, kita harus memahami bahwa syariat Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW adalah petunjuk hidup yang lengkap, baik untuk kehidupan dunia maupun akhirat. Kita harus mematuhi ajaran-ajaran Islam dan menjadikannya sebagai pedoman hidup yang benar.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mengimplementasikan ajaran ini dengan menjalankan syariat Islam secara konsisten, seperti menjaga sholat lima waktu, membaca Al-Quran, dan berperilaku sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW. Contoh sederhananya adalah menjalankan sholat tepat waktu dan mengikuti aturan Islam dalam berbagai aspek kehidupan seperti berpakaian, berbicara, dan berperilaku.
6. Keistimewaan Masjid Al-Aqsha
Masjid Al-Aqsha yang menjadi tempat pemberhentian Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan Isra, mengajarkan kita untuk menghormati dan memuliakan tempat ibadah. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat meneladani hal ini dengan menjaga kebersihan dan kehormatan masjid-masjid di sekitar kita.
Menghadiri majelis ilmu di masjid atau mengikuti kegiatan yang bermanfaat di masjid merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, kita juga diajarkan untuk menghormati masjid sebagai tempat yang membawa keberkahan dan kedamaian bagi umat Islam.
7. Islam adalah Agama yang Suci
Peristiwa Isra Miraj juga menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang suci, sebagaimana Nabi Muhammad SAW memilih susu yang melambangkan kesucian, daripada khamr yang melambangkan keburukan. Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk menjaga kesucian agama dengan menjauhi segala bentuk kemaksiatan dan dosa.
Sebagai umat Islam, kita harus menjaga kesucian iman kita dengan senantiasa memurnikan niat dan tujuan hidup hanya untuk mengabdi kepada Allah SWT. Semua amal perbuatan kita harus dilandasi dengan ketulusan dan keikhlasan.
Contoh implementasinya adalah menjaga diri dari perbuatan yang merusak seperti berbohong, menyakiti orang lain, dan mengabaikan kewajiban agama. Misalnya, menjaga lidah agar tidak berkata kasar, serta menjaga pandangan dan perasaan agar tetap sesuai dengan ajaran Islam.
8. Pentingnya Sholat Lima Waktu
Sholat lima waktu merupakan salah satu hal penting yang diwajibkan langsung oleh Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Isra Miraj. Tidak seperti kewajiban lainnya yang disampaikan melalui perantara Malaikat Jibril, sholat adalah perintah langsung dari Allah SWT. Peristiwa Isra Miraj ini menjadi titik awal bagi umat Islam untuk menjalankan sholat sebagai tiang agama (Imad ad-Din) yang menjadi kewajiban utama setiap Muslim.
Peristiwa ini mengajarkan kita untuk selalu menjaga kualitas dan kuantitas ibadah sholat kita, menjadikannya sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam setiap aktivitas sehari-hari.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus memprioritaskan sholat lima waktu dan melaksanakannya dengan khusyuk. Jika kita selalu menyempatkan diri untuk sholat tepat waktu, maka itu akan menjadi bekal bagi kehidupan kita di dunia dan akhirat.
9. Ilmul Yaqin dan Ainul Yaqin
Sebelum peristiwa Miraj, Nabi Muhammad SAW hanya mengetahui tentang hal-hal gaib seperti surga dan neraka melalui wahyu dari Allah SWT, yang disebut dengan Ilmul Yaqin. Namun, setelah Miraj, Nabi Muhammad SAW diberi kesempatan untuk melihat langsung gambaran surga, neraka, dan hal-hal gaib lainnya dengan mata kepala beliau sendiri, yang dikenal sebagai Ainul Yaqin. Perbedaan antara Ilmul Yaqin dan Ainul Yaqin menunjukkan bahwa keyakinan akan hal-hal gaib dapat semakin mendalam ketika seseorang mengalami atau menyaksikan sendiri kebenarannya.
Bagi umat Islam, peristiwa ini mengajarkan kita untuk terus meningkatkan keyakinan kita terhadap hal-hal yang tidak tampak oleh mata. Dalam kehidupan sehari-hari, kita diajarkan untuk terus memperdalam ilmu pengetahuan kita dan memperkuat keyakinan kita melalui pengalaman dan pemahaman langsung. Kita bisa mencontoh Nabi Muhammad SAW yang selalu berusaha memahami dan mempraktikkan ilmu yang beliau terima, baik itu ilmu agama maupun pengetahuan duniawi yang bermanfaat.
10. Mengutamakan Kehidupan Akhirat
Isra Miraj juga memperlihatkan kepada Nabi Muhammad SAW tentang balasan yang diterima oleh orang-orang beriman dan yang kafir di akhirat. Peristiwa ini mengingatkan kita untuk tidak hanya fokus pada kehidupan dunia yang sementara, tetapi juga untuk mempersiapkan kehidupan akhirat yang abadi. Kita harus selalu menjaga amal ibadah dan memperbanyak kebaikan agar mendapatkan balasan yang terbaik di akhirat nanti.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus selalu mengingat bahwa setiap amal perbuatan kita akan dihitung di akhirat. Oleh karena itu, kita harus menjaga niat dan amal agar selalu diarahkan untuk mendapatkan kebahagiaan abadi di akhirat. Misalnya, kita bisa mengingatkan diri sendiri untuk selalu berbuat baik, membantu sesama, dan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT agar meraih pahala yang besar di akhirat.
11. Penguatan Misi Dakwah
Perjalanan Isra dan Miraj menjadi titik balik dalam dakwah Rasulullah SAW. Setelah peristiwa tersebut, dakwah Islam mulai mengalami perkembangan pesat. Isra dan Miraj memberikan keyakinan bahwa Allah akan selalu menyertai perjuangan Rasulullah, meskipun menghadapi tantangan besar dari kaum musyrikin. Bahkan, setelah peristiwa ini, Nabi Muhammad SAW semakin percaya diri dalam menghadapi penolakan dan ancaman, karena beliau mendapat kekuatan rohani langsung dari Allah.
Kita sebagai umat Islam juga dapat berdakwah dalam kehidupan sehari-hari, baik itu melalui perkataan maupun perbuatan. Ini bisa dilakukan dengan menyebarkan kebaikan, menolong orang yang membutuhkan, atau berbagi pengetahuan agama yang benar. Misalnya, mengajak teman-teman untuk menjalankan ibadah bersama atau berbagi cerita positif tentang Islam.
12. Simbol Kesatuan Umat Islam
Baitul Maqdis yang menjadi tempat Nabi Muhammad SAW berhenti dalam perjalanan Isra, merupakan tempat yang sangat dihormati oleh umat Islam, selain Makkah dan Madinah. Peristiwa ini menjadi simbol bahwa umat Islam adalah satu kesatuan yang memiliki tempat ibadah yang dihormati, tidak terbatas oleh lokasi geografis.
Dengan mempertemukan Nabi Muhammad SAW dengan nabi-nabi terdahulu di langit, Allah juga menunjukkan kesatuan umat para nabi sebagai satu umat yang memiliki misi yang sama. Untuk meneladani hal tersebut, kita harus menjaga ukhuwah Islamiyah, yaitu persaudaraan sesama Muslim, dengan saling menghormati dan membantu satu sama lain.
Demikianlah penjelasan lengkap mengenai hikmah Isra miraj bagi umat Islam dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bermanfaat!
(par/rih)