- Kumpulan Puisi Isra Miraj Menyentuh Hati-Islami Puisi Isra Miraj #1 Puisi Isra Miraj #2 Puisi Isra Miraj #3 Puisi Isra Miraj #4 Puisi Isra Miraj #5 Puisi Isra Miraj #6 Puisi Isra Miraj #7 Puisi Isra Miraj #8 Puisi Isra Miraj #9 Puisi Isra Miraj #10 Puisi Isra Miraj #11 Puisi Isra Miraj #12 Puisi Isra Miraj #13 Puisi Isra Miraj #14 Puisi Isra Miraj #15
Tak lama lagi, peringatan Isra Miraj 1446 Hijriah atau 2025 Masehi bakal tiba. Dalam suasana gegap gempita, detikers bisa membagikan puisi Isra Miraj yang menyentuh hati dan Islami. Berikut ini 15 contohnya sebagai referensi!
Dikutip dari laman resmi Kementerian Agama, Isra Miraj adalah dua perjalanan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam saja. Pertama, perjalanan Isra dari Masjidil Haram sampai Masjidil Aqsa. Kedua, perjalanan Miraj ketika Nabi Muhammad naik ke Sidratul Muntaha.
Para ulama sejatinya berbeda pendapat mengenai waktu pasti terjadinya Isra Miraj. Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri menyebut hingga 6 pendapat dalam bukunya. Sementara itu, di Indonesia diyakini bahwa Isra Miraj terjadi pada 27 Rajab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rangka memeringati Isra Miraj, biasanya umat Islam menggelar berbagai acara seperti pengajian, doa bersama, atau bahkan lomba anak di sekolah maupun di taman pendidikan Al-Quran. Biasanya, anak-anak sekolah mengikuti lomba membaca puisi tentang Isra Miraj.
Bagi detikers yang membutuhkan referensi tentang Isra Miraj, bisa menggunakan puisi di bawah ini sebagai referensi.
Kumpulan Puisi Isra Miraj Menyentuh Hati-Islami
Puisi Isra Miraj #1
(sumber: karya D. Zawawi Imron dengan judul 'Lidah, Berzikirlah' dan berisikan hikmah Isra Miraj, dikutip dari situs NU Jawa Timur)
Ya Allah
Engkau yang mengajar aku dengan kata-kata
Maka akupun bicara
Engkau Ya Allah, yang memberi aku lidah
Lalu kusebut namamu
Tetapi aneh diriku ini, sungguh aneh diriku ini
Kusebut namamu Allah, dengan lidahku
Tapi dalam hatiku, tak kuingat engkau
Aku bersujud menyebutmu
Yang terbayang pada anganku kemewahan dunia
Aku berzikir menyapamu Ya Allah
Yang kubayangkan senyuman setan
Lidah, lidah, lidah milikku, lidah sayangku
Tugasmu memang bicara, lidah
Tapi mengapa engkau berdusta
Mataku melihat daun, kau menyebutnya akar
Mataku melihat gunung, kau bilang itu laut
Mataku melihat racun, kau bilang itu obat
Mataku melihat maling, kau yang bilang itu guru
Mataku melihat bangkai, kau mengatakan halal
Mataku melihat mayat, kau meyakinkan tidur
Kenapa bohong menjadi sifatmu
Kenapa setan menjadi imammu
Lidah, lidahku
Di sela-sela lantunan ayat, kau memilih sesat
Gerak-gerakmu lidah, menjadi sejalin dengan hawa nafsu
Sedangkan kejujuran, kau pasung dalam lingkaran
Lidah, mengapa, mengapa, mengapa, engkau tidak lari mencari fitroh menemukan hati nurani
Dalam fitroh yang suci, kau mudah bertemu Allah
Dalam nurani, akan kau temukan lembutnya kasih Ilahi
Lidah, lidahku
Selama ini kau ngomong indahnya fitrah, tapi yang kau tabur fitnah
Kau ngomong indahnya fitrah, tapi yang kau tabur fitnah
Sekali lagi, kau ngomong indahnya fitrah, tapi kau tabur fitnah
Lidah
Cepatlah bertaubat kepada Allah
Sebutlah asma Allah, sampai gempar, sampai gempar, didalam hati
Agar hati menjadi sumber, menjadi bengawan, menjadi lautan yang bergelora
Dalam zikir, Allah, Allah, Allah
Alam semesta ini berasal dari tak ada
Hanya Allah yang memang ada, yang selalu ada, dan tidak pernah tidak ada
Laailaahailallah, laailaahailallah, laailaahailallah
Alam semesta ini ada karena Allah yang membuatnya ada
Laailaahailallah
Lidah, sucikan nama Allah
Subhanallah, subhanallah, subhanallah
Ingatlah lidah
Janganlah engkau menjadi pisau, yang melukai hati saudaramu dan hati bangsamu
Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah
Lidah, berhentilah berdusta dan omong kosong
Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah
Lidahku, berhentilah engkau mengadu domba
Asraghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah
Lidah, berzikirlah, Allah, Allah, Allah
Terus, zikir, zikir, zikir, Allah, Allah, Allah
Sampai dendam kesumat, iri, dengki, sombong dan takabur
Yang telah menjadi karat di dalam hati, terusir lebur dan pergi
Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah
Lidah, lidahku
Cepatlah kau bersujud kepada Allah
Puisi Isra Miraj #2
Di langit tinggi, Isra Miraj merentas
Rasulullah memandu, perintah-Nya nyata
Dalam cahaya, pesan Tuhan disampaikan
"Sholat, wahai umat, langkah menuju surga
Sidrat al-Muntaha, tempat dialog suci
Sholat diangkat, pintu menuju surga terbuka
Bukan hanya beban, melainkan anugerah
Tiap sujud, dekatlah kita pada-Nya
Isra Miraj mengajar, di setiap perjalanan
Sholat adalah titik terang di malam dan siang
Dalam seribu langkah, langit menyaksikan
Sholat membawa kita, menyatu dalam cinta-Nya
Puisi Isra Miraj #3
(sumber: buku Top One Ulangan Harian SMA/MA IPA Kelas X karya Tim Super Tentor)
Malam Isra Miraj
Ada sekelebat cahaya
Sebuah perjalanan yang membawa amanah
Tentang nasib umat manusia
Al-Amin mengemban tugas
Dari tuhannya untuk kaumnya
Sebagai wujud cinta dari-nya
Siapa yang akan percaya?
Seseorang dapat menembus langit ke tujuh
Jika bukan karena setitik keimanan
Tentu mereka lebih menuhankan akal
Yang sewaktu-waktu menjatuhkan pada dasar gelap
Tanpa cahaya penuh kenistaan
Puisi Isra Miraj #4
Di malam Isra Miraj, Rasul terbang tinggi
Menuju langit, membawa pesan Ilahi
Sidrat al-Muntaha, titik tertinggi perjalanan
Dialog suci, rahasia terbuka dalam doa
Bertemu malaikat, merentang cakrawala
Langit dan bumi bersaksi pada perjalanan itu
Doa di angkasa, sungguh suci dan tulus
Iman diperkuat, cahaya Tuhan mengalir
Kembali ke bumi, Rasul bawa kasih-Nya
Isra Miraj, kisah yang memukau hati
Hari-hari kita terang, bersinar sinar Ilahi
Isra Miraj, jejak menuju ketakwaan sejati
Puisi Isra Miraj #5
(sumber: puisi berjudul Aku Mi'raj dalam buku Puisi Juz 'Amma karya Amir Ma'ruf)
Malam ini, aku hendak bermi'raj
Aku bersuci dengan air keikhlasan
Aku kenakan baju kepasrahan
Aku bentangkan sajadah kekhusyukan
Aku wiridkan do'a kerinduan
Dan...
Aku tunggu buraq menjemputku
Berdiriku tegak
Karena Bumi yang kupijak rata
Akupun tak berharap Bumi kan bertingkah
Dan bila kubungkukkan tubuh
Embun yang turun perlahan
Merapatkan pori-pori Bumi
Mungkin kedinginan
Tapi kulitku menangkap kehangatan
Bagaimana bila pori-pori membuka
Menguak diri lebar
Mencampakkan segala gas dan cairan simpanannya
Jangan, tetaplah sedia kala
Ini, kuletakkan kepala di pangkuanmu
Tanda hormatku
Buraq belum juga datang
Dadaku lega
Dalam bangunku kutinggikan tangan
Menyalami udara yang ramah
Mengalir ke dalam otakku
Agar kupahami ayat-ayat
Kubungkukkan lagi tubuhku
Dan kubersujud lagi
Agar tersapu seluruh tubuhku
Luar dan dalamku
Oleh belaian angin semilir
Cukup semilir yang searah
Jangan kencang atau berputar
Buraq tak kunjung datang
Kubersimpuh merapatkan kaki
Menyentuhkan lutut ke Bumi
Namun kepalaku masih tegak
Menangkap gelombang dari langit
Kubiarkan jiwaku berkelana
Dalam jarak tubuhku
Yang tak jauh, tak juga dekat
Lantas kembali ke pusat kehidupanku
Di hatiku...
Runtuhlah karat-karat
Rontoklah noda-noda
Bersih...
Bening...
Tak lagi berwarna
Itukah Buraq, datang dari Timur?
Duh, Gusti Allah!
Fajar siddiq-Mu yang tiba
Panggilan-Mu menggugah alam
Ternyata aku telah mi'raj
Walau tak pernah lepas telapakku
Dari Bumi, dari mana aku dicipta
Puisi Isra Miraj #6
(sumber: karya Elzieta bertajuk Memperingati Isra Mi'raj dalam buku Dua Titik Antara Kata dan Fakta)
Aku tak ingin sekedar mengenang peristiwa
Yang singkat namun panjang
Yang penuh pelajaran
Yang penuh perjumpaan
Pada yang ribuan tahun
Yang penuh negosiasi
Yang menembus batas ruang tak terhingga
Yang menghasilkan sebuah keringanan
Menyerukan sebuah kepastian
Aku yang ingin menjalankan keputusan
Aku yang ingin menjalankan perintah
Aku yang mau bersama menjadi penghuni Surga
Aku yang mau bersama utusan-nya, Muhammad SAW
Puisi Isra Miraj #7
(sumber: tulisan Fath Wiladisastra bertajuk Isra Mi'raj dalam buku Tanah Kelahiran)
Aku berlindung kepada Allah
Dari godaan syaiton yang terkutuk
Dengan menyebut nama Allah
Yang Maha Pengasih
Pencurah Kasih
Pelimpah Sayang
Diantara tanda-tanda kebesaran-Nya
Dengan segala keagungan-Nya
Maha suci Allah yang telah menjalankan hamba-Nya (Muhammad)
Di malam yang gelap gulita
Berlentera taqwa
Berbekal keimanan
Bersahabat Jibril
Diantara tanda-tanda kebesaran-Nya
Dengan segala keagungan-Nya
Dari tanah haram
Hingga negeri para nabi
Diantara tanda-tanda kebesaran-Nya
Dengan segala keagungan-Nya
Pintu langit terbuka
Penghuni langit bergembira
Menyambut kekasih yang mulya
Diantara tanda-tanda kebesaran-Nya
Dengan segala keagungan-Nya
Maha benar Allah dengan segala firman-Nya
Puisi Isra Miraj #8
(sumber: puisi berjudul Puisi Mi'raj dalam buku Langit-Langit Rindu karya Mutia Nasution)
Sebuah puisi hati
Dalam balutan aroma keimanan
Yang mengajarkan kepercayaan
Terhadap laki-laki suri tauladan
Yang akhlaknya mulia bak intan pertama
Darinya mengajarkan arti Mi'raj
Sebuah perjalanan ke Sidratul Muntaha
Penuh berkah
Penuh kerinduan pada illahi
Puisi Isra Miraj #9
(sumber: puisi bertajuk Isra Mi'raj dalam buku Langit-Langit Rindu karya Mutia Nasution)
Awal perjalanan suci
Dimulai dari Masjidil Haram
Beserta Malaikat Jibril menyertai
Menunaikan perintah di malam hari
Dengan waktu teramat singkat
Menembus langit yang dijaga para malaikat
Menyaksikan Surga dan Neraka
Terus menuju Sidrotul Muntaha
Bertemu Allah yang Maha Kuasa
Mendapat perintah sholat 17 raka'at
Kewajiban bagi seluruh umat
Puisi Isra Miraj #10
(sumber: puisi berjudul Kuasa-Nya...Isra' Mi'raj dalam buku Seperti Butiran Debu oleh Ahsya Errsandriya)
Pada jarak-jarak mata
Kudapati langit indah merona
Nampak gemintang berpendar hias angkasa
Teduhkan hati damaikan jiwa
Segala ini adalah berkah
Nikmat tercurah dari Yang Maha Pemurah
Dan renungku bicara
Mengurangi sebuah risalah segala pertanda
Sedari pagi hingga senja
Kinilah malam pengukuh kuasa
Atas-Nya ya Khaliqulbaari'
Sang pemberi berkah seisi Bumi
Ya ini malam ke sembilan yang terkali tiga berulang kenaikan
Tatkala pilar-pilar Dinni diperintahkan
Lima waktu menjadi perwujudan
Mengiblati suci sebentuk penghambaan
pada-Nya Ya Ra'uuful badii'
Tempat berserah diri segala doa dan puja-puji
Maka selayaknya tiada sanggahan
Apa yang disampaikan oleh sang pembawa pesan
Tiada yang patut dipertanyakan
Kunfayakun jadi-jadilah kenyataan
Melintasi yang tak terpandang mata
Menjejaki tujuh langit-langit-Nya
Puisi Isra Miraj #11
(sumber: karya Citra Amaliah Hasibuan dalam buku Antologi Puisi Guru dan Siswa)
Ketika itu dua puluh tujuh bulan Rajab
Terjadilah peristiwa yang maha hebat
Nabi Muhammad
Ber-Isra Miraj
Dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha
Malaikat Jibril sang utusan
Kendaraannya lebih mewah
Dari kendaraan masa kini
Burok...burok...
Dengan kecepatan kilat
Menembus jagat raya
Melintasi langit demi langit
Ke Sidratul Muntaha
Di kala itu
Nabi Muhammad menerima perintah
Shalat lima kali sehari semalam
Yang diwajibkan
Bagi semua insan
Di penjuru dunia
Kemudian...
Allah tunjukkan
Tanda-tanda kebesaran-Nya
Tanda-tanda keagungan-Nya
Tanda-tanda kekuasaan-Nya
Bagi umat Islam
Dalam perjalanan
Nabi berjumpa
Orang-orang pezina, di antara tangannya ada daging yang bernanah
Nabi melihat pemakan riba yang perutnya membuncit
Nabi melihat pemakan harta anak yatim, bibirnya seperti bibir unta
Kawan...
Laksanakan perintah-Nya
Jangan diturut orang yang sesat
Agar selamat dunia akhirat
Puisi Isra Miraj #12
(sumber: karya Elliyas Zulkifli berjudul Perjalanan Melebihi Cahaya dalam kanal Youtube Kampung Langit)
Wahai Engkau insan mulia
Telah di perjalanan menembus batas-batas Langit
Telah menembus batas-batas logika manusia
Menuju sang Kholiq pemilik jiwa-jiwa
Dalam pekatnya malam dan jahilnya manusia kala itu
Engkau berbicara pada penghuni langit
Engkau diperlihatkan dari yang tak terlihat dan tak terjangkau akal manusia
Namun Dia maha mampu atas apa yang Dia kehendaki
Sekalipun ribuan manusia mencoba membantah akan perihal itu
Engkau insan terpilih berjuang di atas cinta-Nya
Semesta bergetar berdzikir dengan caranya
Sebab apa yang terisalah tentang hal ini
Sebab gelap menjadi terang
Samar menjadi jelas dan temaram tertampak nyata
Diatas kecepatan melebihi cahaya dalam perjalanan mu
Hanya iman yang sanggup menjangkau
Tak perlu ilmiah atau logika untuk menjelaskannya
Semua tertulis dalam takdir Tuhan
Tak satupun manusia berhak membantah
Kecuali bagi mereka yang tak beriman
Bukan hanya cerita dan dongeng penghantar tidur
Kejadian tak lebih dari satu malam
Telah membuat jiwa-jiwa dalam ketenangan untuk menuju Tuhan
Terang benderang dalam menuju pulangke kampung halaman.
Puisi Isra Miraj #13
(sumber: karya Fatimatu Zahra berjudul Isra Miraj yang dibacakan oleh Evita Rahmawati dalam kanal Youtube SMPN 2 Ciranjang)
Perjalanan tak biasa, namun luar biasa
Perjalanan tak masuk logika, namun nyata
Perjalanan yang harus diimani, karena kuasa Ilahi
Itulah Isra Miraj Nabi Muhammad SAW
Perjalanan suci di malam hari
Malaikat Jibril pun menyertai
Perjalanan cepat bagai kilat
Dan Buraq sebagai kendaraan yang tepat
Isra perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha
Miraj perjalanan dari Masjidil Aqsha ke langit ketujuh
Kemudian ke Sidratul Muntaha
Subhanallah, Maha Suci Allah
Yang telah menjalankan hamba-Nya
Nabi Muhammad SAW
Dalam Isra Miraj
Dan di langit itulah, Nabi DIPERLIHATKAN SURGA neraka
Dan Dipertemukan kepada para anbiya
Dan juga nabi bertemu dengan Allah Azza wa Jalla
Dan Menerima perintah sholat dari-Nya untuk umat-Nya
Sehari semalam 17 rakaat yang harus didirikannya
Peristiwa Isra Miraj janganlah kita lupa
Karena banyak pelajaran yang ada di dalamnya
Terutama perintah sholat yang harus kita jaga
Sampai nanti kita menutup mata
Puisi Isra Miraj #14
Saat malam gelap menyelimuti semesta
Muhammad naik bertemu Sang Esa
Buraq membawa langkah ke langit tinggi
Menuju sidratul muntaha nan suci
Cahaya ilahi terpancar terang
Menyampaikan perintah untuk shalat yang tenang
Isra Miraj menjadi jejak agung
Hikmah terdalam untuk jiwa yang tunduk
Puisi Isra Miraj #15
Di atas bumi yang sepi membisu
Rasul berangkat melintasi waktu
Langit ketujuh jadi saksi nan nyata
Pertemuan suci penuh cahaya
Isra Miraj, kisah luhur tak terganti
Mengajarkan iman sejati tiada henti
Shalat adalah hadiah dari langit tinggi
Jembatan manusia menuju Illahi
Dalam sujud, tersimpan doa dan harap
Mengiring langkah hingga hidup pun tamat
Cahaya Isra teruslah membimbing
Menguatkan hati pada jalan yang hening
Demikian 15 puisi Isra Miraj menyentuh hati nan Islami yang bisa detikers gunakan sebagai referensi. Semoga bermanfaat!
(par/par)