Chat Terakhir Osima ke Ibu, Tanya Acara Ultah dan Ingin Beri Gajinya ke Ortu

Korban Kebakaran Glodok Plaza

Chat Terakhir Osima ke Ibu, Tanya Acara Ultah dan Ingin Beri Gajinya ke Ortu

Saktyo Dimas R - detikJateng
Minggu, 26 Jan 2025 18:06 WIB
Jenazah pramugari Osima Yukari yang menjadi salah satu korban tewas kebakaran Glodok Plaza, di rumah duka Kendal, Minggu (26/1/2025).
Jenazah pramugari Osima Yukari yang menjadi salah satu korban tewas kebakaran Glodok Plaza, di rumah duka Kendal, Minggu (26/1/2025). Foto: Saktyo Dimas R/detikJateng
Kendal -

Pramugari Osima Yukari warga Kendal menjadi salah satu korban tewas kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat. Sang ibu, Ima Susanti, mengenang komunikasi terakhir dengan putrinya itu.

Ima awalnya menyampaikan rasa sedihnya atas meninggalnya Osima.

"Jujur saja terkadang saya tidak percaya dengan kematian Osima yang begitu tragis. Saya sedih melihatnya," kata Ima saat ditemui detikJateng usai pemakaman Osima di rumah duka Desa Wonosari, Kecamatan Patebon, Kendal, Minggu (26/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Ima akhirnya tegar menghadapinya karena dia sadar bahwa Tuhan telah memberikan yang terbaik buat Osima.

"Ya namanya musibah, saya harus tegar dan terima itu. Mungkin itu sudah jalannya Osima dan Tuhan telah memberikan yang terbaik buat Osima," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Ima lalu menceritakan komunikasi terakhir dengan Osima melalui chat WhatsApp (WA). Osima menanyakan kipas angin dan kambing pesanannya yang akan disembelih untuk dibagikan pada tetangga saat ulang tahunnya.

Kemudian Ima mengirimkan foto 40 kipas angin yang dipesan Osima dan Osima mengucapkan terima kasih.

"Komunikasi terakhir dengan Osima itu dua kali tanggal 11 Januari dan 12 Januari lewat chat WA. Dia nanyain barang pesanannya 40 kipas angin dan kambing yang nantinya akan disembelih dan dibagikan ke tetangganya besok pas ulang tahunnya. Sesudah saya kirim foto kipas anginnya, dia ngucapin terima kasih," kenangnya.

Ima menerangkan komunikasi yang kedua pada 12 Januari pagi, saat dirinya mengunggah foto tangannya di status WA. Osima kemudian mengirim pesan jika kulit tangan ibunya lebih putih ketimbang kulit tangannya.

Pada 12 Januari sore, Osima kembali mengirim pesan singkat yang memberitahu bahwa dirinya sudah menerima gaji dari maskapai penerbangan tempatnya bekerja. Osima menawarkan kepada ibunya apakah ingin meminta uang dari hasil kerjanya, namun Ima menolaknya.

"Tanggal 12 sorenya, Osima chat dan bilang kalau Osima sudah gajian. Dia bilang apa ibu mau atau tidak tapi saya bilang saya tidak akan minta," ungkapnya.

Dua hari berturut-turut itulah yang menjadi komunikasi terakhir Ima dengan Osima. "Saya tidak menyangka kalau dua hari itu adalah komunikasi terakhir buat saya dengan Osima," isaknya.

Ima mengungkapkan jika Osima mau terbang, landing, pergi sama teman-temannya, atau ke mana saja selalu meminta izin, berpamitan, atau memberi kabar. Namun saat kejadian atau saat Osima pergi ke undangan temannya yang berulang tahun ke Glodok Plaza, Osima tidak berpamitan.

"Biasanya itu Osima selalu meminta izin, berpamitan, atau memberi kabar kalau mau terbang, landing atau mau pergi sama teman-temannya. Entah kenapa waktu pergi ke Glodok, Osima tidak berpamitan sama saya," ungkapnya.

Kemudian 16 Januari sekitar pukul 19.00 WIB, Ima mengirim pesan singkat WA karena merasa rindu namun nomor Osima sudah tidak aktif.

"Karena saya kangen sama Osima, saya chat jam 7 malam tanggal 16 Januari cuma centang satu dan saya telepon juga sudah tidak aktif," paparnya.

Ima lalu kaget saat mendengar kabar mengenai putrinya yang menjadi salah satu korban kebakaran Glodok Plaza. Namun, saat itu dia tidak yakin putrinya menjadi korban lantaran tidak ada identitas yang mengarah kepada nama putrinya.

"Saya waktu itu masih berpikiran positif dan tidak yakin kalau anak saya jadi korban. Karena saat itu belum jelas identitas korban-korbannya," katanya.

Ima baru percaya kalau Osima menjadi korban kebakaran saat diberitahu adiknya dan setelah melihat berita di televisi bahwa salah satu korban seorang pramugari berinisial OY.

"Saya baru percaya setelah adik saya yang tinggal di Jogja memberi kabar. Selain itu juga dari televisi yang menyebutkan salah satu korbannya seorang pramugari dengan inisial OY," tuturnya.

Ima akhirnya pasrah saat mengetahui putrinya menjadi salah satu korban meninggal dalam insiden kebakaran Glodok Plaza. Lalu Ima memutuskan pulang ke Indonesia dari Hong Kong, tempatnya bekerja.

"Setelah tahu itu Osima, saya pasrah saja dan memutuskan untuk pulang ke Indonesia," pungkasnya.

Untuk diketahui, Osima Yukari merupakan salah satu korban insiden kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, yang terjadi pada Rabu 15 Januari lalu.

Osima merupakan satu dari tiga jenazah korban kebakaran Glodok Plaza yang teridentifikasi identitasnya. Jenazah Osima langsung dibawa ke Kendal, Jawa Tengah untuk kemudian dimakamkan.




(rih/rih)


Hide Ads