Warga Desa Karangjoho, Kecamatan Karangdowo, Klaten, Ngatijo (55) yang hilang misterius sejak Senin pekan lalu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di aliran Sungai Bengawan Solo, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
"Betul ditemukan di Ngawi. Anggota tadi malam bersama keluarga, perangkat desa, dan relawan memastikan ke RSUD Ngawi," kata Kapolsek Karangdowo AKP Sumasna kepada detikJateng, Kamis (23/1/2025) pagi.
Sumasna mengatakan, jenazah Ngatijo kemudian dibawa pulang ke Klaten dan segera dimakamkan tadi malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koordinator relawan Karangdowo (Rekad) M Husni Thamrin menjelaskan, jenazah Ngatijo ditemukan di perbatasan Ngawi pada Rabu (22/1) malam. Oleh Polsek setempat, jenazah dibawa ke RSUD Ngawi. Polisi lalu mengabarkan ke SAR Klaten.
"Saya ditelpon oleh komandan SAR tadi malam dan diberi foto. Foto jenazah itu saya konfirmasi ke keluarga untuk dicermati dan setelah diskusi diyakini itu anggota keluarganya," kata Husni Thamrin kepada detikJateng.
Setelah berkomunikasi dengan RSUD Ngawi, tim Rekad dan MDMC bersama keluarga, perangkat desa, dan Polsek Karangdowo berangkat ke Ngawi.
"Setelah dinyatakan 100 persen (itu jenazah Ngatijo) lalu dibawa pulang," lanjut Husni Thamrin.
Menurut pemeriksaan tim medis, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan atau unsur pidana. Korban dinyatakan meninggal murni karena kecelakaan air.
"Jadi dinyatakan karena kecelakaan air. Jenazah langsung kita bawa ke rumah duka, disalatkan dan dimakamkan sekitar pukul 03.30 WIB disaksikan aparat kepolisian dan masyarakat," imbuh Husni.
Anak korban, Leni juga mengonfirmasi bahwa jenazah ayahnya sudah dibawa pulang dan langsung dimakamkan di tempat permakaman umum di Karangjoho, Karangdowo, Klaten.
"Iya jenazah sudah dimakamkan pihak keluarga kami tadi malam," jelasnya saat dimintai konfirmasi detikJateng.
Sebelumnya diberitakan, warga Desa Karangjoho, Kecamatan Karangdowo, Klaten, Ngatijo (55) hilang misterius pada Senin (13/1). Yang bersangkutan sebelumnya mengeluh tidak bisa tidur kepada keluarganya.
"Kejadiannya malam Senin (13/1) sekitar jam kurang lebih 12 malam (24.00 WIB). Pergi dengan berjalan kaki memakai baju pendek celana panjang sandal jepit hitam," ungkap anak perempuan Ngatijo, Leni (27) kepada detikJateng, Jumat (17/1/2025) sore.
Dijelaskan Leni, ayahnya sebelum pergi mengeluhkan tidak bisa tidur selama tiga hari. Hari Minggu (12/1) sore sempat hendak dibawa ke dokter tetapi hujan turun.
"Pas Minggu sore sempat diajak periksa tapi menolak karena cuaca lagi gerimis. Nah pas malamnya bapak bangun dan dipikir sama uti (ibu Leni) mau pergi ke kamar mandi," jelas Leni.
Hilangnya Ngatijo juga diumumkan keluarga lewat media sosial. Disebutkan bahwa Ngatijo meninggalkan rumah dengan jalan kaki.
(dil/dil)