7 Tips Ikut Tren Gaya Hidup YONO, Yuk Bikin No Buy List 2025!

7 Tips Ikut Tren Gaya Hidup YONO, Yuk Bikin No Buy List 2025!

Anindya Milagsita - detikJateng
Kamis, 23 Jan 2025 10:03 WIB
Ilustrasi Gen z
Ilustrasi Gen Z. Foto: Freepik
Solo -

Belakangan ini tren gaya hidup YONO tengah digandrungi oleh sebagian masyarakat di sejumlah negara, terutama bagi muda-mudi di Korea Selatan. Inilah yang membuat tips ikut tren gaya hidup YONO menjadi informasi menarik untuk diketahui oleh detikers.

Dijelaskan dalam laman The Korea Times, YONO merupakan sebuah akronim dari You Only Need One. Istilah tersebut merujuk pada sebuah gaya hidup baru yang dianggap mampu menggeser tren You Only Live Once atau YOLO. Berbeda dengan YOLO yang berfokus pada prioritas kebahagiaan seseorang karena berpegang pada keyakinan bahwa hidup hanya sekali, YONO justru sebaliknya.

Melalui gaya hidup YONO atau You Only Need One, seseorang berusaha untuk mengurangi pola konsumsi yang melibatkan banyak pengeluaran tak perlu. Tren ini justru berfokus pada pengeluaran untuk kebutuhan pokok dan meminimalisir pembelian sesuatu yang tidak diperlukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun tren lain yang mendukung seseorang agar bisa YONO adalah membuat No Buy List 2025. Dalam list tersebut berisi daftar barang yang sebaiknya tidak dibeli lagi. Misalnya, ketika seseorang sudah memiliki sepatu, maka ia tak perlu lagi beli sepatu karena sepatu lamanya masih bisa dipakai.

Tren YONO tercipta karena orang-orang muda, terutama di Korea Selatan, sudah menyadari inflasi yang tinggi dan pertumbuhan pendapatan yang rendah membuat mereka perlu menggunakan uang dengan lebih bijak. Inilah yang membuat gaya hidup YONO menjadi menarik dan menjadi perhatian tersendiri bagi sejumlah masyarakat, salah satunya di Indonesia.

ADVERTISEMENT

Penasaran ingin mengetahui seperti apa sih tips ikut tren gaya hidup YONO yang belakangan ini tengah hangat diperbincangkan? Simak baik-baik penjelasannya berikut ini, ya.

7 Tips Ikut Tren Gaya Hidup YONO

1. Mempersiapkan Masa Pensiun

Tips pertama yang bisa dilakukan untuk mengikuti tren You Only Need One atau YONO adalah dengan mempersiapkan masa pensiun. Masih dikutip dari sumber yang sama, dijelaskan bahwa tidak sedikit muda-mudi Korea Selatan kini tengah berfokus mempersiapkan masa pensiun mereka.

Meskipun usia mereka masih terlampau jauh untuk memikirkan pensiun, tetapi justru tidak sedikit yang ingin memulai menyiapkannya dari sekarang. Sebagian orang ingin secara mandiri mempersiapkan biaya hidup di masa pensiun nantinya. Dengan mempersiapkan masa pensiun lebih dini, diharapkan dapat meminimalisir situasi harus bekerja seumur hidupnya.

2. Kurangi Membeli Barang Tak Penting

Selanjutnya, ada juga sebuah kebiasaan yang bisa diterapkan sebagai bagian dari YONO ini. Salah satunya dengan mengurangi pembelian barang yang dirasa tidaklah penting. Masih mengacu pada The Korea Times, kaum muda Korea Selatan berusaha meminimalisir memiliki barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan.

Alih-alih membelanjakan uangnya untuk barang-barang yang tidak terlalu diperlukan, kaum muda di sana justru lebih suka menggunakannya untuk berinvestasi. Hal ini bahkan menjadi sesuatu yang umum bagi para pekerja.

3. Ciptakan Pengalaman Baru

Meskipun gaya hidup YONO menekan pengeluaran yang tidak perlu, ternyata bukan berarti kaum muda harus berhemat di seluruh aspek kehidupan mereka. Sebaliknya, kaum muda di Korea Selatan menerapkan YONO dengan mengalihkan pengeluaran tak penting untuk menciptakan pengalaman baru yang lebih bermanfaat.

Misalnya saja mereka lebih memilih untuk menginvestasikan uangnya untuk melakukan hobi, salah satunya berolahraga. Tak hanya itu, pengalaman baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya juga menjadi hal yang tak ragu untuk dilakukan oleh mereka. Sebut saja melakukan perjalanan ke luar negeri sesekali.

4. Beli Barang Multifungsi

Selanjutnya ada sebuah kebiasaan menarik yang juga dapat diikuti dari tren YONO. Seperti diungkap dalam laman Korea Bizwire, ada sebuah kebiasaan baru yang dilakukan oleh generasi muda Korea Selatan baru-baru ini. Kebiasaan tersebut tidak lain adalah membeli barang multifungsi.

Apa maksudnya? Ternyata kaum muda di sana kini lebih memprioritaskan kepraktisan dibandingkan konsumsi berlebihan. Misalnya saja saat membeli pakaian, jaket, maupun perlengkapan musim dingin lainnya, tidak sedikit kaum muda yang sengaja membeli produk yang bisa dibolak-balik pemakaiannya.

5. Mencari Promo Beli 1 Gratis 1

Siapa sih yang tidak suka dengan promo, sehingga dapat membeli barang-barang dengan harga lebih murah. Hal ini juga berlaku bagi kaum muda di Korea Selatan yang menerapkan gaya hidup YONO. Dijelaskan melalui sumber yang sama, bahwa adanya perubahan dalam penjualan yang menunjukkan peningkatan pembelian terhadap barang-barang promo.

Salah satu yang menjadi gaya tarik adalah promosi beli 1 gratis 1. Tren YONO membuat adanya peningkatan minat terhadap berbagai acara diskon atau promosi. Namun demikian, kebiasaan ini perlu dilakukan secara bijak karena dapat mempengaruhi pengeluaran.

6. Mengurangi Makan di Luar

Tidak hanya soal kebutuhan akan barang maupun hobi, tren YONO juga berkaitan dengan kebutuhan pokok berupa makan. Menurut laman South China Morning Post, terdapat peningkatan tren mengurangi makan di luar oleh kalangan anak muda Korea Selatan. Terdapat fenomena yang menunjukkan orang berusia 20-an sampai 30-an di sana cenderung mengurangi kebiasaan makan di luar. Hal ini ditunjukkan dengan adanya penurunan jumlah transaksi makan di luar pada kelompok usia tersebut.

Hal tersebut dikarenakan, tidak sedikit orang yang mulai menyadari makan di luar menjadi sumber pengeluaran terbesar mereka selama ini. Alih-alih terlalu sering makan di luar, sebagian orang cenderung memilih untuk meminimalisir makan di luar apabila tidak benar-benar diperlukan.

7. Tidak Lagi Iri dengan Milik Orang Lain

Cara menerapkan You Only Need One selanjutnya adalah dengan menekan perilaku iri terhadap sesuatu yang dimiliki oleh orang lain. Diungkap dalam Maeil Business Newspaper, terdapat perubahan terhadap nilai konsumsi yang terjadi pada kelompok usia 20-an dan 30-an di Korea Selatan. Mereka cenderung tidak lagi iri dengan nilai-nilai atau sesuatu yang dimiliki oleh orang lain.

Dibandingkan iri, kaum muda di sana cenderung menciptakan sebuah tren yang melibatkan penggunaan sesuatu yang sudah dimiliki oleh masing-masing orang. Mereka tetap memakai barang yang sudah dimiliki sebelumnya tanpa memaksakan kehendak untuk turut memiliki apa yang menjadi milik orang lain.

Nah, itulah tadi rangkuman penjelasan mengenai tips ikut gaya hidup YONO yang bisa mulai diterapkan dari sekarang. Tertarik mencobanya, detikers?




(par/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads