Tanggul Jebol Biang Banjir di Demak Belum Bisa Ditambal, Ini Penyebabnya

Tanggul Jebol Biang Banjir di Demak Belum Bisa Ditambal, Ini Penyebabnya

Mochamad Saifudin - detikJateng
Selasa, 21 Jan 2025 20:12 WIB
Lokasi jebolnya tanggul Sungai Tuntang di Desa Kebonagung, Kecamatan Kebonagung, Demak yang mengakibatkan lalu lintas putus, Selasa (21/1/2025).
Lokasi tanggul jebol Sungai Tuntang di Desa Kebonagung, Kecamatan Kebonagung, Demak yang mengakibatkan lalu lintas putus total, Selasa (21/1/2025). Foto: Mochamad Saifudin/detikJateng
Demak -

Banjir terjadi di tiga desa di dua Kecamatan Guntur dan Kebonagung akibat debit air yang tinggi dari hulu mengakibatkan tanggul jebol. Penambalan tanggul jebol di dua lokasi tersebut belum bisa dilakukan. Satu titik karena debit air masih tinggi. Satu lagi karena menunggu material.

Kapolres Demak, AKBP Ari Cahya Nugraha, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) terkait penambalan tanggul tersebut. Alat berat sudah bersiap di titik dekat lokasi tanggul jebol.

"Sampai saat ini koordinasi Forkopimda dan lintas sektor tetap kita lakukan, salah satunya penanggulangan tanggul jebol di mana menjadi kewenangannya BBWS sudah kita lakukan. Alat berat di dua lokasi sungai Cabean dan Sungai Tuntang juga sudah siap," kata Ari di Balaidesa Kebonagung, Selasa (21/1/2025) maghrib ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, lanjutnya, alat berat tersebut masih menunggu material di lokasi tanggul Cabean di Desa Sidorejo, Kecamatan Karangawen. Sementara di titik tanggul jebol di Sungai Wulan Desa Kebonagung masih menunggu debit air turun.

"Akan tetapi masih satu yang bisa dikerjakan itupun masih menunggu material di Sungai Cabean. Untuk yang jebol di Sungai Tuntang belum bisa kita kerjakan karena debit airnya masih sangat deras sekali," terangnya.

ADVERTISEMENT

Saat ini aparat keamanan juga berjaga di titik jebolnya tanggul Sungai Tuntang di Desa Kebonagung, Demak. Hal tersebut guna memastikan kemanan warga dan petugas berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk melakukan penambalan saat surut.

"Iya pasti (berjaga di dekat area tanggul jebol Sungai Tuntang), sementara kita dari kepolisian dan dadi TNI berjaga, sambil kita standby juga mana kala air turun sudah kami koordinasikan dengan BBWS segera saja materialnya masuk supaya kita tutup," kata Kapolres Demak.

Ia menuturkan jalur utama Jalan Raya Semarang-Purwodadi masih belum bisa dilintasi. Pihaknya mengalihkan ke jalur tengah.

"Jalur utamanya yang dari arah Semarang ke Purwodadi-Grobogan belum bisa digunakan, dimohon pengertiannya dari masyarakat, sementara jalur kita alihkan melalui tengah," terangnya.

Penampakan banjir imbas tanggul jebol di Demak, Selasa (21/1/2025).Penampakan banjir imbas tanggul jebol di Demak, Selasa (21/1/2025). Foto: Mochamad Saifudin/detikJateng

Sementara itu, Sekda Demak, Akhmad Sugiharto, mengatakan dua alat berat telah stanby di lokasi tanggul jebol Desa Kebonagung. Pihaknya terus berkoordinasi untuk menambah alat berat di titik itu.

"Yang tanggul Kali Tuntang ini memang belum bisa teratasi. Info dari Balai (BBWS) dan lain-lainnya itu bisa teratasi kalau debit air sudah turun," terang Akhmad.

"Kita sudah bekerjasama dengan Balai, alhamdullilah Balai juga tanggap dengan cepat, sudah menyiapkan alat berat yang ada di situ dua, cuman ini belum mengatasi. Info yang saya terima InsyaAllah nanti akan didatangkan lagi alat berat lagi, biar untuk mempercepat proses penambalan tanggul yang jebol itu," sambungnya.

Seperti diketahui secara geografis tanggul sungai Tuntang yang jebol tingginya sekitar tiga meter dari jalan raya. Pihaknya optimis pihak BBWS segera dapat menambal tanggul tersebut.

"Ini alat berat sudah ada di sana, ini dengan teknik yang dari Balai kita yakin bisa. Tadi sudah disampaikan, nanti awal menggunakan glugu-glugu/pancang-pancang gitu, baru setelah glugu terpancang semua rapat, baru mungkin ada tanah yang untuk urukannya itu. Dan semoga ini sudah mulai tertangani kalau debit air ini sudah mulai turun," tuturnya.

Ia juga menyampaikan ke BBWS area jebol tanggul kerapkali terjadi di area tersebut. Hal itu bisa menjadi catatan untuk BBWS untuk memperkuat tanggul di area tersebut.

"Ini juga sudah kita sampaikan ke Balai bahwa lokasi jebolan hampir di situ terus, karena itu kan tekukan ya, bahwa ini memang seringnya di situ, di area-area situ, dan ini bisa jadi catatan dari Balai untuk lebih memperkuat tanggul yang ada di lokasi itu," terangnya.

Ia menambahkan pihaknya juga berupaya membagi aliran air di sejumlah titik pintu. Yaitu agar mengurangi debit air di tanggul Sungai Tuntang itu.

"Langkah darurat, saya tadi sudah keliling ke lokasi yang notabene tadi menjadi aliran air yang dari jebolan itu di pintu-pintu kita membagi air. Jadi pintu-pintu air dari Tlogosih nanti akan lari sebagian ke Kalijajar, ini sudah kebuka semua. Walaupun ini belum mengatasi karena ini kan luapan air itu kan terlalu besar sekali. Tetapi paling tidak bisa mengurangi debit air yang notabene itu jebol tadi yang ada di Kali Tuntang itu," ujarnya.

"Besar harapan kami di atas (hulu) tidak hujan lagi lah, sehingga dari Balai ini segera bisa mengatasi," imbuhnya.




(afn/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads