Banjir merendam wilayah 6 kecamatan di Kabupaten Sragen sejak tadi malam. Banjir kali ini imbas dari meluapnya anak sungai Bengawan Solo yang diguyur hujan deras sejak kemarin sore.
Koordinator Portal Public Safety (PSC) 119 Sragen, dr Udayanti Proborini, mengatakan banjir terjadi di Kecamatan Sragen Kota, Sidoharjo, Tanon, Sukodono, Sambungmacan, Ngrampal, dan Jenar.
"Intensitas hujan sejak Senin (20/1) sore, air naik ke jalan-jalan perkampungan hingga permukiman mulai pukul 8 malam. Air bertahan sampai Selasa pagi lantaran kondisi level Bengawan Solo yang cukup tinggi," kata Udayanti saat dihubungi awak media, Selasa (21/1/2025) pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Curah hujan dengan intensitas lebat dan berdurasi 2-7 jam, dari sore hari di beberapa daerah di Sragen. Peningkatan volume air di sungai hingga sudah masuk ke akses jalan kampung dan ke sebagian pemukiman warga," sambung dia.
Di Kecamatan Sragen Kota, banjir terjadi di wilayah Desa Tangkil, tepatnya di Dukuh Gabus RT 01 dan 02, serta di Dukuh Tugu RT 01, 02, dan 03. Saat ini jalanan di wilayah tersebut terendam air dengan ketinggian sekitar 20 sentimeter. Banjir juga merendam lahan pertanian.
"Di Kecamatan Tanon ada di Dukuh Kalikobok RT 16 dan 17, Desa Tanon. Ketinggian air sekitar 100 sentimeter. Akses jalan Tanon-Kalikobok sempat tidak bisa dilewati lantaran air yang cukup tinggi," ujar Udayanti yang juga selaku Kepala Dinas Kesehatan Sragen.
"Di Kecamatan Sukodono, (banjir) di Dukuh Weru RT 17 dan 18, Desa Juwok. Ketinggian air sempat mencapai 150 sentimeter. Ada satu bayi dievakuasi ke rumah saudara di sekitar Mondokan," imbuh dia.
Sedangkan di Kecamatan Jenar, banjir merendam wilayah Dukuh Patoman RT 01, Dukuh Karang RT 02, dan Dukuh Tawang RT 03. Jalanan dan beberapa rumah terendam, ketinggian banjir pagi ini mencapai sekitar 150 sentimeter.
"Sedangkan di Dukuh Kakal RT 16, Tawang RT 02 dan RT 03, jalan dan beberapa rumah tergenang, ketinggian air kurang lebih 30 sentimeter. Dukuh Palangharjo RT 15, jalan dan beberapa rumah tergenang, ketinggian air kurang lebih 10 sentimeter," kata Udayanti.
Di Kecamatan Sidoharjo, banjir merendam wilayah Dukuh Tambak RT 12 dan 13, Desa Sribit. Jalanan dan beberapa rumah tergenang, ketinggian air sekitar 50 sentimeter. Banjir di Kecamatan Ngrampal terjadi di Dukuh Klandungan RT 09, jalan tergenang, ketinggian air kurang lebih 20 sentimeter.
"Wilayah Sambungmacan terdampak banjir paling luas. Meliputi beberapa dukuh di Desa Bedoro, Desa Cemeng, dan Kedungbanteng," ucap Udayanti.
Udayanti menjelaskan, banjir juga merendam jalanan, sekolah, tempat ibadah, permukiman, dan lahan pertanian. Di Dukuh Kiping RT 47, 48, ketinggian air kurang lebih 60 sentimeter.
"Satu lansia dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Dukuh Kedungbanteng RT 41, ketinggian air kurang lebih 70 sentimeter," terangnya.
Udayanti mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD, puskesmas, dan relawan.
Dihubungi terpisah, Kepala BPBD Sragen Triyono Putro menyebut saat ini banjir di beberapa wilayah sudah berangsur surut.
"Sudah ada yang surut. Kami mengimbau masyarakat waspada banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan air, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin," kata Triyono.
(dil/rih)