10 ABG Diperiksa Buntut Tewasnya Siswa SMK di Kendal, 1 Akui sebagai Pembacok

10 ABG Diperiksa Buntut Tewasnya Siswa SMK di Kendal, 1 Akui sebagai Pembacok

Saktyo Dimas R - detikJateng
Senin, 20 Jan 2025 21:41 WIB
Pelaku dibawa petugas
Pelaku dibawa petugas. Foto: Saktyo Dimas R/detikJateng.
Kendal -

Satreskrim Polres Kendal terus mendalami tewasnya seorang pelajar yang menjadi korban tawuran. Dari 10 ABG yang diperiksa, satu di antaranya mengaku sebagai pembacok korban.

10 orang yang merupakan anggota gangster Rusia dan Allstar Teror 32 Kendal telah menjalani pemeriksaan secara intensif di ruang penyidikan unit 1 Reskrim Polres Kendal.

"Kami masih dalami dan lakukan penyelidikan terhadap kasus tawuran ini. 10 orang anggota dari dua gangster yakni Allstar Teror 32 Kendal dan Rusia masih kami periksa di unit 1 reskrim," kata Kasat Reskrim Polres Kendal, AKP Rizky Ari Budianto kepada detikjateng di ruang kerjanya, Senin (20/01/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari 10 orang anggota gangster yang diperiksa, Rizky menyampaikan, satu di antaranya mengakui telah membacok korban saat aksi tawuran terjadi. ABG itu berinisial AMP (15) warga Kendal.

"Ketika 10 orang itu kami periksa, satu di antaranya telah mengakui perbuatannya membacok korban saat aksi tawuran terjadi. Inisialnya AMP masih remaja usia 15 tahun warga Sukodono dan merupakan anggota kelompok Rusia," jelas Kasat Reskrim.

ADVERTISEMENT

Sementara korban, SBL juga merupakan anggota gangster Allstar Teror 32 Kendal.

"Kalau korban, SBL anggota dari kelompok Allstar Teror 32 Kendal," sambungnya.

Ketika dikonfirmasi soal pengakuan pelaku kepada awak media bahwa hanya melempar senjata tajamnya kepada korban, Rizky membantahnya.

Dari luka yang diderita korban, Rizky menerangkan jika luka sobek sepanjang 2 sentimeter di pangkal paha kaki korban merupakan luka bacokan.

"Kalau sajamnya dilempar begitu saja oleh pelaku menurut pengakuannya, saya kira tidak mungkin. Luka sobek 2 sentimeter itu merupakan luka bacokan," terangnya.

Meski telah mengakui perbuatannya, polisi belum menetapkan pelaku sebagai tersangka hingga memiliki alat bukti yang cukup.

"Belum kami tetapkan tersangka karena akan kami kumpulkan dulu alat bukti yang kuat dan gelar perkara. Jadi statusnya belum tersangka," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang remaja ditemukan tergeletak bersimbah darah dengan kondisi kritis di Jalan Soekarno-Hatta Pantura Kendal, Kecamatan Patebon, dini hari tadi sekitar pukul 03.30 WIB. Korban dinyatakan tewas setelah dibawa ke rumah sakit. Dia diduga korban tawuran.

Kapolsek Patebon, AKP Rozikin, mengatakan membenarkan kejadian tersebut dan polsek mendapat informasi tersebut dari warga yang kebetulan melintas di Jalan Pantura Kendal.

"Benar tadi pagi sekitar pukul 03.30 WIB, kami mendapat laporan telah ditemukan remaja yang tergeletak bersimbah darah dalam kondisi kritis di Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Pantura Kendal. Kami mendapat laporan dari warga yang kebetulan lewat," kata Kapolsek Patebon, AKP Rozikin saat dihubungi detikjateng, Minggu (19/01/2025).

"Ada dugaan remaja ini menjadi korban aksi tawuran di Jalan Soekarno-Hatta ya sepanjang Pantura Kendal," sambungnya.




(apl/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads