Ricuh Ormas di Blora, Polisi Turun Tangan

Ricuh Ormas di Blora, Polisi Turun Tangan

Achmad Niam Jamil - detikJateng
Selasa, 14 Jan 2025 23:20 WIB
A blurred police car in the background behind yellow crime scene tape.
Ilustrasi kericuhan. Foto: Getty Images/iStockphoto/aijohn784
Blora -

Kericuhan melibatkan ormas Pemuda Pancasila (PP) dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya di Kabupaten Blora. Polisi turun tangan.

Kasi Humas Polres Blora AKP Gembong Widodo mengatakan kepolisian masih melakukan penyelidikan.

"Untuk sementara rekan-rekan kami masih mengumpulkan informasi yang masuk dari masyarakat. Kemudian untuk kejadian di beberapa titik masih dalam tahap penyelidikan, apabila sudah ada titik terang terkait kejadian tersebut, kami akan secepatnya memberikan informasi ke awak media," jelasnya saat diwawancarai, Selasa (14/1/2025) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ricuh Ormas di Blora

Untuk diketahui, sekelompok orang menyerang mobil ormas Pemuda Pancasila (PP) di perempatan Karangjati, Blora, Selasa (14/1). Saksi di lokasi menyebut ada satu orang yang dikeroyok kelompok tersebut.

Berdasarkan pantauan detikJateng di lokasi kejadian, kendaraan berwarna loreng oranye khas warna ormas PP rusak. Sekitar tiga motor di lokasi juga rusak.

ADVERTISEMENT

Pihak aparat kepolisian langsung mengamankan lokasi dan melakukan pemeriksaan. Kejadian tersebut pun menjadi tontonan warga.

Mobil PP dari arah utara berhenti di traffic light perempatan Kelurahan Karangjati, Kecamatan Blora, tengah diamankan pihak kepolisian. Polisi juga memasang garis polisi di tempat kejadian. Lalu lintas sempat macet.

Ketua RT 2 RW 2 Kelurahan Karangjati, Sigit menerangkan kejadian keributan terjadi di tengah jalan.

"Kayaknya mobil Pemuda Pancasila dari arah utara berhenti di bangjo (traffic light) karena lampu merah, kebetulan kepergok sama kelompoknya GRIB dari selatan, terus dimassa," jelasnya saat dimintai keterangan di lokasi kejadian, Selasa (14/1).

Menurut kesaksiannya, ada satu orang yang menjadi korban pengeroyokan. Korban disebut sempat terkapar di lokasi.

"Ndelalah ada satu yang tidak bisa lari, dimassa, terus dia terkapar di trotoar situ, saya kasihan, saya amankan di teras," jelasnya.

"Ada salah satu kelompoknya GRIB datang minta supaya pemuda tadi melepas atributnya Pemuda Pancasila, jakete dilepas. Akhirnya dilepas terus saya suruh sembunyi di belakang. Di perjalanan darah itu kececeran," ucap Sigit.

Pihak PP kemudian diamankan oleh kepolisian. Sejumlah orang yang mengalami luka kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. Rombongan GRIB kemudian melanjutkan perjalanan ke arah utara. Lalu lintas kembali normal.

"Setelah itu, GRIB lari ke utara," pungkas Sigit.

Terpisah, Ketua DPC GRIB Blora, Sugiyanto membenarkan bahwa perusakan dilakukan oleh anggota GRIB. Namun ia menyebut anggota itu berasal dari luar Blora.

"Iya (anggota GRIB). Ini kan mau pulang diadang. Ini tadi dari Blora sudah dirembuk. Yang penting pulang dengan damai, ya sudah pulang," jelasnya saat dimintai konfirmasi.

Sementara itu pihak kepolisian yang berada di lokasi tidak berkenan untuk diwawancarai oleh wartawan.

PP Datangi GRIB

Sebelumnya, ormas PP menggeruduk markas ormas GRIB Jaya di Blora. PP menolak adanya markas GRIB di Blora, Senin (13/1).

Markas atau kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GRIB Jaya yang digeruduk PP berada di wilayah Kecamatan Ngawen, Blora. Ada sekitar 70 anggota ormas PP yang mendatangi markas atau kantor tersebut.

Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) PP, Munaji, mengatakan pihaknya tidak suka ada GRIB di Blora.

"Perlu diingat yang saya sampaikan, bahwa Pemuda Pancasila dan masyarakat tidak suka hadirnya GRIB di Blora. Kalau ada pasti akan berurusan dengan kita," kata Munaji, Senin (13/1).

Menurut Munaji, keberadaan ormas GRIB Jaya masih ilegal. Dia juga menyebut soal anggota GRIB Jaya yang meresahkan masyarakat.

"Kalau mau kepingin jadi organisasi di Blora, izin legalitas harus dipenuhi dulu," ujar Munaji.

Tanggapan Ketua GRIB Jaya Blora

Sementara itu Ketua DPC GRIB Jaya Blora, Sugiyanto menepis soal GRIB Jaya disebut ilegal.

"Ya kalau menurut saya pribadi saya nggak tahu kok, jelas legalitas saya juga jelas. Lha mau dibubarkan atas dasar apa? Ini kan sebuah organisasi sudah jelas, legal jelas, jelas semuanya. Bahkan kita diakui secara nasional," jelasnya, Senin (13/1).

Sugiyanto menambahkan, ormasnya di Blora sudah ada sekitar 750 anggota. Di Blora, ormas GRIB Jaya baru ada sekitar tiga bulan.

Kemudian, Sugiyanto merasa heran dengan ormas PP yang tidak ingin GRIB Jaya berada di Blora. Dia juga tidak terpancing atas kedatangan ormas PP.

"Visi misi dari sana (Pemuda Pancasila) untuk ke sini saya juga tidak tahu. Mau membubarkan dasarnya apa saya juga ndak tahu. Jadi untuk anggota saya sementara tidak akan terpancing itu, karena itu hanya membuat keributan saja. (Legalitas) Resmi mas, semuanya 100 persen sudah ada," jelasnya.




(rih/rih)


Hide Ads