8 Sholat Sunnah Malam dan Manfaatnya, Ada yang Bisa Mengabulkan Hajat

8 Sholat Sunnah Malam dan Manfaatnya, Ada yang Bisa Mengabulkan Hajat

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Minggu, 12 Jan 2025 12:56 WIB
A realistic Arabian interior miniature with window and columns. Silhouette of muslim praying on carpet near window. Festive greeting card, invitation for Muslim holy month Ramadan Kareem. Selective focus
Ilustrasi sholat malam. Foto: Getty Images/iStockphoto/Zeferli
Solo -

Melaksanakan sholat sunnah malam adalah salah satu anjuran dari Rasulullah SAW bagi seluruh muslimin dan muslimah. Rasulullah SAW menyebutkan, sebaik-baiknya sholat setelah sholat fardhu adalah sholat sunnah pada malam hari.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu beliau berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Sebaik-baik puasa setelah puasa ramadhan adalah puasa di bulan haram. Dan sebaik-baik sholat setelah sholat fardhu adalah sholat malam. (HR Muslim, At- Tirmidzi, & An-Nasai)

Lantas, sholat sunnah malam apa saja yang dianjurkan untuk umat Islam? Mari simak pembahasan lengkap berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sholat Sunnah Malam dan Manfaatnya

Berikut ini adalah beberapa jenis sholat malam yang dihimpun dari buku 33 Macam Jenis Sholat Sunnah tulisan Muhammad Ajib Lc MA.

1. Sholat Tarawih

Jenis sholat sunnah malam pertama adalah tarawih yang hanya bisa dikerjakan pada saat Ramadhan. Sholat malam yang satu ini dinamakan tarawih karena setiap selesai dua rakaat terdapat istirahat sejenak. Dalam bahasa Arab, tarawih sendiri merupakan bentuk jamak dari tarwihah yang berarti istirahat.

ADVERTISEMENT

Salah satu dalil yang menjadi dasar pelaksanaan sholat tarawih adalah hadits berikut ini:

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu beliau berkata: sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa yang mendirikan bulan Ramadhan (sholat tarawih) karena iman dan mengharap ridha Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR Bukhari & Muslim).

Sholat tarawih sendiri dilaksanakan sebanyak 20 rakaat berdasarkan madzhab Hanafi, Maliki, Syafii, dan Hanbali. Sedangkan pendapat yang mengatakan sholat tarawih dapat dikerjakan 8 rakaat berasal dari ulama kontemporer seperti Syaikh bin Baaz, Syaikh Al-Utsaimin, dan Syaikh Al-Albani.

2. Sholat Tahajud

Berikutnya, ada sholat sunnah tahajud yang dikerjakan pada malam hari setelah bangun tidur. Jika mengerjakan sholat sunnah di malam hari tetapi belum tidur, maka tidak dapat dikategorikan sebagai tahajud, tetapi menjadi sholat sunnah mutlaq. Mengerjakan sholat tahajud termasuk salah satu qiyamullail atau menghidupkan malam dengan ibadah dan hukumnya adalah sunnah muakkad.

Tahajud termasuk salah satu sholat sunnah yang utama, bahkan anjuran mengerjakannya tercantum di Al-Quran, lebih tepatnya pada ayat 79 surat Al-Isra.

ΩˆΩŽΩ…ΩΩ†ΩŽ Ψ§Ω„Ω‘ΩŽΩŠΩ’Ω„Ω فَΨͺΩŽΩ‡ΩŽΨ¬Ω‘ΩŽΨ―Ω’ بِهٖ Ω†ΩŽΨ§ΩΩΩ„ΩŽΨ©Ω‹ Ω„Ω‘ΩŽΩƒΩŽΫ– ΨΉΩŽΨ³Ω°Ω“Ω‰ Ψ§ΩŽΩ†Ω’ ΩŠΩ‘ΩŽΨ¨Ω’ΨΉΩŽΨ«ΩŽΩƒΩŽ Ψ±ΩŽΨ¨Ω‘ΩΩƒΩŽ Ω…ΩŽΩ‚ΩŽΨ§Ω…Ω‹Ψ§ Ω…Ω‘ΩŽΨ­Ω’Ω…ΩΩˆΩ’Ψ―Ω‹Ψ§
Artinya: "Pada sebagian malam lakukanlah sholat tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji."

Ulama menyepakati bahwa jumlah rakaat minimal untuk tahajjud adalah 2 rakaat. Madzhab Hanafi berpendapat, jumlah rakaat maksimal untuk sholat sunnah ini adalah 8, sementara Maliki 10 atau 12. Namun untuk Madzhab Syafii dan Hanbali tidak menetapkan batasan maksimal untuk jumlah rakaat, sehingga bisa dikerjakan sebanyak-banyaknya.

3. Sholat Tasbih

Sholat tasbih adalah sholat sunnah empat rakaat yang di dalamnya terdapat bacaan tasbih sebanyak 300 kali. Dikutip dari buku Sholat Sunat Pilihan yang ditulis Mahmudin, sholat tasbih bisa dikerjakan pada malam hari maupun siang hari. Jika dikerjakan malam hari, maka dikerjakan dalam dua kali salam, sementara pada siang hari dikerjakan empat rakaat dengan satu kali salam.

Salah satu dalil yang mengajurkan umat Islam untuk melaksanakan sholat tasbih adalah hadits berikut:

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma beliau berkata: Sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wasallam berkata kepada Al-Abbas bin Abdul Mutthalib: "Wahai Abbas pamanku, sungguh aku akan memberimu, aku akan memberimu, aku akan memberimu dan aku akan melakukannya karena engkau. 10 perkara jika engkau melakukannya maka Allah akan mengampuni dosa-dosamu yang awal dan yang akhir, yang lama dan yang baru, yang tidak sengaja dan yang sengaja, yang kecil dan yang besar, yang sembunyi dan yang terang-terangan. Lakukanlah sholat 4 rakaat, dan pada setiap rakaat engkau membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya, jika sudah selesai masih dalam keadaan berdiri ucapkanlah tasbih "Subhanallah waalhamdulillah walaa ilaaha illallahu wallahu akbar" 15 kali. Kemudian ruku' dan bacalah tasbih itu 10 kali, lalu i'tidal dan bacalah tasbih itu 10 kali, lalu sujud dan bacalah tasbih itu 10 kali, kemudian duduk diantara 2 sujud dan bacalah tasbih itu 10 kali, kemudian sujud lagi dan bacalah tasbih itu 10 kali, kemudian duduk istirahat dan bacalah tasbih itu 10 kali. Itulah 75 tasbih dalam satu rakaat. Dan lakukanlah sampai 4 rakaat. Jika engkau mampu melakukannya setiap hari sekali maka lakukanlah, jika tidak mampu maka setiap hari jumat sekali, jka tidak mampu maka setiap sebulan sekali, jika tidak mampu maka setahun sekali, jika tidak mampu juga maka lakukanlah sekali dalam seumur hidupmu". (HR Abu Dawud, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, & At-Tirmidzi)

Sholat sunnah tasbih memiliki keutamaan besar, yaitu dapat mengampuni semua dosa seseorang, baik yang kecil maupun besar, yang sengaja maupun tidak sengaja, serta yang tersembunyi maupun yang terang-terangan. Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa orang yang melaksanakan sholat tasbih akan mendapatkan pengampunan dari Allah SWT. Bahkan, dalam hadits shahih Muslim disebutkan bahwa siapa yang membaca tasbih 100 kali, dosa-dosanya akan diampuni oleh Allah.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu beliau berkata: Sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: barang siapa membaca "Subhanallahi wabihamdih" 100 kali dalam sehari maka dosa- dosanya diampuni walaupun sebanyak buih lautan. (HR Muslim)

4. Sholat Sunnah Mutlaq

Sholat mutlaq adalah sholat sunnah yang dapat dikerjakan kapan saja kecuali pada waktu terlarang dan dengan jumlah rakaat yang bebas. Sholat ini bisa menjadi pilihan jika semua sholat sunnah telah dilakukan. Sholat mutlaq yang dikerjakan pada malam hari lebih utama dibandingkan yang dilakukan pada siang hari.

Sholat sunnah mutlaq merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan oleh Rasulullah. Bahkan beliau sendiri bersabda bahwa sholat malam (mutlaq) adalah ibadah terbaik setelah sholat fardhu.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu beliau berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Sebaik-baik puasa setelah puasa ramadhan adalah puasa di bulan haram. Dan sebaik-baik sholat setelah sholat fardhu adalah sholat malam. (HR Muslim, At- Tirmidzi & An-Nasai)

5. Sholat Hajat

Ketika memiliki keinginan yang ingin dikabulkan oleh Allah SWT, kita sangat dianjurkan untuk melakukan sholat hajat. Terdapat satu hadits yang menjelaskan mengenai kesunnahan melaksanakan sholat hajat, yaitu:

Dari Abdullah bin Aufa radhiyallahu 'anhuma beliau berkata: Sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang punya hajat (keinginan) kepada Allah SWT atau kepada salah satu orang hendaklah dia berwudhu dan menyempurnakan wudhunya lalu sholat 2 rakaat. Kemudian memuji Allah SWT dan bershalawat kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam dan mengucapkan: "Laa ilaha illallahul haliimul kariim, subhanallahil arsyil adziim, alhamdulillahi rabbil 'aalamiin, as'aluka muujibati rahmatik, wa 'azaa'ima maghfiratik, wal ghanimata min kulli birr, wassalaamata min kulli itsm, laa tada' lii dzanban illa ghafartah, walaa hamman illa farrojtah, walaa haajatan hiya laka ridhon illa qadoitaha ya arhamar raahimiin. Kemudian berdoa minta perkara dunia dan akhirat. Sesungguhnya hal itu akan ditakdirkan." (HR Al-Hakim, Al-Baihaqi, Ibnu Majah, & At-Tirmidzi dan beliau mendhaifkannya)

Para ulama memiliki pendapat yang berbeda mengenai tata cara pelaksanaan sholat hajat, ada yang mengatakan jumlah rakaatnya adalah 2 hingga 12. Berikut detailnya.

- 2 Rakaat

Menurut madzhab Maliki, Syafii, dan Hanbali, sholat hajat dilakukan 2 rakaat. Dalam setiap rakaat, setelah membaca Al-Fatihah, disarankan membaca doa atau dzikir tertentu.

- 4 Rakaat

Menurut madzhab Hanafi, sholat hajat dikerjakan 4 rakaat setelah Isya. Pada rakaat pertama, setelah Al-Fatihah, baca Ayat Kursi 3 kali. Pada rakaat kedua hingga keempat, setelah Al-Fatihah, baca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas.

- 12 Rakaat

Menurut Imam Al-Ghazali, sholat hajat dikerjakan 12 rakaat dengan membaca Al-Fatihah, Ayat Kursi, dan Al-Ikhlas di setiap rakaat. Setelah selesai sholat, lakukan sujud dan bacalah doa khusus untuk memohon agar hajat dikabulkan.

6. Sholat Istikharah

Sholat Istikharah adalah salah satu sholat sunnah yang dikerjakan untuk memohon petunjuk atau pilihan terbaik dari Allah dalam suatu masalah. Sholat ini disunahkan untuk dilakukan baik dalam masalah besar maupun kecil.

Dikutip dari Buku Panduan Sholat Doa & Dzikir karya Ust A Solihin As Shuaili, Rasulullah SAW mengajarkan sholat istikharah melalui hadits berikut: "Rasulullah SAW mengajari kami untuk melakukan sholat istikharah dalam semua hal seperti halnya beliau mengajari kami surah tertentu dari Al-Quran." (HR Al-Bukhari).

Waktu sholat istikharah boleh dilakukan kapan saja, asalkan tidak pada waktu yang dilarang. Meskipun begitu, waktu yang lebih utama adalah malam hari. Tempatnya bisa dilakukan di rumah atau masjid, tetapi lebih baik dikerjakan di rumah.

Sholat istikharah sebaiknya dikerjakan dalam dua rakaat dan setelahnya berdoa memohon petunjuk kepada Allah mengenai masalah yang sedang dihadapi.

7. Sholat Awwabin

Dirangkum dari buku Fikih Salat Sunah tulisan Ali Musthafa Siregar dan Nurhadi, sholat awwabin adalah salah satu sholat sunnah yang dikerjakan setelah sholat maghrib hingga masuk waktu sholat isya. Istilah awwabin sendiri berarti orang yang taubat (kembali) kepada keridhaan Allah. Sholat sunnah ini juga disebut sholat ghoflah (lalai) karena banyak orang lalai di waktu ini, sibuk dengan aktivitas seperti makan malam. Waktu antara maghrib dan isya merupakan waktu yang mulia, sehingga disunahkan untuk menghidupkannya dengan ibadah seperti sholat, membaca Al-Quran, atau berdzikir.

Jumlah rakaat sholat awwabin bervariasi. Rakaat paling sedikit adalah dua rakaat, sedangkan rakaat yang lebih banyak bisa mencapai enam atau dua puluh rakaat. Sebaiknya sholat ini dikerjakan setelah selesai sholat maghrib dan berdzikir setelahnya, tetapi tetap bisa dikerjakan sepanjang waktu antara maghrib dan isya.

8. Sholat Witir

Sholat sunnah malam yang terakhir adalah witir, yaitu sholat yang jumlah rakaatnya ganjil. Dikutip dari Buku Pintar Sholat karya M. Khalilurrahman Al Mahfani, Jumlah rakaatnya bisa satu, tiga, lima, tujuh, sembilan, atau sebelas. Sholat ini biasanya dilakukan setelah sholat tahajjud atau tarawih. Sholat witir tidak memiliki tasyahud awal, hanya tasyahud akhir.

Rasulullah SAW sangat menganjurkan sholat ini sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut:

"Kekasihku SAW mewasiatkan kepadaku tiga hal: yaitu puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat sholat dhuha, dan sholat witir sebelum tidur." (HR Jamaah)

Sholat witir dikerjakan setelah sholat isya dan sebelum sholat subuh, sebagai penutup ibadah malam. Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya Allah telah menambahkan untuk kalian satu sholat yaitu sholat Witir, maka kerjakanlah sholat Witir antara sholat Isya hingga sholat Shubuh." (HR Ahmad dari Abu Bashrah)

Itulah tadi 8 sholat sunnah malam dan manfaatnya bagi umat Islam. Semoga dapat memberikan manfaat!




(par/par)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads