Ayyamul bidh adalah puasa tiga hari yang bisa detikers kerjakan setiap bulannya. Tentunya, ada keutamaan tersendiri yang menyebabkan puasa ini istimewa. Yuk, pelajari niat dan keutamaan puasa ayyamul bidh via uraian di bawah ini!
Dirujuk dari laman NU Jawa Tengah, istilah ayyamul bidh dalam bahasa Arab berarti hari-hari yang cerah. Maksud hari-hari cerah adalah tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriah. Pasalnya, malam-malam tanggal tersebut adalah momen dimulainya bulan purnama sehingga sangat cerah.
Hadits apa yang menjadi dalil dari puasa ini? Disadur dari buku Catatan Fikih Sunnah karya Hari Ahadi, dari Abu Dzar RA, ia berkata,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
أَيَّامٍ وَسَلَّمَ أَنْ نَصُومَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلَاثَةَ أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ البيضَ : ثَلَاثَ عَشْرَةَ، وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ، وَخَمْسَ عَشْرَةَ
Artinya: "Rasulullah memerintahkan kami untuk berpuasa tiga hari di setiap bulan, tanggal 13, 14, dan 15." (HR An-Nasai nomor 2422, Ahmad nomo 21335, dan Tirmidzi nomor 761)
Berhubung pertengahan Rajab 1446 Hijriah akan segera tiba, detikers bisa bersiap-siap untuk menunaikan puasa ayyamul bidh. Di antaranya adalah dengan mengetahui niat dan keutamaan puasa ayyamul bidh, beserta jadwal lengkapnya di bulan Januari 2025 berikut ini.
Niat Puasa Ayyamul Bidh
Setiap ibadah mesti dilandasi dengan niat terlebih dahulu. Mengenai perlu membaca atau tidaknya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menjelaskan,
فَإِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَكُنْ يَقُولُ قَبْلَ التَّكْبِيرِ شَيْئًا ية لا فِي الطَّهَارَةِ وَلَا فِي الصَّلَاةِ وَلا في ال وَلَا أَمَرَ أَحَدًا أَنْ وَلَمْ يَكُنْتَ بِاليَّةِ لَا ولا في الحج. يتلفظ بالنية.. وَلَوْ كَانَ ذَلِكَ مُسْتَحَبًّا لَفَعَلَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَعَلِمَهُ الْمُسْلِمُونَ.
"Nabi Muhammad, beliau sebelum ber-takbiratul ihram tidak membaca apapun, beliau juga tidak melafalkan niat baik sebelum bersuci, sebelum sholat, sebelum berpuasa, sebelum berhaji, maupun ibadah-ibadah lain. Para Khulafaur Rasyidin juga demikian. Nabi Muhammad pun tidak pernah memerintahkan pada seorang pun untuk melafalkan niat. Seandainya melafalkan niat adalah hal yang dianjurkan maka tentunya sudah dilakukan oleh Nabi dan pasti itu diketahui oleh umat Islam." (Majmu' al-Fatawa, XXII/221-222)
Juga penjelasan dari al-Faqih Abu Bakr ad-Dimyathi asy-Syafii,
أن النية فى القلب لا باللفظ ، فتكلف اللفظ أمر لا يحتاج إليه
"Sesungguhnya niat terletak di hati bukan pada lafal. Memaksakan diri untuk mengucapkan niat termasuk perbuatan yang tidak perlu dilakukan." (I'anah ath-Thalibin, 1/90)
Kendati begitu, ada pula ulama yang menyatakan hukumnya sunnah melafalkan niat. Wallahu a'lam bish shawab. Bagi detikers yang ingin tetap melafalkan niat, maka niat puasa ayyamul bidh sebagaimana dikutip dari NU Online, adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta'âlâ.
Artinya, "Saya niat puasa ayyamul bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta'âlâ."
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Keutamaan pertama puasa ayyamul bidh adalah nilainya yang seperti puasa setahun penuh. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda,
صَوْمُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
Artinya: "Puasa sebanyak tiga hari di setiap bulan pahalanya seperti puasa setahun penuh." (HR Bukhari nomor 1979).
Bayangkan, hanya dengan berpuasa sebanyak 3 hari setiap bulan, detikers bisa mendapatkan pahala seperti setahun penuh! Selain itu, dengan mengerjakan puasa ini, umat Islam berarti telah menunaikan wasiat Rasulullah SAW. Dari Abu Hurairah, ia berkata,
أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلَاةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
Artinya: "Kekasihku (Rasulullah) mewasiatkan padaku) kepadaku tiga amalan yang aku tidak akan meninggalkannya hingga mati; berpuasa tiga hari setiap bulannya, mengerjakan shalat dhuha, melaksanakan shalat witir sebelum tidur." (HR Bukhari nomor 1178)
Tak berhenti sampai di situ, mengerjakan puasa ayyamul bidh juga bisa menghindarkan seseorang dari penyakit-penyakit hati. Rasulullah SAW menjelaskan dalam salah satu hadits:
صوم شهر الصبر وثلاثة أيام من كلِّ شهر : يُذهبنَ وحَرَ الصدر
Artinya: "Berpuasa pada bulan sabar (Ramadhan) dan tiga hari setiap bulan, bisa menghilangkan wahr di dada." (HR Ahmad nomor 23070 dan al-Bazzar nomor 1057 dengan derajat shahih)
Kata wahr dalam hadits di atas berarti tipu daya, dengki, dendam, dan was-was. Akhir kata, puasa ayyamul bidh punya segudang keutamaan sehingga akan sangat sayang bila ditinggalkan begitu saja.
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Januari 2025
Sebagaimana telah disinggung sekilas di atas, puasa ayyamul bidh paling utama dikerjakan pada 13, 14, dan 15 bulan Hijriah yang sedang berlangsung. Namun, boleh saja mengerjakannya pada hari-hari lain bila terlewat atau terhalang alasan lain. Dalilnya adalah:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ، لَمْ يَكُنْ يُبَالِي مِنْ أَي أَيَّامِ الشَّهْرِ يَصُومُ
Artinya: "Rasulullah SAW biasa berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, dan beliau tidak mempersoalkan di tanggal berapa itu." (HR Muslim nomor 1160)
Lalu, kapan tanggalnya untuk Januari 2025? Berdasar Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang dirilis Kementerian Agama, Januari 2025 bertepatan dengan Rajab 1446 Hijriah. Jadi, tanggal paling utama untuk melaksanakan puasa ini adalah:
- Senin, 13 Januari 2025: 13 Rajab 1446 H
- Selasa, 14 Januari 2025: 14 Rajab 1446 H
- Rabu, 15 Januari 2025: 15 Rajab 1446 H
Berhalangan puasa pada tanggal-tanggal tersebut? detikers bisa bebas memilih hari-hari lainnya sebagaimana hadits di atas. Sebagai contoh, dilansir laman resmi Muhammadiyah, Dr H Muhammad Ichsan Lc MA memberi pilihan, yakni:
- Puasa berturut-turut pada tanggal 13, 14, dan 15 bulan Qamariah.
- Puasa tiga hari pada Senin pekan pertama, kemudian dilanjut pada Kamis, dan terakhir, pada hari Senin pekan berikutnya.
- Puasa tiga hari pada hari Senin pertama awal bulan dan dua hari Kamis.
- Puasa tiga hari pada Senin dan Kamis di pekan pertama, kemudian satu harinya lagi bebas.
- Puasa tiga hari di awal bulan, yakni tanggal 1, 2, dan 3.
- Puasa tiga hari dengan bebas pemilihan harinya.
"Mau tanggal berapa pun kita melaksanakan puasa Ayyamul Bidh itu boleh. Ini pilihan. Yang jelas harus tiga kali dalam setiap bulan. Waktunya kapan saja, tidak ada ketentuan. Jadi, kita dapat mengetahui bahwa Nabi SAW menganjurkan untuk melaksanakan puasa sunah ini," jelasnya.
Demikian informasi lengkap seputar puasa ayyamul bidh, mulai dari niat hingga jadwal pelaksanaannya pada Januari 2025. Jangan lupa diamalkan, ya, Lur!
(sto/apu)