5 Hari Makan Bergizi Gratis di Semarang, Menu Pahit-Kiriman Telat Dikeluhkan

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Jumat, 10 Jan 2025 13:28 WIB
Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di SMP 12 Semarang, Kelurahan Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Jumat (10/1/2025). (Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng)
Semarang -

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Pemerintah telah bergulir selama lima hari di Semarang. Para siswa mengapresiasi program baru ini, meski masih ada beberapa keluhan seperti menu dan waktu pengiriman.

detikJateng memantau pelaksanaan MBG di SMP Negeri 12 Semarang, Kelurahan Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, yang menjadi salah satu proyek percontohan di Semarang. Sekitar pukul 11.30 WIB, tampak para siswa tengah mengambil tumpukan tempat makan stainless di aula untuk dibagikan ke kelasnya masing-masing.

Mereka bersiap mengambil makan yang disediakan untuk disantap. Salah satunya siswa kelas 9C, Diva Mahendra.

Ia tengah menyantap nasi, ayam bakar, tempe, sayur labu siam, dan pepaya. Diva mengeluh karena rasa sayur hari ini sedikit masam.

"Sebenarnya enak, ayam bakarnya pas, tempenya juga enak. Cuma sayurnya agak sedikit asam. Biasanya saya suka sayur, cuma kalau ini rasanya asam," kata Diva di SMP 12 Semarang, Jumat (10/1/2025).

Selama lima hari ini, kata Diva, ia paling menyukai menu makanan hari pertama, saat Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti tengah berkunjung.

"Waktu itu menunya ayam asam manis, sayur kacang panjang wortel, sama semangka, sama tahu. Kalau hari keempat sayurnya agak pahit, sayur sawi dan wortel. Lauknya lumayan, telur bacem sama tempe goreng," ujarnya.

Ia juga mengeluhkan pengiriman yang sempat terlambat. Seharusnya, para siswa menyantap makan siang pukul 12.30 WIB. Akan tetapi makan baru datang pukul 13.30 WIB.

"Sempat waktu hari kedua itu telat juga, jadi mohon kerjasamanya. Kita sudah nungguin, sudah lapar," tuturnya.

Selain itu, tak jarang pula porsi makanan berubah-ubah. Kadang porsi makan pas, akan tetapi kadang pula porsi makanan terlalu banyak bahkan terlalu sedikit.

Kendati demikian, ia tetap bersyukur dengan adanya program MBG. Menurutnya, program MBG ini bisa menghemat uang saku miliknya. Sejak ada program MBG, uang sakunya utuh dan bisa ia tabung untuk keperluan lain.

"Jadi lebih hemat uangnya, bisa ditabung buat beli album Kpop. Kalau saya uang sakunya nggak dipotong, saya juga jarang jajan, jadi uang saku saya utuh, Rp 12 ribu," ungkapnya.

Hal senada dikatakan siswa kelas 9D, Vicky Derrik Wibowo. Ia mengaku bisa menghemat uang saku dari orang tuanya karena ada program MBG di sekolah. Ia bisa menyimpan uangnya beberapa ribu.

"Uang saku saya tetap sama, tapi sisa. Sisanya saya simpan, biasanya sangu Rp 10 ribu. Jadi sisa, bisa buat jajan lagi," tuturnya.

Menurutnya, selama ini menu MBG sudah cukup enak. Namun beberapa kali ada pengulangan menu ayam dan tempe, sehingga ia berharap jika program MBG bisa terus berkelanjutan, menu makanan bisa lebih bervariasi.

"Sarannya menunya agak bervariasi, karena kadang menunya sama, yang sering ayam, tahu, tempe. Kalau sayurnya beda-beda, enak sih karena emang biasanya suka sayur," jelasnya.

Sementara salah satu siswa kelas 9 D lainnya, Adli Fisam mengatakan sejak ada program MBG kini ia jarang jajan di kantin ataupun di luar sekolah. Ia hanya membeli minum karena MBG belum menyediakan minum.

"Kalau mau ada terus sampai nanti, kalau bisa menunya ganti. Tingkatkan lagi rasanya, karena kadang tempe dimarinasi terlalu lama, jadi terlalu asin," jelasnya.

"Kalau saya selalu habis. Cuma yang lain ada yang nggak habis, beberapa berkomentar tentang rasa. Tapi karena memang diberikan gratis, jadi kita tetap berterima kasih," imbuh Adli.

Simak kata pihak sekolah di halaman selanjutnya...




(aku/apl)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork