Pengemudi motor (joki) tong setan yang lekat dengan tantangan dan bahaya masih didominasi laki-laki. Namun, Karmila Purba (26) sukses mematahkan stereotip joki tong setan hanya dilakoni kaum adam.
Deru mesin motor menggaung di Pasar Malam yang tengah digelar di pusat Kota Semarang, Kelurahan Mugassari, Kecamatan Semarang Selatan malam ini. Tampak pemilik motor Yamaha RX-King itu tengah bersiap di dasar 'tong'.
Para penonton bersiap melihat aksi menegangkan di wahana tong setan itu. Tampak seorang perempuan muda tampak lincah beraksi di atas motornya tanpa rasa takut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senyum lebar tersungging di wajahnya di kala penonton memberikan lembaran uang Rp 5-100 ribu untuk dirinya. Dengan secepat kilat, tangannya menyambar uang itu, dan menggigitnya sembari terus beratraksi di dinding tong yang miring.
Selama sekitar 6-7 menit, gadis yang akrab disapa Mila itu memamerkan aksinya mulai dari mengemudi tanpa tangan, mengangkat salah satu kaki hingga memindahkan satu kaki ke kaki lainnya dengan begitu mudah. Kedua tangannya ia bentangkan, seolah menunjukkan jiwanya yang bebas.
Usai sukses menghipnotis para penonton yang membayar Rp 15 ribu untuk pertunjukan tong setan itu, Mila sempat berbincang dengan detikJateng. Ia bercerita awal mula dirinya tertarik menggeluti tong setan sejak tahun 2014 saat dirinya masih berumur 16 tahun.
"2014 itu kan aku penasaran sama tong setan karena di situ semua jokinya cowok. Jadi aku ingin buat sesuatu yang berbeda. Cewek jadi joki tong setan, dulu 2014 belum ada sama sekali cewek yang main," kata Mila di Pasar Malam dekat Simpang Lima Semarang, Selasa (7/1/2025).
Saat itu, kata Mila, ia sudah bekerja di pasar malam lantaran kabur dari rumah. Sebelum yakin untuk menjadi joki tong setan, perempuan asal Medan itu menempuh jalan yang tak mudah dan penuh liku. Bermula dari cita-citanya sebagai musisi yang terpaksa kandas karena tak mendapat restu orang tua.
"Terus aku berhenti sekolah, kabur dari rumah terus ngamen. Dulu waktu aku ngamen di pasar malam, terus kayak aku mikir pengin kerja di pasar malam karena kalau ngamen pendapatannya nggak nentu," jelasnya.
![]() |
Akhirnya ia memutuskan bekerja di pasar malam dan berperan sebagai hantu di wahana rumah hantu. Sayangnya, gaji yang ia terima kurang bisa memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarganya yang juga harus ia hidupi.
"Dulu aku waktu jadi hantu, bosku ngasih ke aku Rp 50-100 ribu satu minggu. Kalau joki tong setan pada saat itu paling gede, mereka dapat satu minggu itu Rp 500 ribu," tuturnya.
Dengan tekad yang kuat dan kegigihan dalam berlatih, Mila pun berlatih menjadi joki tong setan. Menurutnya, tantangan terbesar joki tong setan yakni menghilangkan rasa pusing karena berputar di dinding tong yang miring.
"Kalau pusingnya sudah hilang kita mulai belajar keseimbangan badan di motor, karena naik tong setan ini beda sama jalan biasa. Kalau jalan biasa badan kita tegak, kalau di tong setan kita miring kayak waktu di tikungan," jelas anak bungsu dari dua bersaudara ini.
Keputusannya itu sempat mengundang banyak pandangan negatif kepada dirinya. Tak jarang orang memandangnya sebelah mata bahkan menudingnya bukan perempuan baik-baik tanpa mengetahui fakta sebenarnya.
"Pertama kali belajar itu banyak pandangan negatif dari masyarakat, karena kan aku dulu aku ngerokok, pakaian kayak nge-punk, tatoan," jelasnya.
"Masyarakat mandang aku cewek nggak benar karena hidup di lingkungan para cowok yang kerja di pasar malam, padahal nggak. Aku tidur juga pisah dari mereka," lanjutnya.
Ketekunan Mila berlatih akhirnya membuatnya bisa menaklukkan wahana tong setan dalam satu tahun. Dia pun selalu memastikan bensinnya penuh dan bannya dalam keadaan baik saat beraksi.
"Setelah 1 tahun aku di dunia tong setan, baru keluarga tahu gara-gara melihat aku di koran. Mama sih mendukung, cuma Bapak awal-awalnya nggak, takut," tuturnya.
Mejeng Jadi Joki hingga Inggris
Mila pun mulai nyaman menjadi joki tong setan. Siapa sangka, dengan menjadi joki tong setan ia berkesempatan diundang untuk menampilkan atraksinya di Inggris dan Thailand.
"Aku pernah diundang ke Thailand sama Inggris, mereka ngundang aku main di negara mereka. Tong setan di sana lebih safety dari perlengkapan motornya," ujarnya.
Saat tampil di luar negeri, Mila mengaku terus didorong untuk berkembang hingga akhirnya sukses beratraksi dengan duduk di atas stang motor. Menurutnya, lingkungan di luar negeri sangat suportif jika dibandingkan di Indonesia.
"Di sana mereka benar-benar anggap aku keluarga mereka, sampai dimasakin makan, benar-benar nggak ada batasan bos dan karyawan," terangnya.
![]() |
Mila yang dulunya hanya hobi balapan, kini sudah bisa menghidupi dirinya dan keluarganya dari tong setan. Kini, ia fokus mengembangkan kariernya dengan tampil di luar negeri.
Berawal dengan keluar dari zona nyaman, Mila akhirnya nyaman dengan pekerjaan berbahaya yang selama ini ia geluti. Saat ditanya sampai kapan dia bakal menekuni pekerjaannya ini, Mila pun memberikan jawabannya dengan mantap.
"Nggak ada batasnya, sampai aku benar-benar sudah nggak bisa lagi. Sekarang aku lagi pengin main di Amerika," kata Mila.
"Pesan buat orang di luar sana, kalau punya mimpi kejar terus. Harus berani keluar dari zona nyaman," pungkas dia.
(ams/afn)