Respons Peserta-Apmikimmdo soal Dalih Ketua Panitia Lomba Tari di Semarang

Respons Peserta-Apmikimmdo soal Dalih Ketua Panitia Lomba Tari di Semarang

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Selasa, 07 Jan 2025 17:40 WIB
Ketua Semarang Economy Creative (SEC), Mei Sulistyoningsih di Ditreskrimsus Polda Jateng, Kecamatan Banyumanik, Senin (6/1/2025).
Ketua Semarang Economy Creative (SEC), Mei Sulistyoningsih di Ditreskrimsus Polda Jateng, Kecamatan Banyumanik, Senin (6/1/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Peserta lomba tari dan Asosiasi Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (Apmikimmdo) menanggapi dalih Ketua Semarang Economy Creative (SEC) yang menyebut ada sabotase di balik batalnya lomba tari di Taman Indonesia Kaya (TIK).

Salah satu peserta lomba tari yang mewakili 5 regu, Juju Jumarni (30), menyanggah beberapa pernyataan Mei yang disampaikan pada Senin (6/1) kemarin. Salah satunya soal biaya pendaftaran sebesar Rp 100 ribu yang disebut Mei merupakan uang konsumsi.

"Saya saja tidak dapat konsumsi, yang lain ada (dapat konsumsi) sebagian kayaknya, dapat air mineral. Cuma itu saja," kata Juju saat dihubungi detikJateng, Selasa (7/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan, peserta tak hanya rugi karena membayar uang pendaftaran Rp 100 ribu. Mereka juga rugi biaya sewa pelatih, biaya rias wajah, biaya kostum, dan masih banyak lagi, sehingga para peserta merasa tetap rugi banyak akibat lomba batal digelar.

Awalnya saat audiensi di Kantor Gubernur Jateng, kata Juju, para peserta tak menyetujui kompensasi yang ditawarkan Mei. Menurut mereka, kerugian mereka bisa mencapai Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta.

ADVERTISEMENT

"Ganti rugi awalnya kita minta tidak segitu. Tapi dia tidak setuju, akhirnya dia menawarkan sejumlah Rp 250 ribu. Tapi kita banyak yang tidak setuju," ungkapnya.

"Kalau kita kemarin mintanya beda-beda, karena per sanggar itu pengeluarannya beda. Ada beberapa sanggar yang menyewa tempat latihan, sewa pelatih, kostum, make up juga beda-beda," lanjutnya.

Ia mengaku tak setuju dengan pernyataan Mei yang mengaku ada sabotase untuk menggagalkan acara yang sedianya diikuti 35 grup dengan 178 peserta itu.

"Kalau dipikir logika ya nggak masuk akal, sekarang bilang sabotase, sedangkan kemarin pas ketemu mediasi aja dia memang tidak tahu masalah di lapangan," terangnya.

"Apa salahnya minta maaf dan mengakui kesalahannya, kok ya muter-muter ke mana-mana, drama dulu," imbuhnya.

Ia juga menyanggah pernyataan Mei yang menyebut ada beberapa peserta lomba yang awalnya memilih opsi dari Mei untuk melanjutkan lomba tari tersebut akan tetapi dihalangi peserta lainnya.

"Tidak ada (yang ingin melanjutkan), itu hanya akal-akalan orangnya biar terlihat memelas," ujarnya.

Ia mengaku tetap akan melimpahkan kasus tersebut ke kepolisian untuk diusut tuntas. Sebelumnya, para peserta lomba diketahui melaporkan kasus tersebut ke Polda Jateng.

Terpisah, Ketua DPD Apmikimmdo Jateng, Ariyanto, juga turut menanggapi pernyataan Mei. Ia menilai, jika Mei ingin mengambil langkah hukum maka itu memang merupakan haknya. Namun, ia tak membenarkan perkataan Mei yang menyebut adanya sabotase yang dilakukan oleh dirinya.

"Kemarin dia benar-benar memutarbalikkan dan membuat tuduhan palsu, tidak ada yang melakukan sabotase dalam acara lomba tari yang gagal total digelar, jelas itu karena murni kesalahan Mei," tegasnya saat dimintai tanggapannya.

"Tuduhan Mei bahwa ada sabotase di gagalnya lomba tari di TIK itu bohong besar dan fitnah. Saya juga tidak akan tinggal diam, saudara Mei telah mencemarkan nama baik saya sebagai pribadi dan mencemarkan nama organisasi kami," lanjutnya.

Tak terima dengan Mei yang menyeret namanya, Ariyanto mengaku pihaknya akan membuat laporan tambahan atas fitnah dan pencemaran nama baik dirinya dan Apmikimmdo.

"Apa yang sudah kami sampaikan di media terkait informasi Mei semua berdasar fakta dan semua ada alat buktinya, kami tidak sembarangan menyampaikan informasi ke media," paparnya.

"Sebentar lagi ada juga pelaporan baru berkaitan dengan penipuan bisnis penjualan kaus SEC yang langsung pakai rekening bank atas nama Mei, padahal kausnya ilegal memakai logo Apmikimmdo tanpa izin asosiasi secara tertulis," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua panitia SEC, Mei Sulistyoningsih, menegaskan ada sabotase dari beberapa pihak yakni dari Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (Apmikimmdo) Ariyanto, panitia SEC berinisial W dan anaknya, H, yang membuat lomba batal dilaksanakan.

"Terjadi sabotase yang dilakukan Ariyanto (Ketua DPD APMIKIMMDO), W, dan H (panitia SEC) " kata Mei di kantor Ditreskrimsus Polda Jateng, Kecamatan Banyumanik, Senin (6/1).




(rih/apl)


Hide Ads