Apa Itu Sinkhole? Ini Pengertian, Penyebab, Ciri-ciri, dan Cara Mengatasinya

Apa Itu Sinkhole? Ini Pengertian, Penyebab, Ciri-ciri, dan Cara Mengatasinya

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Senin, 16 Des 2024 12:18 WIB
Kondisi sinkhole atau amblesan tanah di tengah sawah di Padukuhan Wuni, Kalurahan Melikan, Kapanewon Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, Senin (22/1/2024)
Ilustrasi sinkhole. Foto: Muhammad Iqbal Al Fardi/detikJogja
Solo -

Kemunculan sinkhole kerap kali mengejutkan masyarakat di sekitarnya. Bagaimana tidak, permukaan tanah yang terlihat kokoh bisa tiba-tiba ambles sehingga terbentuk sebuah lubang besar. Namun, apa itu sinkhole sebenarnya?

Pemahaman mengenai apa itu sinkhole, penyebabnya, serta cara mengenali tanda-tandanya sangat penting untuk meminimalkan risiko yang ditimbulkan. Terlebih, fenomena ini kerap terjadi di berbagai belahan dunia dan bisa saja terjadi di sekitar kita.

Penasaran dan ingin tahu lebih banyak tentang sinkhole, detikers? Mari simak informasi lengkap yang dihimpun dari laman resmi Commonwealth of Pennsylvania, United Nations, dan British Geological Survey berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Sinkhole

Sinkhole adalah lubang atau depresi di permukaan tanah yang terbentuk akibat runtuhnya lapisan bawah tanah. Fenomena ini dapat terjadi secara alami maupun akibat aktivitas manusia. Secara umum, sinkhole terbentuk ketika material di bawah tanah tererosi atau larut, menciptakan ruang kosong yang menyebabkan tanah di atasnya runtuh.

Fenomena sinkhole sering ditemukan di wilayah dengan kondisi geologi tertentu, seperti daerah karst, di mana batuan yang mudah larut seperti batu kapur atau gipsum mendominasi. Pelarutan batuan oleh air, baik secara fisik maupun kimia, menjadi salah satu pemicu utama terbentuknya rongga bawah tanah. Rongga ini kemudian berkembang selama bertahun-tahun hingga akhirnya menyebabkan permukaan tanah ambles.

ADVERTISEMENT

Sinkhole dapat muncul dalam berbagai ukuran, mulai dari diameter beberapa meter hingga ratusan meter, serta kedalaman yang bervariasi. Beberapa sinkhole juga dapat terisi air dan membentuk danau kecil. Fenomena ini tidak hanya berdampak pada perubahan topografi, tetapi juga dapat menimbulkan kerugian ekonomi dan risiko keselamatan bagi manusia.

Penyebab Munculnya Sinkhole

Sinkhole tidak muncul tanpa sebab, tetapi kita jarang menyadarinya. Inilah beberapa faktor yang bisa menyebabkan munculnya sinkhole.

1. Pelapukan dan Pelarutan Batuan

Batuan seperti kapur dan gipsum larut ketika terkena air yang mengandung asam karbonat. Pelarutan ini menciptakan rongga bawah tanah secara bertahap. Ketika rongga tersebut tidak mampu menopang beban tanah di atasnya, amblesan pun terjadi. Fenomena ini lazim di daerah dengan batuan karst.

2. Penggunaan Air Tanah Berlebih

Penurunan drastis air tanah akibat pengeboran sumur, tambang, atau irigasi mengurangi tekanan air yang sebelumnya membantu menopang struktur tanah. Akibatnya, material tanah di atas rongga kehilangan dukungan dan runtuh.

3. Kebocoran Infrastruktur Bawah Tanah

Pipa air yang bocor atau saluran drainase yang rusak dapat menyebabkan aliran air terus-menerus ke dalam tanah. Air ini mempercepat proses pelarutan batuan atau erosi tanah, menciptakan rongga yang semakin besar hingga akhirnya menyebabkan permukaan tanah runtuh.

4. Erosi Material oleh Air

Air yang mengalir melalui celah-celah tanah mengikis material longgar, seperti pasir dan kerikil. Lama-kelamaan, ruang kosong terbentuk di bawah permukaan, menyebabkan amblesan tanah. Proses ini dapat berlangsung secara perlahan maupun tiba-tiba.

5. Perubahan Aliran Air Bawah Tanah

Konstruksi seperti bendungan, kolam, atau pengalihan aliran sungai dapat mengubah pola aliran air bawah tanah. Perubahan ini membuat tekanan tanah menjadi tidak seimbang, mempercepat pembentukan rongga, dan memicu sinkhole.

6. Beban Berat pada Permukaan Tanah

Bangunan besar, alat berat, atau konstruksi jalan raya dapat memberikan tekanan berlebih pada tanah yang sudah tidak stabil. Di atas rongga bawah tanah, tekanan ini mempercepat keruntuhan lapisan permukaan.

Ciri-ciri Sinkhole

Ada beberapa ciri yang dapat mengindikasikan potensi sinkhole. Berikut ini adalah beberapa indikasi yang perlu kita waspadai.

  • Munculnya retakan tanah berbentuk melingkar di sekitar lokasi.
  • Tanah atau struktur bangunan terlihat miring atau tidak rata.
  • Lantai rumah mulai tampak melengkung atau tidak stabil.
  • Air sumur atau keran menjadi keruh atau berlumpur tanpa alasan yang jelas.
  • Terdengar suara gemuruh bawah tanah sebelum amblesan terjadi.

Cara Mengatasi Sinkhole

Jika di sekitar area kita terjadi fenomena sinkhole, berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.

1. Evakuasi dan Penutupan Area

Ketika sinkhole muncul, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengevakuasi semua orang di sekitar lokasi kejadian untuk menghindari risiko cedera atau korban jiwa. Area terdampak harus segera ditutup dengan penghalang fisik seperti pagar atau pita pengaman, agar tidak ada orang yang tanpa sengaja mendekat. Selain itu, penting untuk melaporkan kejadian ini kepada otoritas setempat agar dapat segera diambil tindakan yang lebih terkoordinasi.

2. Memanggil Ahli Geoteknik

Setelah area aman, langkah berikutnya adalah melibatkan ahli geoteknik untuk menganalisis penyebab dan dampak sinkhole secara ilmiah. Mereka biasanya menggunakan alat canggih seperti radar penembus tanah (GPR) atau survei seismik untuk mengidentifikasi ukuran dan kedalaman rongga di bawah permukaan. Analisis ini penting untuk menentukan metode terbaik dalam menangani sinkhole dan mencegah potensi runtuhan tambahan.

3. Stabilisasi Tanah dengan Pengisian Rongga

Setelah dilakukan evaluasi, rongga yang terbentuk perlu diisi dengan material yang cocok untuk mengembalikan kestabilan tanah. Material seperti beton cair, pasir, atau campuran khusus sering digunakan untuk mengisi rongga secara bertahap, dimulai dari bagian terdalam. Proses ini juga harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari tekanan yang berlebihan pada area sekitarnya, yang dapat memicu runtuhan baru.

4. Rekonstruksi Infrastruktur

Jika sinkhole merusak jalan, bangunan, atau fasilitas umum, rekonstruksi harus dilakukan setelah tanah dinyatakan stabil. Pekerjaan rekonstruksi ini melibatkan desain ulang fondasi atau struktur untuk memastikan kestabilannya terhadap kondisi geologi lokal. Dalam kasus tertentu, bahan konstruksi yang lebih ringan atau fondasi khusus mungkin diperlukan untuk mencegah beban berlebih di lokasi tersebut.

5. Pemantauan Jangka Panjang

Setelah perbaikan selesai, pemantauan rutin sangat penting, terutama di daerah rawan sinkhole. Teknologi seperti radar satelit atau sensor tanah dapat digunakan untuk mendeteksi perubahan kecil di permukaan yang mengindikasikan rongga baru. Laporan berkala harus dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas langkah penanganan yang sudah diambil dan untuk mengantisipasi potensi risiko di masa depan.

Langkah-Langkah Mencegah Sinkhole

Bagaimana pun, mencegah selalu lebih baik dibandingkan mengobati. Begitu juga dengan sinkhole yang sebenarnya dapat kita cegah dengan melakukan langkah-langkah berikut ini!

1. Survei Geologi Sebelum Konstruksi

Sebelum melakukan pembangunan di daerah yang berpotensi memiliki rongga bawah tanah, penting untuk melakukan survei geologi secara menyeluruh. Teknologi seperti radar penembus tanah (GPR) dapat mendeteksi keberadaan rongga atau lapisan tanah yang tidak stabil di bawah permukaan. Informasi ini membantu menghindari pembangunan di lokasi berisiko tinggi dan memungkinkan perencanaan desain konstruksi yang lebih aman untuk mencegah terjadinya runtuhan di masa depan.

2. Pengelolaan Air Tanah yang Bijaksana

Pengambilan air tanah secara berlebihan adalah salah satu penyebab utama sinkhole, terutama di wilayah karst dengan batuan kapur yang mudah larut. Regulasi dan pengawasan terhadap penggunaan air tanah harus diterapkan untuk menjaga keseimbangan tekanan bawah tanah. Selain itu, memanfaatkan sumber air alternatif seperti air permukaan atau air hujan dapat membantu mengurangi ketergantungan pada air tanah dan mengurangi risiko terbentuknya rongga bawah tanah.

3. Perawatan Infrastruktur Drainase

Kebocoran pada pipa air, saluran drainase, atau sistem limbah dapat menyebabkan erosi tanah di sekitar area kebocoran, yang mempercepat pembentukan rongga di bawah permukaan. Perawatan rutin dan inspeksi terhadap infrastruktur ini sangat penting untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik. Selain itu, mengganti pipa tua atau rusak dengan material yang lebih tahan lama dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kebocoran yang tidak terdeteksi.

4. Pengendalian Beban Permukaan

Beban berat yang diletakkan di atas tanah yang tidak stabil, seperti gedung bertingkat atau alat berat, dapat memicu keruntuhan tanah jika tidak diperhitungkan dengan baik. Sebelum membangun, evaluasi kekuatan tanah melalui pengujian geoteknik. Jika perlu, gunakan fondasi khusus seperti tiang pancang atau fondasi dalam yang dirancang untuk mendistribusikan beban secara merata. Langkah ini memastikan tekanan pada tanah tetap dalam batas yang aman.

5. Pengelolaan Sistem Air Permukaan

Aliran air permukaan yang tidak terkendali, seperti air hujan yang menggenang di satu area, dapat meresap ke dalam tanah dan mempercepat pelarutan batuan dasar. Untuk mencegah ini, sistem pembuangan air seperti saluran pembuangan atau selokan harus dirancang agar air dapat dialirkan secara efisien ke lokasi yang aman. Selain itu, kolam atau bendungan perlu dirancang dengan perhitungan geoteknik yang matang agar tidak menambah tekanan pada tanah di sekitarnya.

Demikian penjelasan lengkap mengenai sinkhole, termasuk pengertian, penyebab, ciri-ciri, dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat!




(par/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads