Detik-detik Warga Pemalang Cari Bocah Hilang Lalu Temukan Mayatnya dalam Karung

Detik-detik Warga Pemalang Cari Bocah Hilang Lalu Temukan Mayatnya dalam Karung

Robby Bernardi - detikJateng
Senin, 09 Des 2024 17:22 WIB
Suasana di rumah duka bocah ditemukan tewas dalam karung terikat di Pemalang, Senin (9/12/2024).
Suasana di rumah duka bocah ditemukan tewas dalam karung terikat di Pemalang, Senin (9/12/2024). Foto: Robby Bernardi/detikJateng
Pemalang -

Kematian bocah perempuan berusia 9 tahun yang jasadnya ditemukan dalam karung masih misterius. Bocah itu sempat dicari warga sejak siang sebelum akhirnya ditemukan oleh ayahnya sendiri dalam keadaan tewas saat malam hari.

Seperti diketahui bocah itu terakhir terlihat saat sedang menonton TV di rumahnya, Desa Kaliprau, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang pada Minggu (8/12) siang. Dia kemudian ditinggal oleh ibunya pergi ke pasar.

"Jadi Minggu siang itu, ibunya pergi ke pasar belanja. Anaknya sendirian, diajak tidak mau, karena masih asyik nonton televisi. Pintu depan dikunci ibunya, sedangkan pintu samping dikunci dari dalam," ungkap Kepala Desa Kaliprau, Purwadi, kepada detikJateng di rumah duka, Senin (9/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mendapati anaknya tak di rumah, ibu korban sempat berpikir bahwa korban bermain. Ibunya kemudian mencarinya ke rumah tetangga dan temannya.

"Usai pulang dari belanja, ibunya membuka pintu dari depan. Anaknya sudah tidak ditemukan. Dikira bermain ke rumah temanya," ungkapnya.

ADVERTISEMENT
Kepala Desa Kaliprau, Purwadi, saat diwawancara di rumah duka bocah perempuan yang ditemukan tewas dalam karung, Senin (9/12/2024).Kepala Desa Kaliprau, Purwadi, saat diwawancara di rumah duka bocah perempuan yang ditemukan tewas dalam karung, Senin (9/12/2024). Foto: Robby Bernardi/detikJateng

Hingga sore hari di mana biasanya korban mengaji, korban tak kunjung pulang. Dia juga menyebut ruangan korban menonton televisi dalam keadaan berantakan.

"Jadi korban saat ditinggal kan ibunya kan masih menonton televisi. Di lokasi itu kondisinya berantakan. Ada tumpahan air, tidak begitu banyak," jelasnya.

"Biasanya mengaji saat sore, belum juga pulang, ya minta bantuan warga untuk mencari. Saya dilaporkan ada anak hilang, langsung ke rumah korban," tambahnya.

Purwadi sendiri ikut mencari keberadaan bocah tersebut setelah mendapat kabar dari warganya, pada Minggu (08/12) sore. Dia menyebut warga tak berhasil menemukan korban meski telah menyisir baik di dalam rumah toko tersebut maupun sungai yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

"Kita sisir sungai juga, saat itu sungai yang tidak jauh dari rumah, kondisinya deras. Kita khawatir, kita sisir sungai. Malamnya kita sisir sampai ke kebun dan hutan. Hasilnya nihil," katanya.

Hingga akhirnya, korban ditemukan oleh ayahnya sendiri dalam keadaan tewas. Korban ditemukan dalam keadaan terbungkus karing diletakkan dekat kamar mandi di tumpukan kardus.

"Sebelumnya kita cari di situ juga tidak menemukan. Saat itu kami dan keluarga memang tidak mengecek ke tumpukan kardus dan ada buntelan karung itu," katanya.

Dia menyebut ayah korban menemukan jasad korban setelah tiga kali mencari di lokasi yang sama.

"Ayah korban juga dua kali mencari di lokasi yang sama, namun tidak berhasil. Mungkin karena ikatan batin, di lokasi yang sama, saat pencarian ke tiga kalinya, baru menemukan korban," ucapnya.

Usai ditemukan, korban langsung dievakuasi ke tempat tidur. Keluarga bersama warga setempat kemudian memutuskan membawa korban ke rumah sakit untuk divisum.

"Sekitar tengah malam, kita bawa ke rumah sakit untuk dilakukan. visum dan autopsi," katanya.

"Tubuhnya dan memar biru di bagian perut dan dada. Lengan tangan juga. Tidak ada luka serius selain itu. Mulutnya seperti mengeluarkan cairan," tambahnya.

Sebelumnya, Satreskrim Polres Pemalang, AKP Andika Oktavian Saputra menjelaskan pihaknya masih mendalami kasus tersebut dan tengah melakukan pemeriksaan saksi-saksi. Sedangkan untuk mengetahui penyebab kematian korban, pihaknya menunggu hasil autopsi.

"Menunggu keluar dari hasil forensik (penyebab kematian korban), masih didalami. Sampai saat ini masih dilakukan pemeriksaan saksi-saksi. Ada sekitar delapan orang saksi," ungkap Andika.




(afn/ahr)


Hide Ads