FX Rudy soal Alotnya Perebutan Alkap DPRD Solo: Yang Proporsional Lah

FX Rudy soal Alotnya Perebutan Alkap DPRD Solo: Yang Proporsional Lah

Tara Wahyu NV - detikJateng
Sabtu, 07 Des 2024 11:08 WIB
Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo di rumahnya, Rabu (6/11/2024).
Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo. Foto: Tara Wahyu/detikJateng
Solo -

Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo alias FX Rudy mengajak semua fraksi di DPRD Solo bekerja sama agar alat kelengkapan (alkap) bisa segera terbentuk. Rudy mengingatkan bahwa seluruh fraksi di DPRD adalah mitra satu sama lain.

"Semestinya anggota DPRD itu memahami bahwa tidak ada koalisi parlemen. Yang ada itu kerja sama antar fraksi," kata Rudy dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Sabtu (7/12/2024).

Rudy mengatakan PDIP terbuka untuk bekerja sama secara proporsional dengan fraksi lain. Sebab, Fraksi PDIP mendapat 20 kursi di DPRD Solo, terbanyak jika dibandingkan dengan fraksi lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang ada kerja sama yang proporsional lah. PDIP punya 20 kursi kok masak mau 'dihabisi' tidak diberi alkap sama sekali, akhirnya dilakukan lobi-lobi dengan Pemerintah Provinsi," ujarnya.

Rudy menyebut PDIP mengedepankan musyawarah dalam pembentukan alat kelengkapan DPRD.

ADVERTISEMENT

"Demi kepentingan masyarakat dan APBD Kota Surakarta, silakan fraksi mengambil keputusan yang sebaik-baiknya. Yang penting RAPD 2025 segera dibahas, karena deadline-nya 31 Desember," ucap Rudy.

Mantan Wali Kota Solo itu juga menyinggung soal pembagian alat kelengkapan DPRD Solo pada 2019. Saat itu PDIP sebagai fraksi yang mempunyai kursi paling banyak juga mengajak musyawarah dan menawarkan posisi ke fraksi yang lain.

"Saat kami masih punya 30 kursi (hasil Pileg 2019), semua fraksi juga kami ajak musyawarah dan kami tawarkan posisi untuk mereka. Cuma Fraksi PKS yang menolak tawaran kami," kata Rudy.

Meski demikian, sebagai partai dengan perolehan kursi terbanyak, Rudy mengatakan PDIP siap menerima konsekuensi terburuk jika fraksi lain tidak menanggapi positif tawaran dari PDIP dengan skema yang telah diajukan.

"Secara logika politik, kami berhak memimpin beberapa komisi karena kursi kami jauh lebih banyak. Tapi jika ada fraksi lain yang ingin mendominasi, kami persilakan saja. Asalkan APBD segera rampung, karena ini demi kepentingan rakyat," pungkasnya.

Pernyataan Fraksi PKS DPRD Solo

Sementara itu perwakilan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sugeng Riyanto menampik soal tudingan 'menghabisi' PDIP dalam pembentukan alkap di DPRD Solo.

"Nggak ada (menghabisi), kemarin kan di jumpa pers terakhir, kita ada opsi di situ justru Fraksi PDIP malah dapat paling banyak (ketua Komisi dan dan ketua BK)," kata Sugeng saat dihubungi detikJateng, Sabtu (7/12/2024).

Sugeng bilang dua opsi dari KIM Plus itu bukan untuk 'menghabisi' PDIP.

"Kan kemarin dari kami ada dua opsi, yang pertama kan kemarin itu dua ketua di komisi III dan Ketua di Badan Kehormatan. Atau opsi kedua yakni kepemimpinan 2,5 tahun pertama awal dari KIM," ucap dia.

Sugeng menambahkan, pihaknya memilih kepemimpinan 2,5 tahun pertama agar bisa mengawal pemerintahan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo Respati Ardi-Astrid Widayani.

"Supaya kita bisa mengawal Mas Respati dan Mbak Astrid, karena mereka juga diusung oleh KIM Plus juga," ujar dia.

PDIP Vs KIM Plus Saling Tolak Skema Alkap DPRD Solo

Diberitakan sebelumnya, proses pembentukan alat kelengkapan (alkap) DPRD Solo belum menemui titik terang. Hingga Kamis (5/12) lalu, PDIP maupun Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yakni PKS, Gerindra, PSI, Golkar, PAN, PKB saling menolak tawaran yang diberikan.

Pihak KIM Plus memberikan tawaran ke PDIP dengan komposisi Ketua Komisi III dan Ketua Badan Kehormatan (BK) serta Wakil Ketua Komisi II, Sekretaris Komisi IV. Tawaran itu ditolak oleh PDIP.

Sekretaris Fraksi PDIP DPRD Solo, Suharsono, mengaku awalnya bersurat kepada dua fraksi yakni Gerindra dan PSI untuk bekerja sama membuat alkap.

"Cuma kami tidak sepakat karena yang kami ajak Gerindra dan PSI, tapi mereka membuat skema dengan mengatur membuat skema dengan melibatkan fraksi yang lain. Kami nggak sepakat itu," kata Harsono saat dihubungi awak media, Kamis (5/12/2024).

Pihaknya juga menolak tawaran yang dibuat oleh KIM Plus tersebut. Pihaknya kukuh menawarkan tiga alternatif untuk pembentukan alkap.

"Jadi alternatif pertama, PDIP minta Ketua Komisi 1 dan Ketua Komisi 3. Kemudian Wakil Ketua dan Sekretaris Komisi 2 dan 4. Kemudian alkap DPRD dan komisi ketua BK, kemudian berikutnya Wakil Ketua Bapemperda," ucap Harsono.

Alternatif kedua, pihaknya tetap ingin kepemimpinan periodisasi 2,5 tahun pertama yang memimpin dari PDIP.

"Kemudian 2,5 tahun berikutnya diambil Fraksi Gerindra atau PSI, itu alternatif kedua. Alternatif ketiga 2,5 periode pertama kita ambil Ketua Komisi 1, Ketua Komisi 3. Kemudian kita minta Wakil Ketua dan Sekretaris Komisi 4 dan 2," tegasnya.

"Periode 2,5 tahun kedua, PDI diberi Ketua Komisi 4, Ketua Komisi 2, Wakil Ketua dan Sekretaris Komisi 1, Wakil Ketua dan Sekretaris Komisi 3, Ketua BK dan Wakil Ketua Bapemperda. Unsur pimpinan selebihnya diberikan kepada Gerinda dan PSI," lanjut Harsono.

Lihat juga Video: Gibran Ucapkan Selamat Ultah ke FX Rudy: Terima Kasih Beri Bimbingan Kami

[Gambas:Video 20detik]



Pernyataan Fraksi Gerindra-Karya Amanat Bangsa DPRD Solo di halaman selanjutnya.

Pernyataan Fraksi Gerindra-Karya Amanat Bangsa DPRD Solo

Sementara itu Ketua Fraksi Gerindra DPRD Solo Yudha Sindhu Riyanto mengatakan bahwa pihaknya berkomunikasi dengan KIM Plus usai mendapat surat dari PDIP.

"Ternyata dengan dinamika di DPRD Surakarta masih banyak pendapat jadi belum ada satu keputusan yang pasti dari PDIP intinya apa yang mereka usulkan utamanya di KIM Plus ini," kata Yudha saat ditemui di Kantor DPRD Solo, Kamis (5/12).

Hasil komunikasi dengan KIM Plus itu yakni memberikan tawaran kepada PDIP untuk memimpin Ketua komisi III dan Ketua BK. Yudha menyebut PDIP mempunyai porsi banyak untuk alkap DPRD.

"Kami menindaklanjuti hal itu dengan skema itu, dengan catatan KIM Plus rapat, dan kami sepakat PDIP tetap dengan porsi banyak, belum diterima," bebernya.

Sementara itu, Wakil Ketua Fraksi Karya Amanat Bangsa (Golkar, PAN, PKB) DPRD Solo, Taufiqurrahman menegaskan pihaknya kukuh dengan dua opsi penawaran kepada PDIP untuk pembentukan alkap.

"Yang pertama kepemimpinan periode 2,5 tahun pertama dan 2,5 tahun kedua. Tapi, kami minat juga tetap yang duluan di tahun pertama, dan sampai hari ini belum ada kesepakatan," bebernya.

Karena penolakan dari PDIP, pihaknya memberikan skema baru yakni semua fraksi mendapat jatah ketua komisi.

"Kami punya skema baru, berdasarkan fraksi. Jadi semua fraksi mendapatkan ketua alkap, jadi PDIP 2 karena 20 kursi, semua fraksi mendapatkan pimpinan alkap baik itu wakil ketua atau sekretaris sehingga PDIP dapat 4, yang lain 3, semua sudah dapat jatah ketua dan PDIP dapat tambah satu di Badan Kehormatan. Tapi sampai hari ini belum ada kesepakatan," tegasnya.

Pihaknya menegaskan bahwa belum menerima skema yang ditawarkan PDIP yang meminta tiga pimpinan ketua.

"Belum (menerima skema PDIP), kami skema terakhir ini (skema dari KIM), kalau nggak itu ya opsi pertama yang ditawarkan PDIP tadi 2,5 tahun tapi KIM Plus yang tahun pertama," pungkasnya.

Lihat juga Video: Gibran Ucapkan Selamat Ultah ke FX Rudy: Terima Kasih Beri Bimbingan Kami

[Gambas:Video 20detik]





Hide Ads