Muhammad Daffa Rahardian, atlet lompat tinggi dari kelas khusus olahraga (KKO) SMAN 3 Demak, meraih medali perak di Sea Youth Championship 2024. Berikut kisahnya.
Sea Youth Championship 2024 digelar di Sabah Malaysia pada 28 November sampai 1 Desember 2024. Nomor lompat tinggi di ajang tersebut diikuti delapan peserta dari sejumlah negara.
"Saat perlombaan di sana hujan sangat lebat dan sempat dihentikan sementara karena kondisi cuaca itu," kata pelatih Daffa, Budi Darsono, saat dihubungi wartawan lewat telepon, Rabu (4/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Budi mengatakan, Daffa mengawali perlombaan dengan lompatan pada ketinggian 189 sentimeter. Saat itu Daffa selalu unggul dan lolos di lompatan pertama.
"Sedangkan atlet yang lainnya sampai lompatan kedua dan lompatan ketiga baru lolos," terang dia.
Pada ketinggian 193 sentimeter, Daffa juga langsung lolos di kesempatan pertama. Sedangkan tujuh atlet lainnya gagal di kesempatan pertama.
"Baru kesempatan kedua atlet dari Malaysia berhasil melewati mistar," jelasnya.
Pertandingan berlangsung sengit hingga akhirnya lomba tinggal menyisakan dua peserta yaitu Daffa dan atlet dari Malaysia.
"Terus selanjutnya naik pada 195 cm, Daffa lompatan pertama gagal, Malaysia juga gagal," kata Budi.
"Daffa lompatan kedua gagal sementara lawannya dari Malaysia lompatan kedua masuk. Terus kesempatan kedua Daffa terhenti," lanjut dia.
Jika kondisinya tidak hujan, Budi yakin Daffa bisa meraih medali emas.
"Jika kondisi tidak hujan, Daffa bisa melewati mistar itu dengan baik. Karena dia melewati itu tikungan licin sekali," terang dia.
Budi mengaku hanya menargetkan medali perunggu. Akan tetapi prestasi yang diraih Daffa melebihi target.
"Alhamdulillah dapat medali perak. Ini kejuaraan internasional yang pertama buat dia, terlebih saya tidak bisa mendampingi karena kuota pelatih tidak terpenuhi," terang dia.
Lebih lanjut Budi menjelaskan dirinya melatih Daffa dengan giat dan disiplin. Untuk diketahui, SMAN 3 Demak memiliki kelas khusus olahraga.
"Saat latihan dipersiapkan, kita sudah mendesain seolah-olah mau teknik pas posisi hujan, panas. Pra posisi menyesuaikan yang nanti kompetisi pernah mengalami semuanya. Jadi tidak kaget kalau dia bisa lompat seperti itu karena kemarin ada persiapan secara matang," ungkap dia.
Prestasi ini menurutnya bisa menjadi motivasi teman-temannya di sekolah. Meskipun dengan keterbatasan fasilitas, siswa SMAN 3 Demak bisa mengharumkan Indonesia di ajang international.
"Kemampuan kita tidak kalah dengan teman-teman yang memiliki fasilitas lengkap atau pusat latihan ternama. Kita di daerah itu sudah membuktikan dengan Muhammad Daffa," pungkas Budi.
(dil/apl)