Meletusnya Kawah Kesongo atau Oro-oro Kesongo di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Blora mengeluarkan lumpur hingga 20 meter. Cabang Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Wilayah Kendeng Selatan Provinsi Jawa Tengah menjelaskan kandungan yang ada di Kawah Kesongo.
"Itu memang kejadiannya di sana istilahnya dalam geologi itu mud vulcano, kayak gunung lumpur. Di Kesongo wujudnya lumpur beserta gas dan sebagainya. Kadang suhunya dingin kadang panas juga," terang Plt Kepala Cabang Dinas ESDM Wilayah Kendeng Selatan, Sinung Sugeng Ariyanto saat ditemui detikJateng di kantor ESDM Wilayah Kendeng Selatan di Blora, Selasa (3/12/2024).
Menurut keterangannya, dalam lumpur terdapat energi yang belum sempat terjadi pembatuan sedang mencari jalan keluar. Lumpur tersebut bercampur dengan gas dan air. Kemudian meledak ketika di permukaan bumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akhirnya sampai di atas menyembur karena tekanan tinggi melewati retakan-retakan celah sempit," terangnya.
Meletusnya Oro-oro Kesongo disebut tidak bisa diprediksi. Kesongo seperti menimbun energi kemudian keluar. Pihaknya saat ini tidak memasang alat untuk mendeteksi keluarnya lumpur.
"Jadi kalau tipikalnya di Kesongo sendiri itu periodiknya lebih lama. Tapi kalau di Bledug Kesongo kalau mau dipasangi alat seperti kan tidak terlalu mahal ya," jelasnya.
Sinung yang juga seorang geolog itu menjelaskan, dari hasil penelitian yang dilakukan, lumpur-lumpur dari letusan kawah Kesongo biasanya mengandung lithium, baron dan sebagainya.
"Tapi di situ memang kandungannya kan yang paling banyak ya natrium, otomatis garam, itu menyelidiki garam dengan konsentrasi tinggi, brine water, brine water itu air yang mengandung mineral yang cukup tinggi. Jadi rata-rata kan garam natrium. Jadi dia sering dimanfaatkan untuk menjadi 'bleng' atau garam," jelasnya.
Dia menyebut, ketika lumpur itu memiliki kadar H2S atau gas CO2 atau CO itu beracun. Seperti misalnya mencium bau belerang seperti telur busuk dan sebagainya biasanya terdapat kandungan gas H2S. Kandungan tersebut menurut Sinung dapat menyebabkan gangguan pada paru-paru.
"Dampaknya bagi masyarakat mungkin kalau dalam konsentrasi tinggi, terhirup tinggi, memang juga bisa menyebabkan gangguan di paru-paru, muntah dan sebagainya. Jadi dengan harapan peristiwa itu kalau tersapu angin lebih terurai dengan udara. Sehingga diharapkan konsentrasinya tidak terlalu tinggi. Sehingga tidak membahayakan," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Kawah Kesongo atau Oro-oro Kesongo di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora meletus pagi ini. Kawah tersebut mengeluarkan lumpur beracun hingga 20 meter.
"Pagi tadi (meletus), sekitar jam 06.00 WIB. Hari ini tiga kali. Kemarin 2 kali," terang Kepala Desa Gabusan, Parsidi saat dimintai konfirmasi detikJateng melalui ponsel, Rabu (3/12).
Dia menerangkan dalam fenomena meletusnya Oro-oro Kesongo ini menyemburkan lumpur beracun setinggi 20 meter. Beruntung tidak ada aktivitas warga di dekat lokasi dan tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut.
"Kecil, sekitar 20 meter. Berlangsung setengah jam-an. Tidak ada korban jiwa. Kondisinya saat ini biasa saja. Sudah tidak nyembur," jelasnya.
(ahr/rih)