Kecelakaan beruntun terjadi di turunan Silayur, Jalan Prof Hamka, Kecamatan Ngaliyan, usai mengalami rem blong. Sebanyak dua korban tewas dan tiga orang mengalami luka-luka akibat kecelakaan tersebut.
Pantauan detikJateng di lokasi, tampak truk tronton masih belum bisa dievakuasi hingga pukul 19.00 WIB. Truk itu menabrak beberapa toko di sisi barat jalan, hingga ujungnya truk terhenti di toko jus. Beberapa kendaraan juga terdampak laka beruntun, mulai dari motor hingga truk kecil.
Para korban tewas dan luka-luka sudah dievakuasi dan dilarikan ke RSUD Tugu. Terakhir, sopir yang sempat terjepit di dalam truk baru bisa dievakuasi sekira pukul 18.15 WIB. Sekitar pukul 18.55 WIB, crane pun telah datang di lokasi untuk mengevakuasi kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan beruntun itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari Kamis tanggal 21 November 2024 pukul 17.15 WIB, benar terjadi laka di turunan Silayur ini," kata Kasat Lantas Polrestabes Semarang, AKBP Yunaldi, di sela evakuasi, Kamis (21/11/2024).
Ia mengatakan, truk tronton yang menabrak beberapa toko ini mengakibatkan tiga orang luka berat dan dua orang tewas. Pihaknya masih belum mengetahui identitas korban yang tewas maupun luka berat. Namun, kelimanya telah dibawa menuju RSUD Tugu.
![]() |
"Truk tronton membawa aki di turunan ini, menabrak depan toko ini. Meninggal 2 dan 3 luka berat. Belum tahu identitasnya, kalau sopir selamat," jelasnya.
Kemudian sekitar pukul 19.27 WIB, terlihat seorang pengendara dievakuasi setelah mengalami luka di kaki. Tampak ia telah mendapatkan perawatan dari relawan dan kakinya telah dipidai.
"(Ini termasuk tiga korban tadi?) Ini korban tambahan dibawa ke RS Tugu," kata Yunaldi usai mengevakuasi korban.
Yunaldi mengatakan, para petugas kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan tersebut. Pukul 19.18 WIB, truk kecil yang terlibat kecelakaan telah diangkut crane.
Hingga pukul 19.12 WIB, tampak Jalan Prof Hamka yang tadinya sempat ditutup sudah mulai dibuka mesti arus lalu lintas masih padat. Yunaldi pun mengimbau masyarakat Kota Semarang untuk tak melewati jalan tersebut sementara ini.
(apu/ahr)