Komunitas Muslim Amerika Lebih Pilih Trump di Pemilu AS, Apa Alasannya?

Internasional

Komunitas Muslim Amerika Lebih Pilih Trump di Pemilu AS, Apa Alasannya?

Hanif Hawari - detikJateng
Jumat, 08 Nov 2024 15:26 WIB
Donald Trump jadi presiden lagi, apakah diaspora Indonesia di AS perlu khawatir?
Presiden AS Terpilih Donald Trump. Foto: BBC World
Solo -

Donald Trump dinyatakan keluar sebagai pemenang pemilihan umum (Pemilu) Amerika Serikat (AS) yang digelar pada 5 November lalu. Salah satu yang disebut-sebut menjadi faktor kemenangan Trump ini ialah karena dukungan komunitas Muslim Amerika.

Dilansir dari detikHikmah, Trump juga sempat menyinggung itu dalam pidato kemenangannya. Trump mengucapkan terima kasih kepada berbagai kelompok yang mendukungnya, termasuk Muslim Amerika.

"Mereka datang dari seluruh penjuru, serikat, non-serikat, Afrika Amerika, Hispanik Amerika, Asia Amerika, Arab Amerika, Muslim Amerika. Kami memiliki semuanya," ujar Trump, dikutip dari CNN, Kamis (7/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Eksekutif Nasional Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), Nihad Awad, turut menilai dukungan komunitas muslim turut andil dalam kemenangan Trump. Dia berharap Trump menuntaskan janji-janjinya selama berkampanye termasuk mengakhiri konflik yang berkepanjangan di Gaza.

"Penting bagi Presiden Terpilih Trump untuk sekarang mengakui bahwa sebagian besar orang Amerika, termasuk Muslim Amerika yang mendukungnya, tidak ingin melihat lebih banyak kefanatikan di dalam negeri atau lebih banyak perang di luar negeri," kata Awad merujuk laporan Anadolu Agency.

ADVERTISEMENT

Dia juga meminta agar Trump memperhatikan aspirasi komunitas Muslim Amerika. Terutama terkait dorongan untuk menciptakan perdamaian di daerah konflik termasuk di Gaza.

"Ke depannya, kami berharap semua pejabat terpilih untuk benar-benar menanggapi masalah mendesak para pemilih muslim. Ini termasuk Presiden Terpilih Trump," lanjut Awad.

Kekalahan pesaing Trump, Kamala Harris, disinyalir karena dukungan penuhnya terhadap Israel di tengah kekerasan yang berlangsung di Gaza. Dikutip dari Associated Press (AP), aktivis Arab di Dearborn Michigan, menyatakan kekecewaannya terhadap sikap Harris yang dianggap mengabaikan mempertimbangkan ulang dukungannya terhadap Israel.

"Genosida adalah politik yang buruk," ujar seorang aktivis, menegaskan bahwa kebijakan Partai Demokrat dinilai tidak sejalan dengan aspirasi mereka.




(afn/ams)


Hide Ads