- Apa itu Penyakit Kulit Rosacea?
- Gejala Rosacea
- Tipe-tipe Rosacea 1. Erythematotelangiectatic Rosacea (ETR) 2. Papulopustular Rosacea 3. Phymatous Rosacea 4. Ocular Rosacea
- Penyebab Penyakit Kulit Rosacea
- Pengobatan Rosacea 1. Obat Topikal dan Oral 2. Terapi Laser 3. Perawatan Mandiri 4. Perawatan Mata
Penyakit kulit bisa menjadi salah satu tantangan yang mengganggu penampilan dan kenyamanan sehari-hari. Salah satu kondisi yang seringkali tidak disadari oleh banyak orang adalah rosacea. Meskipun banyak yang hanya mengenal kemerahan di wajah sebagai tanda kulit sensitif, rosacea memiliki karakteristik dan gejala yang lebih kompleks.
Rosacea biasanya muncul pada orang dewasa, terutama mereka yang berkulit cerah. Penyakit ini menyebabkan ketidaknyamanan. Oleh karena itu, memahami lebih dalam tentang kondisi ini sangat penting agar kita dapat mengenali gejalanya lebih awal dan memberikan penanganan yang tepat.
Mari kita mengenal penyakit kulit Rosacea dengan menyimak penjelasan yang dihimpun dari laman resmi Kementerian Kesehatan, UK National Health Service, WebMD, dan National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases berikut ini, detikers!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa itu Penyakit Kulit Rosacea?
Rosacea adalah kondisi kulit kronis yang sering kali menyebabkan kemerahan pada wajah, terutama di area pipi, hidung, dahi, dan dagu. Penyakit ini umumnya menyerang orang dewasa berusia 30 tahun ke atas dan lebih sering terjadi pada wanita serta mereka yang berkulit terang. Rosacea memiliki ciri khas kemerahan yang dapat menetap dan meluas di area wajah serta menyebabkan bintik-bintik merah seperti jerawat.
Kondisi ini sering kali disertai dengan pembengkakan pembuluh darah yang membuatnya terlihat jelas di permukaan kulit, bahkan terkadang muncul benjolan kecil seperti jerawat. Pada beberapa kasus, rosacea dapat menyebabkan penebalan kulit yang biasanya terlihat di area hidung dan dapat membesar. Meskipun rosacea tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, perawatan dan pengobatan dapat membantu mengontrol gejalanya.
Penyebab pasti rosacea belum diketahui, tetapi kondisi ini diduga berhubungan dengan faktor genetik dan lingkungan. Rosacea adalah kondisi yang bisa berlangsung lama dan cenderung muncul secara berulang, dengan periode remisi (bebas gejala) dan flare-up (kambuh) yang terjadi bergantian.
Gejala Rosacea
Penyakit kulit rosacea memiliki gejala yang sangat khas. Berikut ini adalah beberapa di antaranya.
- Kulit wajah kemerahan di bagian tengah wajah, seperti pipi dan hidung, yang cenderung menetap.
- Pembuluh darah kecil tampak jelas di permukaan kulit wajah.
- Bintik-bintik merah atau jerawat kecil yang terkadang berisi nanah.
- Kulit wajah terasa perih atau seperti terbakar, terutama di area yang kemerahan.
- Kulit wajah terasa kering dan bersisik, terutama pada tahap lanjut.
- Pada beberapa kasus, kulit hidung dapat menebal dan membesar.
- Mata kering, merah, atau berair, yang terkadang disertai sensasi terbakar.
- Sensitif terhadap cahaya di area sekitar mata.
Tipe-tipe Rosacea
Terdapat empat tipe penyakit kulit Rosacea, mari simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
1. Erythematotelangiectatic Rosacea (ETR)
Tipe pertama ini ditandai dengan kemerahan pada wajah yang dapat berlangsung lama. Umumnya, tipe ini membuat pembuluh darah kecil di bawah kulit menjadi melebar dan terlihat jelas. Gejalanya sering muncul dan menghilang, tetapi tanpa penanganan, kemerahan bisa bertahan permanen. Faktor-faktor seperti sinar Matahari, panas, atau stres cenderung memperburuk gejala ini.
2. Papulopustular Rosacea
Tipe ini dikenal dengan munculnya bintik merah dan 'jerawat' berisi nanah, sering kali di sekitar dahi, pipi, dan dagu. Meski tampak seperti jerawat biasa, rosacea papulopustular sebenarnya berbeda karena jerawatnya tidak disebabkan oleh pori-pori yang tersumbat. Kemerahan juga kerap terjadi di area yang sama, dan gejala bisa membutuhkan waktu lama untuk hilang, terutama pada kasus yang lebih berat.
3. Phymatous Rosacea
Jenis ini lebih jarang ditemukan dan menyebabkan kulit menebal serta tampak bergelombang, terutama di area hidung. Pada phymatous rosacea, kulit hidung bisa membesar, terlihat bengkak, bahkan terkadang berubah warna. Meski prosesnya lambat, kondisi ini bisa berkembang dalam waktu bertahun-tahun dan sering kali terjadi pada pria.
4. Ocular Rosacea
Tipe rosacea ini berdampak pada mata, menjadikannya tampak merah, berair, atau terasa kering. Gejala tambahan dapat berupa sensitivitas terhadap cahaya serta adanya kista kecil di kelopak mata. Kondisi ini dapat membuat mata terasa iritasi dan bahkan memengaruhi penglihatan jika tidak segera ditangani, sehingga penting bagi penderita untuk segera memeriksakan mata mereka.
Penyebab Penyakit Kulit Rosacea
Penyebab rosacea belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa teori yang menduga bahwa rosacea dipicu oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Faktor genetik dapat membuat seseorang lebih rentan mengalami peradangan pada kulit, sementara faktor lingkungan dapat memperburuk kondisi tersebut. Perubahan suhu yang ekstrem, paparan sinar Matahari, serta penggunaan produk perawatan yang tidak cocok bisa memperparah kondisi rosacea.
Faktor pemicu lain yang dapat memperburuk rosacea termasuk makanan atau minuman panas, konsumsi alkohol, dan makanan pedas. Selain itu, stres emosional atau olahraga berlebihan juga dapat memperburuk gejala. Hal ini karena tubuh cenderung mengalami pelebaran pembuluh darah selama aktivitas tersebut, yang bisa meningkatkan kemerahan pada kulit penderita rosacea.
Selain faktor-faktor eksternal, terdapat dugaan bahwa mikroorganisme yang hidup pada permukaan kulit, serta sistem kekebalan tubuh yang sensitif, mungkin turut berperan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bakteri tertentu atau jamur pada kulit bisa memperburuk gejala rosacea pada sebagian orang.
Pengobatan Rosacea
Lantas, seperti apakah pengobatan yang harus dijalani untuk menyembuhkan penyakit kulit rosacea? Mari simak pembahasan lengkapnya berikut ini!
1. Obat Topikal dan Oral
Pengobatan awal untuk rosacea sering melibatkan obat topikal seperti krim atau gel yang membantu meredakan kemerahan dan peradangan. Pada kasus yang lebih parah, dokter mungkin meresepkan antibiotik oral untuk mengurangi peradangan.
2. Terapi Laser
Terapi laser bertujuan untuk mengurangi kemerahan dan menghilangkan pembuluh darah yang terlihat di permukaan kulit. Terapi ini perlu diulang beberapa kali untuk hasil yang optimal, terutama jika pembuluh darah di wajah sudah membesar.
3. Perawatan Mandiri
Penderita disarankan untuk mengenali dan menghindari faktor pemicu, seperti sinar Matahari, makanan pedas, dan alkohol. Menggunakan tabir surya dengan SPF tinggi setiap hari juga dapat membantu mencegah gejala yang lebih parah. Selain itu, penting untuk menggunakan produk perawatan kulit yang lembut dan khusus untuk kulit sensitif.
4. Perawatan Mata
Untuk penderita ocular rosacea, atau rosacea yang memengaruhi area mata, diperlukan perawatan khusus seperti obat tetes mata dan membersihkan kelopak mata secara rutin. Pada beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan antibiotik khusus untuk mata.
Demikian penjelasan lengkap mengenai penyakit kulit rosacea, mulai dari pengertian hingga pengobatannya. Semoga bermanfaat!
(sto/apu)