Satpol PP Solo Sebut Kulkas Babe di Jalan Gatsu Punya Izin Jual Miras

Satpol PP Solo Sebut Kulkas Babe di Jalan Gatsu Punya Izin Jual Miras

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Minggu, 03 Nov 2024 14:29 WIB
Kafe Kulkas Babe di Jalan Gatsu Solo yang dirusak orang tak dikenal. Foto diambil Sabtu (2/11/2024).
Kafe Kulkas Babe di Jalan Gatsu Solo yang dirusak orang tak dikenal. Foto diambil Sabtu (2/11/2024). Foto: Agil Trisetiawan P/detikJateng
Solo - Kafe Kulkas Babe di Jalan Gatot Subroto (Gatsu), Kecamatan Serengan, Kota Solo, dirusak sejumlah orang tidak dikenal. Satpol PP Solo menyebut kafe itu menjual minuman keras (miras) tapi telah mengantongi izin lengkap.

"Lengkap, perizinan ada seperti NIB, SPKL (Surat Keterangan Penjualan Langsung), lengkap mereka izinnya ada. Mungkin yang bermasalah itu jadi ruang publik yang sangat ramai. Kalau malam Sabtu, malam Minggu anak muda di lokasi Gatsu luar biasa. Yang ditakutnya dia jalan-jalan lalu belok ke situ," kata Kepala Satpol PP Kota Solo Didik Anggono saat dihubungi detikJateng, Minggu (3/11/2024).

Untuk diketahui, Kulkas Babe didatangi sejumlah orang tidak dikenal yang menggunakan beberapa motor pada Jumat (1/11) dini hari. Mereka langsung melempari kafe tersebut, bahkan halaman depan kafe sempat terbakar.

"Pada saat dirusak itu, dia posisinya sudah tutup. Artinya tutup, dia menyadari kondisi situasi yang berkembang saat ini. Kulkas Babe itu sehari sebelumnya sudah tutup, tapi ada orang tidak kenal merusak," ujarnya.

Aksi penolakan peredaran miras dilakukan di Yogyakarta. Didik membenarkan di Kota Solo juga tengah ada aksi serupa. Aksi perusakan di Kulkas Babe ini diakuinya membuat pengusaha yang memiliki izin penjualan miras di Kota Solo cukup resah.

"Yang saya tahu mereka ada keresahan. Ini dua sisi yang berbeda, bahwa miras itu diizinkan tapi dikendalikan dan diawasi. Kalau dipandang dari sisi agama apalagi Islam ya haram. Tapi Indonesia negara hukum, yang mana minuman beralkohol itu diizinkan dengan batasan tertentu, maka saya sebagai aparatur di Satpol PP, saya harap pemilik izin menggunakan izinnya sebaik mungkin, jangan melanggar. Karena hal ini sensitif," jelasnya.

"Pemerintah berkomitmen terhadap pengendalian, kami ajak stakeholder seperti masyarakat. Pengusaha yang mengantongi izin digunakan sesuai peruntukannya, karena hal ini sangat ditakutkan masyarakat. Perizinan tidak dari Solo, tapi ada bea cukai, dari instansi lain, provinsi juga ada, artinya sejak perizinan ini terbit di Solo bukan satu-satunya," sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, Kapolresta Solo Kombes Iwan Saktiadi mengatakan pihaknya mendapatkan laporan terjadi perusakan pada Jumat (1/11) sekitar pukul 04.00 WIB.

"Kami menerima laporan Jumat, sekitar pukul 04.00 dini hari menjelang pagi, ada warga yang melaporkan bahwa di salah satu gerai di Gatsu yang sehari-seharinya menjual food and beverage mengalami perusakan, dan tidak teridentifikasi orangnya siapa," kata Iwan kepada awak media di Ngarsopuro, Kecamatan Banjarsari, Solo.

"Kami sudah mengambil CCTV, kami juga cek sepanjang jalur yang diprediksi dilalui, kami masih melakukan penyelidikan terhadap pelaku tersebut. Kita identifikasi ada 6 motor, yang masing-masing dinaiki 2 orang," sambungnya.

Rekaman CCTV itu menjadi modal pihak kepolisian dalam melakukan penyelidikan, selain dari keterangan saksi. Iwan mengatakan, saksi yang sudah dimintai keterangan adalah karyawan toko yang saat itu tengah berjaga.

"Sementara kami mengamankan CCTV itu sebagai petunjuk yang paling bisa kita gunakan, kita bisa cek secara detailnya walaupun tidak bisa secara jernih. Tapi sementara kita memperoleh bukti awal itu. Untuk langkah lanjutannya kita masih penyelidikan, kita gunakan koordinasi instansi lainnya mungkin dengan Polda menggunakan scientific crime investigation, ada beberapa metode yang kita terapkan untuk mengungkap kejadian tersebut," jelasnya.

Iwan menjelaskan, tidak ada korban jiwa maupun luka atas kejadian tersebut. Namun akibat aksi tersebut, sejumlah fasilitas gerai rusak.

"Korban luka tidak ada. Saat kejadian tutup karena pagi dini hari. Dampak kerusakan ada kaca pecah dan tempat sampah terbakar," ucapnya.

"Iya (dugaan perusakan) karena ada yang rusak, kacanya pecah karena ada pelemparan. Dari hasil CCTV ada pelemparan sehingga ada yang pecah," lanjutnya.

Beruntung saat kejadian tersebut, karyawan toko yang berjaga bisa segera menjinakkan api dengan APAR sehingga api tidak meluas.


(rih/ahr)


Hide Ads