Kisah Pecinta Anabul Magelang Ditemukan Simpan Bangkai Belasan Kucing di Rumah

Terpopuler Sepekan

Kisah Pecinta Anabul Magelang Ditemukan Simpan Bangkai Belasan Kucing di Rumah

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 03 Nov 2024 10:16 WIB
Sebanyak 17 ekor yang dievakuasi Jakarta Animal Aid Network (JAAN) dari rumah warga di Magelang. Foto diunggah pada Rabu (30/10/2024).
Sebanyak 17 ekor yang dievakuasi Jakarta Animal Aid Network (JAAN) dari rumah warga di Magelang. Foto diunggah pada Rabu (30/10/2024). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Mgelang -

Seorang wanita asal Magelang, ES (51) tinggal di sebuah hunian sempit dan kecil bersama belasan kucingnya. Tak hanya itu, di rumah itu juga ditemukan bangkai-bangkai kucing yang sengaja disimpan.

Berita mengenai kehidupan ES yang tidak lazim ini menjadi salah satu artikel yang banyak diakses oleh pembaca detikJateng selama sepekan terakhir.

Awal Mula Temuan

Awalnya, ES merupakan warga baru di Kluyon, Magelang. Dia mengontrak sebuah warung kecil untuk digunakan sebagai tempat tinggal. Warga tidak begitu mengenalnya karena rumahnya yang selalu tertutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa waktu kemudian warga curiga dengan bau kotoran hewan dan bangkai yang menyengat di sekitar rumah tersebut. Warga juga terganggu dengan suara kucing. Salah satu warga kemudian mengontak Jakarta Animal Aid Network untuk melaporkan masalah tersebut.

Aktivis Jakarta Animal Aid Network (JAAN) Mustika kemudian mendatangi tempat tersebut pada Rabu (9/10). Pada saat itu ES sedang tidak berada di rumah. Mustika kemudian meminta izin kepada pemilik kontrakan untuk membuka rumah tersebut.

ADVERTISEMENT

Miris, dia menemukan belasan kucing dalam kondisi tidak terawat. Selain itu, ada belasan kucing yang dalam kondisi mati.

"Jumlah kucing 17 ekor yang masih hidup. Terus yang mati tidak dikuburkan sampai kering di dalam rumah sekitar 17 ekor," kata Mustika, Selasa (29/10/2024).

Kucing Dievakuasi

JAAN akhirnya mengevakuasi kucing-kucing yang masih hidup. Kemudian kucing-kucing itu langsung dibawa ke dokter hewan.

Dalam pemeriksaan dokter hewan, kucing-kucing itu sangat tidak terawat dan diserang penyakit. Pengobatannya menghabiskan biaya hingga belasan juta rupiah.

"Begitu diantar (Rabu, 10 Oktober 2024), yang pertama dari aroma kandang tidak biasa. Aroma kandang mencerminkan kotoran dan bau-bau sudah nempel (di bulu) sudah agak lama," kata Drh Bondan Prasasta Poery dari Klinik Bondan Vet Magelang saat dihubungi wartawan, Selasa (29/10/2024).

Rumah bekas warung yang dipakai untuk menimbun puluhan kucing di Kluyon, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang. Dipotret Selasa (29/10/2024).Rumah bekas warung yang dipakai untuk menimbun puluhan kucing di Kluyon, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang. Dipotret Selasa (29/10/2024). Foto: Eko Susanto/detikJateng

"Bau biasanya kalau nempel dibersihkan hilang, tapi ini aroma nggak hilang. Saya cek satu, satu bisa dikatakan hampir semua dalam kondisi tidak baik, tidak baiknya itu bermacam-macam," sambung Bondan.

Semua kucing harus menjalani rawat inap hingga sembuh. Biayanya mencapai belasan juta rupiah.

"Seingat saya yang (16 ekor) itu kurang lebih Rp 12 juta sekian. Terus yang satu ekor dari tanggal 17 sampai 28 Oktober habis Rp 1 juta sekian, kalau ditotal memang Rp 13 juta sekian anggap aja Rp 14 juta," pungkasnya.

Pengakuan ES

ES yang merupakan pedagang lumpia keliling itu mengaku sangat menyayangi kucing. Dia selalu tidak tega saat melihat ada kucing liar yang telantar kemudian membawanya pulang.

Sayangnya, dia tidak sadar diri bahwa memelihara kucing membutuhkan perawatan dan biaya yang cukup besar.

Sebenarnya saya mau merawat, tapi nggak tahu diri, nggak tahu ukuran, nggak tahu batasnya berapa. Saya di jalan (lihat kucing) nggak tega ambil," kata ES saat ditemui.

Menurutnya, kebiasaannya membawa pulang kucing liar dimulai sejak 3 tahun lalu. Bahkan, dia pernah memiliki 50 kucing akibat kebiasaannya itu.

Adapun terkait bangkai-bangkai kucing di rumahnya, sebagian kucing yang sakit akhirnya mati. Rumahnya tidak memiliki pekarangan untuk menguburkannya. Alhasil, bangkai itu dibiarkan di dalam rumahnya.

"Ya bau, tapi saya kasih kopi," katanya blak-blakan.

Kini, JAAN telah menyewa rumah yang lebih layak untuk merawat 17 kucing yang tersisa. Mereka mempersilakan warga yang ingin mengadopsi kucing-kucing itu. Adapun ES diperkenankan untuk ikut tinggal bersama kucing-kucingnya.




(ahr/ahr)


Hide Ads