Wamentan Sudaryono Buka Opsi Setop Impor Anggur Muscat: Tunggu Hasil BPOM

Wamentan Sudaryono Buka Opsi Setop Impor Anggur Muscat: Tunggu Hasil BPOM

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Sabtu, 02 Nov 2024 18:52 WIB
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono usai acara Konsolidasi Petani Milenial di  Hotel Gets Kota Semarang, Sabtu (2/11/2024).
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono usai acara Konsolidasi Petani Milenial di Hotel Gets Kota Semarang, Sabtu (2/11/2024). (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng)
Semarang -

Kementerian Pertanian (Kementan) membuka peluang menghentikan impor anggur shine muscat yang ramai disebut mengandung residu pestisida. Kementan masih menunggu hasil pemeriksaan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Hal itu diungkapkan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono usai acara Konsolidasi Petani Milenial di Hotel Gets Kota Semarang. Dia menyebut saat ini masih menunggu hasil penelitian dari BPOM.

"Kita masih tunggu hasil penelitian Badan POM," kata Sudaryono di hotel Gets Semarang, Sabtu (2/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau ditemukan adanya zat berbahaya, rekom impor atau ekspor berasal dari kami, disetop, merugikan bagi kesehatan," imbuhnya.

Untuk diketahui, isu residu pestisida di anggur shine muscat berawal di Thailand di mana ada laporan adanya residu pestisida di atas batas aman pada anggur shine muscat yang diimpor dari China. Otoritas Badan Pengawas Obat dan Makanan/Food And Drugs Adminsitration (FDA) Thailand sudah menyatakan aman dikonsumsi namun masyarakat tetap menerapkan good practices.

ADVERTISEMENT

Di Indonesia, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) melakukan uji cepat (rapid test) terhadap residu pestisida anggur shine muscat dengan sample dari 100 kabupaten/kota. Hasil uji rapid test tersebut sebagian besar atau 90% negatif dari residu. Sementara ada 10 % ada kandungan residu, tetapi dalam jumlah aman, sehingga boleh dikonsumsi.

Di Jawa Tengah, rapid tes juga dilakukan terhadap 38 sample. Hasilnya 94,73 persen dinyatakan negatif. Namun masyarakat tetap diminta waspada.

"Dari jumlah sampel tersebut sebanyak 94,73 persen dinyatakan negatif. Sedangkan 5,27 persen, di antaranya ada kandungan residu pestisida dalam kadar rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa anggur muscat yg beredar di Jateng aman dikonsumsi," kata Dyah, yang juga Kepala Otoritas Kompeten Keamanan Daerah (OKKPD) Provinsi Jawa Tengah dalam keterangannya yang dikutip detikJateng, Sabtu (2/11/2024).

"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat, untuk menerapkan good practices. Pilih buah anggur yang memiliki izin edar, cuci dengan air bersih mengalir sebelum dikonsumsi," imbuhnya.




(aku/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads