- Fenomena Astronomi November 2024 1. Bulan Baru 2. Bulan Dekat dengan Venus 3. Puncak Hujan Meteor Taurids 4. Bulan Dekat Saturnus dan Okultasi Saturnus 5. Beaver Moon 6. Elongasi Timur Terjauh Merkurius 7. Puncak Hujan Meteor Leonids 8. Uranus dalam Oposisi 9. Bulan Dekat Jupiter 10. Bulan Dekat Mars Pada 20 November
Bagi detikers yang gemar mengamati fenomena langit, bulan November adalah kesempatan emas. Bagaimana tidak, terdapat 10 fenomena astronomi November 2024 termasuk momen puncak hujan meteor!
Tidak perlu khawatir, beberapa fenomena astronomi ini bahkan bisa dilihat dengan mata telanjang. Oleh karena itu, pengamat langit amatir pun tetap bisa menikmati fenomena-fenomena tersebut.
Jika detikers ingin mengamati fenomena langit di bulan November 2024, simak penjelasan lengkap yang dihimpun dari laman resmi National Aeronautics and Space Administration (NASA), Get The Kids Outside, Royal Museums Greenwich, dan Starwalk berikut ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fenomena Astronomi November 2024
1. Bulan Baru
Pada 1 November, fase Bulan baru terjadi saat Bulan berada di antara Bumi dan Matahari. Posisi ini membuat sisi Bulan yang menghadap Bumi tidak tersinari, sehingga tampak gelap. Akibatnya, langit malam menjadi lebih gelap dan memungkinkan pengamatan bintang-bintang dan objek langit lainnya lebih jelas karena tidak terganggu cahaya bulan.
Fase Bulan baru merupakan waktu terbaik untuk mengamati fenomena langit lainnya, seperti gugusan bintang atau galaksi. Kegelapan langit tanpa cahaya bulan mempermudah deteksi detail pada objek yang lebih redup. Para pengamat langit sering memanfaatkan momen ini untuk menikmati keindahan langit malam.
2. Bulan Dekat dengan Venus
Pada 4 November, Bulan yang masih dalam fase sabit tipis akan tampak dekat dengan planet Venus di langit malam. Fenomena ini terjadi ketika kedua benda langit berada di rasi Ophiuchus dan dapat dilihat dengan mata telanjang di barat daya, sekitar senja. Cahaya terang Venus dan sinar lembut Bulan akan tampak berdekatan, menciptakan pemandangan indah yang jarang terjadi.
Momen ini bisa menjadi kesempatan bagus bagi pengamat pemula untuk mengenali planet Venus. Posisi yang berdekatan dengan Bulan akan mempermudah identifikasi Venus, planet paling terang setelah Matahari dan Bulan. Pengamatan bisa dilakukan tanpa alat bantu, namun penggunaan teropong dapat memberikan tampilan yang lebih jelas.
3. Puncak Hujan Meteor Taurids
Hujan meteor Taurids mencapai puncaknya pada 4-5 November. Fenomena ini sebenarnya aktif sejak 7 September hingga 10 Desember, tetapi intensitas tertinggi terjadi pada awal November. Meskipun hanya menghasilkan 5-10 meteor per jam, hujan meteor ini tetap menarik karena beberapa meteornya lebih terang dari biasanya, sering disebut 'bola api'.
Taurids dikenal sebagai hujan meteor yang relatif lambat, sehingga meteor yang melintas dapat dilihat lebih lama di langit. Meskipun intensitasnya tidak sebesar hujan meteor lainnya, ini adalah momen yang dinanti karena keunikan bola apinya. Jika ingin mengamati fenomena ini, carilah tempat yang gelap dan jauh dari perkotaan agar bisa melihat meteor dengan lebih jelas.
4. Bulan Dekat Saturnus dan Okultasi Saturnus
Pada 11 November, Bulan yang sudah diterangi 75,3% akan tampak dekat dengan Saturnus di langit malam. Keduanya berada di rasi Aquarius, dan dapat terlihat dengan mata telanjang atau teropong. Menariknya, di beberapa wilayah di Amerika, akan terjadi okultasi Saturnus, yaitu momen ketika Bulan akan menutupi planet ini sejenak.
Okultasi adalah fenomena ketika satu benda langit menutupi benda langit lainnya dari sudut pandang kita di Bumi. Bagi mereka yang berada di lokasi ideal, momen ini menawarkan pengalaman unik untuk menyaksikan Saturnus seolah-olah 'menghilang' di balik Bulan. Jika ingin mengamati cincin Saturnus sebelum tertutup seluruhnya, kita dianjurkan untuk menggunakan teleskop.
5. Beaver Moon
Bulan akan mencapai fase purnama dan sekaligus menjadi supermoon terakhir tahun ini pada 15 November. Fenomena ini terjadi ketika Bulan berada di titik terdekat dengan Bumi, sehingga tampak 6,5% lebih besar dan 12,8% lebih terang dari bulan purnama biasa. Fenomena ini dikenal dengan sebutan Beaver Moon dan menjadi waktu yang tepat untuk mengamati keindahan Bulan secara maksimal.
Nama Beaver Moon berasal dari tradisi masyarakat asli Amerika dan pemukim terdahulu yang memasang perangkap berang-berang untuk menghadapi musim dingin. Selain itu, purnama ini sering disebut Frost Moon atau Freezing Moon karena bertepatan dengan musim dingin di belahan Bumi utara.
6. Elongasi Timur Terjauh Merkurius
Pada 16 November, planet Merkurius akan mencapai elongasi timur terjauh dari Matahari, dengan jarak sudut sebesar 22Β°30'. Posisi ini menjadikan Merkurius terlihat lebih jelas di langit barat daya setelah matahari terbenam. Pada momen ini, Merkurius terlihat seperti bintang terang yang rendah di cakrawala.
Elongasi timur terjauh adalah posisi terbaik untuk mengamati Merkurius, yang biasanya sulit dilihat karena dekat dengan Matahari. Di langit senja, Merkurius akan tampak bersinar terang sebelum tenggelam di cakrawala. Observasi dengan teropong akan membantu melihat lebih jelas detail kecil dari planet ini.
7. Puncak Hujan Meteor Leonids
Puncak hujan meteor Leonids terjadi pada 17 November, dengan intensitas rata-rata 10-15 meteor per jam. Leonids berasal dari rasi Leo dan aktif dari 6 hingga 30 November. Meskipun puncaknya berdekatan dengan fase Bulan purnama, yang mengurangi jumlah meteor terlihat, Leonids tetap menarik karena beberapa meteornya sangat cepat dan terang.
Leonids terkenal dengan 'badai meteor' yang terjadi setiap 33 tahun sekali, di mana ribuan meteor bisa terlihat dalam satu malam. Meski tahun ini tidak ada badai, Leonids masih menjadi hujan meteor yang dinanti para pengamat langit. Pengamatan terbaik dilakukan setelah tengah malam, saat titik radian Leonids sudah berada di atas cakrawala.
8. Uranus dalam Oposisi
Pada 17 November, Uranus akan mencapai oposisi, titik di mana ia berada di posisi paling terang sepanjang tahun. Dalam rasi Taurus, Uranus akan tampak dengan magnitudo 5,7, cukup terang untuk dilihat dengan mata telanjang dari lokasi gelap. Namun, penggunaan teropong atau teleskop tetap dianjurkan untuk melihat planet ini dengan lebih detail.
Fenomena oposisi ini memungkinkan pengamatan Uranus yang lebih jelas, karena posisinya yang sejajar dengan Matahari dan Bumi membuatnya tampak lebih terang. Bagi pengamat langit, ini adalah kesempatan langka untuk melihat planet terjauh yang bisa diamati tanpa alat bantu. Posisinya di rasi Taurus akan mempermudah pencarian Uranus di langit malam.
9. Bulan Dekat Jupiter
Pada malam 17 November, Bulan yang hampir mencapai fase purnama akan tampak dekat dengan planet Jupiter di rasi Taurus. Fenomena ini dapat dilihat dengan mata telanjang dan menciptakan pemandangan unik dua objek terang yang berdekatan di langit malam.
Pengamatan ini bisa menjadi kesempatan bagus untuk melihat Jupiter yang bersinar terang bersama Bulan. Bagi pengamat yang menggunakan teleskop, momen ini dapat dimanfaatkan untuk melihat detail pada permukaan Jupiter serta beberapa satelitnya.
10. Bulan Dekat Mars Pada 20 November
Bulan yang diterangi 79,9% akan berada dekat dengan Mars di rasi Cancer. Posisi berdekatan ini memungkinkan kedua objek mudah dikenali, bahkan oleh pengamat pemula, tanpa bantuan alat.
Mars akan tampak sebagai titik merah terang di langit, menciptakan kontras dengan sinar Bulan yang lembut. Bagi yang tertarik, penggunaan teleskop dapat membantu melihat detail permukaan Mars seperti warna kemerahan dan, kadang-kadang, wilayah kutub yang memutih.
Nah, itulah 10 fenomena astronomi November 2024. Sudah tidak sabar menantikan fenomena tersebut kan, detikers?
(par/par)