Untuk pertama kalinya, Keraton Solo menggelar upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 di halaman Kori Kamandungan pagi ini. Upacara tersebut diikuti oleh ratusan pelajaran dari SD, SMP hingga SMA.
Selain itu, juga diikuti oleh abdi dalem, pemerintah kota (Pemkot) Solo serta TNI/Polri yang dipusatkan di halaman Kori Kamandungan. Selain itu, upacara tersebut juga membentangkan bendera merah putih sepanjang 1.000 meter serta bendera diarak keliling Keraton Solo.
Dalam upacara tersebut yang bertindak sebagai inspektur upacara yakni Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) GKR Koes Moertiyah Wandansari atau Gusti Moeng dan pemimpin upacara dari prajurit Keraton Solo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk sumpah pemuda iya yang pertama kali. Kalau sebelumnya atau biasanya upacara 17 Agustus. Rencananya nanti akan dilakukan rutin dilaksanakan setiap tahun," kata Gusti Moeng usai upacara, Senin (28/10/2024).
"Hari ini mengadakan upacara sumpah pemuda ke-96 dengan acara pokok, membentangkan merah putih sepanjang 1.000 meter mengelilingi Baluwarti," lanjutnya.
Gusti Moeng menyebut pembentangan bendera merah putih untuk mengingatkan generasi muda untuk tetap menjaga merah putih. Apalagi, bendera merah putih merupakan lambang keberadaan NKRI.
"Awal dari bendera ini dipakai oleh negara yang berdaulat adalah kerajaan Mataram Surakarta sampai Majapahit. Ini yang membuat kita tergugah untuk memulai lagi dan mengingatkan kembali kepada khalayak terutama pemerintah pemegang kekuasaan bahwa jasmerah, jangan meninggalkan sejarah dan sejarah merah putih harus betul-betul dipakai," jelasnya.
Adik PB XIII itu menyebut, pembentangan bendera merah putih sepanjang 1.000 meter pernah dibentangkan di kawasan Candi Borobudur, Prambanan, dan Trowulan.
"Pembentangan bendera di Keraton Solo untuk yang pertama, ini mengelilingi Baluwarti dan kami sudah ukur Baluwarti 1.400 meter," pungkasnya.
(afn/apu)