Seorang pedagang kopi keliling di Kota Semarang melaporkan sejumlah oknum Satpol PP ke polisi. Dia mengaku dipukuli hingga sempat menjalani perawatan di rumah sakit.
Laporan dilakukan hari ini oleh pengacara korban, Enggar Darmawan. Sedangkan korban adalah Mahendra Cahya Wicaksono (22), penjual kopi dengan gerobak yang sering mangkal di Jalan Pahlawan.
Enggar mengatakan peristiwa itu terjadi pada Senin (20/10) dini hari kemarin sekitar pukul 00.00 WIB. Disebutnya, saat itu petugas Satpol PP datang untuk penertiban. Kemudian gerobak korban diangkut dan korban mengalami kekerasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum ada pemberitahuan, tiba-tiba diambil paksa gerobak dagangannya. Dan fatalnya, petugas itu melakukan penganiayaan terhadap pedagang," kata Enggar di Polrestabes Semarang, Selasa (22/10/2024).
Dia menyebut kliennya dipiting dan dipukul oleh anggota Satpol PP yang melakukan penertiban itu.
"Kekerasannya itu ada yang memukul, ada yang memiting. Korban tadi malam baru kita jemput di rumah sakit. Kita minta istirahat dulu, jangan jualan. Karena ada memar memar," ujarnya.
Dalam laporan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang, ada sekitar 10 oknum petugas Satpol PP yang dilaporkan. Ia berharap kasus ini bisa segera diusut.
"Laporannya ini terkait kekerasan secara bersama-sama. Oknumnya sekitar tujuh sampai 10 orang saat itu. Kita memang belum tahu namanya, tapi kan ada jadwal siapa saja yang bertugas," ujarnya.
Terpisah, Sekretaris Satpol PP Kota Semarang, Marthen Da Costa mengatakan pihaknya belum mengetahui adanya laporan peristiwa itu. Dia mengatakan akan melakukan klarifikasi ke Bagian Penertiban Umum (Tibum).
"Saya baru tahu kalau ada pelaporan ke polisi terkait dugaan pemukulan terhadap PKL. Nanti saya perintahkan pimpinan bidang Tibum untuk mengklarifikasi kepada anggota yang di lapangan saat kejadian untuk didengar keterangannya juga," kata Marthen lewat pesan singkat kepada wartawan.
(ahr/rih)