.webp)
Pemkab Klaten, dalam hal ini Dinas PUPR, bergerak cepat merespons keluhan masyarakat terkait kerusakan jalan atau jeglongan jalan raya Polanharjo-Delanggu. Hari ini badan jalan yang rusak ditambal.
"Sudah ya (diperbaiki). Itu memang saluran lawas," jelas Kepala Dinas PUPR Pemkab Klaten, Suryanto, saat diminta konfirmasi detikJateng, Kamis (17/10/2024).
Suryanto menyatakan karena saluran sudah tua, sebenarnya pihaknya sudah berencana mengganti dengan yang baru. Namun sebelum sempat diganti keburu bolong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Direncanakan diganti, tapi keburu bolong. Besok diganti permanen pakai box culvert," imbuh Suryanto.
Kepala Dusun (Kadus) 2 Desa Polanharjo, Sri Purmarwanto membenarkan jalan sudah diperbaiki. Perbaikan dilakukan sejak pagi.
"Dikerjakan sejak tadi pagi, ya memang bangunan kuno. Ya memang harus kuat harapannya karena banyak kendaraan yang lewat," ungkap Sri kepada detikJateng.
Sebelumnya diberitakan, kerusakan jalan terjadi di Jalan Raya Polanharjo, ruas Desa Polanharjo, Kecamatan Polanharjo, Klaten. Aspal jalan jebol di atas saluran di tengah jalan.
Pantauan detikJateng, permukaan yang jeglong persis di tengah jalan pada posisi sedikit menurun. Masyarakat sekitar menandai jalan rusak itu dengan cat semprot warna putih agar terlihat pengendara.
Di tengah jalan juga dipasang rambu darurat dari pohon pisang dan sak plastik. Akibat kerusakan jalan tersebut, pengguna jalan harus mengurangi kecepatan saat melintasi jalan tersebut.
"Sudah sejak kemarin dicat warga. Ya biar kelihatan mas," ungkap Arif, pengguna jalan kepada detikJateng, Rabu (15/10) siang.
Menurut Arif, jalan tersebut setiap hari cukup ramai karena jalan kota kecamatan arah objek wisata Ponggok dan sekitarnya. Bus wisata juga sering melintas di lokasi.
"Biasanya hari libur bus lewat sini dari Delanggu arah Ponggok dan sekitarnya. Kalau malam yang bahaya karena menurun dan nikung," imbuhnya.
Warga sekitar, Achmad Nugroho, mengatakan lokasi jalan yang rusak di timur kantor kecamatan.
"Jalan raya timur kecamatan Polanharjo berlubang agak luas. Yang di bawahnya aliran kalen (saluran air)," ungkap Achmad kepada detikJateng.
(apu/ahr)
