2 Kakek Blora Penyelamat KA Dharmawangsa Diganjar HP-Tiket Luxury

2 Kakek Blora Penyelamat KA Dharmawangsa Diganjar HP-Tiket Luxury

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Jumat, 11 Okt 2024 15:51 WIB
Mbah Jamin (62) dan Sarmo (66) yang menghentikan KA Darmawangsa karena mendapati rel rusak di Blora mendapat penghargaan, Jumat (11/10/2024).
Mbah Jamin (62) dan Sarmo (66) yang menghentikan KA Darmawangsa karena mendapati rel rusak di Blora mendapat penghargaan, Jumat (11/10/2024). (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng)
Semarang -

Kisah kepahlawanan Mbah Jamin (62) dan Sarmo (66) yang sukses menyelamatkan KA Darmawangsa dari potensi kecelakaan akibat rel rusak di Blora mendapat penghargaan. Berkat aksi heroiknya, keduanya diberi uang tunai, ponsel, hingga tiket kereta api Luxury oleh pihak PT KAI.

Dua kakek kakak-adik tersebut diundang ke ruang VIP Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng hari ini. Mereka langsung ditemui Kepala Daop 4 Semarang, Daniel Johannes Hutabarat dan jajarannya.

Daniel kemudian menyerahkan piagam penghargaan dan sejumlah hadiah mulai dari yang tunai masing-masing Rp 10 juta, smartphone, hingga tiket pulang pergi KA Luxury.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hanya sekadar tali asih. Masing-masing Rp 10 juta, kita beri handphone untuk komunikasi. Kita berikan tiket Luxury agar bisa nikmati kereta terbagus kita," kata Daniel, Jumat (11/10/2024).

Daniel menjelaskan, PT KAI sangat mengapresiasi kepedulian Jamin dan Sarmo. Apa yang dilakukan kakak adik itu menurutnya menandakan masih ada kepedulian masyarakat tentang keselamatan perjalanan kereta api.

ADVERTISEMENT

"KAI sangat mengapresiasi peran serta warga yang turut menjaga keselamatan perjalanan kereta api. Kepedulian mereka sangat berharga dalam mencegah potensi bahaya yang dapat mengganggu perjalanan kereta api," ujarnya.

Sementara itu Sarmo mengaku senang dengan pemberian dari PT KAI. Dia juga sempat mendapat pesan untuk mengajak orang di sekitarnya untuk peduli dengan keselamatan di rel kereta.

"Seneng banget, bungah," kata Sarmo dengan bahasa Jawanya yang kental.

"Ini nanti hape buat cucu," imbuhnya.

Dia juga menceritakan soal aksinya Minggu (6/10) lalu sekitar pukul 17.08 WIB. Saat itu dia sedang berladang untuk mencari makan anak sapi. Saat melintas rel, dia melihat ada keretakan atau jarak antar rel. Dia kemudian memanggil adiknya, Jamin.

"Saya lihat kok putus, saya sebenarnya mau lapor (ke KAI)," ujarnya.

Karena saat itu sudah terlihat ada kereta, dia berusaha memberi sinyal ke Masinis KA 132A Darmawangsa dengan melambaikan tangan dan menunjuk rel. Tapi karena tidak kelihatan, Sarmo meminta Jamin mengibarkan kaus merahnya.

"Adik saya minta gelar kausnya, akhirnya (kereta) berhenti," kata Sarmo.

Kepala Daop 4 Semarang, Daniel Johannes Hutabarat mengatakan investigasi dilakukan untuk mengetahui penyebab keretakan tersebut. Namun ia memastikan rel yang berada di jalur hulu Km 57+1petak jalan antara Stasiun Doplang dan Stasiun Randublatung, Kabupaten Blora itu sudah aman dilalui karena langsung ditangani.

"Kita masih investigasi apa penyebab utama. Waktu itu langsung ditangani sekitar 20 menit," jelas Daniel.




(aku/rih)


Hide Ads