Mata minus adalah salah satu kondisi paling umum yang terjadi pada banyak orang. Terkadang, kita bertanya-tanya, apakah mata minus bisa sembuh? Berikut ini penjelasan lengkapnya.
Dikutip dari American Academy of Ophthalmology, mata minus alias rabun jauh atau miopi adalah kondisi ketika objek dekat terlihat jelas, sedangkan objek jauh tampak kabur. Contoh mudahnya, kamu bisa membaca buku dengan mudah, tetapi kesulitan melihat plang iklan di jalan dalam jarak jauh.
Lebih lanjut, rabun jauh adalah gangguan mata umum yang diprediksi akan terus meningkat selama beberapa dekade. Bahkan, pada 2050 mendatang, diperkirakan setengah dari penduduk dunia akan mengidap rabun jauh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, apakah miopi atau mata minus ini bisa disembuhkan atau diobati? Di bawah ini fakta mengenainya yang perlu detikers pahami. Pastikan untuk membaca artikel ini sampai tuntas ya.
Bisakah Mata Minus Sembuh?
Menurut penjelasan dari laman Healthline, tidak ada obat yang diketahui bisa menyembuhkan mata minus. Beruntungnya, dalam beberapa kasus, kondisi minus bisa membaik dengan sendirinya, terutama jika masih kanak-kanak atau remaja.
Sebab, pada masa-masa tersebut, bola mata seseorang tumbuh dan berkembang. Namun, di luar itu, sulit untuk menyembuhkan mata minus. Mungkin detikers bisa menerapkan sejumlah hal untuk mencegah semakin parahnya miopi.
Sejatinya, ada sebuah prosedur yang bisa detikers jalani untuk menyembuhkan mata minus, yakni operasi lasik. Dikutip dari Food and Drugs Administration (FDA), operasi lasik bertujuan untuk mengangkat jaringan kornea dengan laser khusus sehingga bentuknya bisa kembali benar.
Sebagai informasi, diringkas dari Scottsdale Eyeology, pada mata minus, korneanya terlalu melengkung sehingga menyebabkan sinar cahaya terfokus di depan retina alih-alih langsung di atasnya. Alhasil, penglihatan seseorang untuk jarak jauh menjadi buram.
Nah, dengan prosedur lasik, laser yang dipakai akan mengangkat sejumlah kecil jaringan kornea secara presisi. Pengangkatan ini pada gilirannya menyebabkan kelengkungan kornea yang telah disebutkan untuk kembali rata. Akibatnya, sinar cahaya bisa difokuskan langsung ke retina agar penglihatan jarak jauh bisa dilakukan kembali dengan normal.
Diringkas dari Cleveland Clinic, selain operasi lasik, beberapa hal yang biasa dilakukan untuk men-treat mata minus adalah:
- Menggunakan kacamata adalah cara paling umum untuk membantu penderita rabun jauh agar bisa melihat dengan jelas. Beberapa orang mungkin perlu untuk memakai selama aktivitas, sedangkan sebagian lainnya bisa jadi hanya memakai kacamata untuk kegiatan-kegiatan tertentu saja.
- Lensa kontak. Mirip dengan kacamata, lensa kontak akan membantu penderita untuk melihat dengan mempertajam kemampuan pandangnya. Hanya saja, lensa kontak perlu perawatan ekstra dibandingkan kacamata.
- Ortho-k atau CRT (Corneal Refractive Therapy). Beberapa orang dengan kondisi mata minus sedang (mild) mungkin bisa memakai lensa kontak refraktif kornea untuk sementara waktu. Dengan memakainya saat tidur, kornea seseorang bisa dibentuk kembali. Namun, prosesnya cukup lama. Perlu diingat, efek perbaikan kornea yang dialami hanya akan bertahan selama beberapa hari setelah pemakaian lensa saja.
- Lasek. Lasek adalah prosedur keratektomi subepitelial dengan bantuan laser. Bila mengikuti prosedur ini, dokter akan menggunakan laser untuk memotong flap pada lapisan atas kornea, membentuk ulang lapisan luar, lalu menutup kembali flap tersebut.
- PRK (Photorefractive Keratectomy). PRK adalah operasi laser mata yang digunakan untuk memperbaiki miopi ringan atau sedang.
- Lensa intraokular phakic. Lensa ini adalah pilihan bagus untuk orang dengan miopi tinggi atau kornea terlalu tipis.
- Implan lensa intraokular. Sesuai namanya, dokter akan memasukkan lensa baru ke dalam mata seseorang melalui pembedahan untuk mengganti lensa asli.
- Terapi penglihatan. Treatment terakhir ini bisa digunakan untuk orang yang terkena mata minus akibat kejang otot fokus. Perlu dicatat, tidak semua orang dengan mata minus cocok dengan terapi satu ini.
Cara Mencegah Bertambahnya Mata Minus
Kembali diringkas dari Healthline, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar mata minus tidak bertambah parah. Namun, perlu diingat, cara-cara ini tidak bisa 100 persen menjamin tingkatan minus seseorang tetap atau tak bertambah.
1. Sering Mengistirahatkan Mata
Tatkala bekerja dengan jarak dekat yang berpotensi menyebabkan mata lelah, detikers perlu untuk beristirahat sesering mungkin. Dengan perilaku ini, potensi mata menjadi terlalu lelah bisa direduksi dan dengannya, mencegah bertambahnya mata minus.
2. Batasi Screen Time
Dalam dunia yang penuh dengan teknologi dan digitalisasi, besar kemungkinan, mata seseorang akan banyak menatap layar sehari-hari. Sayangnya, perilaku menatap layar komputer atau ponsel dalam waktu lama bisa menyebabkan mata tegang dan lelah.
Kendati demikian, hasil ulasan pada 2020 lalu menemukan bahwa hubungan langsung antara mata minus dengan screen time masih beragam. Terlepas dari itu, tidak ada salahnya bagi detikers untuk tetap membatasi waktu screen time, bukan? Tipsnya, setiap 20 menit, beristirahatlah dengan melihat sesuatu berjarak 20 kaki selama 20 detik.
3. Habiskan Lebih Banyak Waktu di Luar Ruangan
Hasil penelitian pada 2021 menunjukkan bahwa menghabiskan waktu di luar ruangan selama masa kanak-kanak mengurangi risiko mata minus. Jadi, detikers bisa mengalokasikan sejumlah waktu untuk beraktivitas di luar ruangan setiap harinya.
4. Segera Periksakan ke Ahli Mata
Ketika detikers mulai merasa punya mata minus atau gejala-gejalanya, segera periksa ke ahli mata terdekat. Dengan demikian, mata detikers akan segera dicek dan kemudian diberi lensa korektif untuk mencegah miopi berkembang menjadi semakin parah.
5. Aplikasikan Tetes Mata Atropin Dosis Rendah
Tetes mata atropin dosis rendah diyakini bisa mengurangi risiko miopi pada anak-anak dan remaja secara signifikan. Kendati demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan kegunaan ini secara pasti.
6. Jaga Kondisi Kesehatan secara Keseluruhan
Di samping secara terkhusus melakukan beberapa hal untuk menjaga kesehatan mata sebagaimana telah dibahas di atas, detikers juga wajib menjaga tubuh tetap sehat. Pasalnya, kondisi kesehatan lainnya bisa meningkatkan risiko miopi, seperti misalnya diabetes.
Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai bisa tidaknya mata minus disembuhkan. Semoga menjawab rasa penasaran detikers ya!
(par/dil)