.webp)
Bupati Klaten, Sri Mulyani, meresmikan gedung olahraga (GOR) Abdi Kencana milik Desa Jetis, Kecamatan Delanggu. Sri Mulyani mengapresiasi Kepala Desa Jetis yang berani membangun gedung tersebut saat pandemi COVID-19.
Pantauan detikJateng di Desa Jetis pada Selasa (8/10/2024), Sri Mulyani menghadiri acara Sambang Warga di GOR Abdi Kencana. Kedatangan Sri Mulyani disambut dengan penampilan drum band dan flash mob siswa setempat.
Sri Mulyani meresmikan gedung tersebut dengan memotong tali yang dirangkai dari bunga melati. Setelah itu, Sri Mulyani menandatangani prasasti nama GOR Abdi Kencana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, dirinya bisa melihat langsung kondisi pembangunan dalam momentum acara Sambang Warga tersebut. Informasi yang didapatkannya dari Kepala Desa Jetis, Sri Mulyani mengatakan, peletakan batu pertama GOR Abdi Kencana itu dilakukan pada 8 April 2024 saat pandemi Covid-19 merebak.
"Gedungnya luar biasa. Tadi disampaikan Pak Kepala Desa, gedung ini dibangun peletakan batu pertama tanggal 6 April 2024," kata Sri Mulyadi saat menyampaikan pidato sambutannya di GOR Abdi Kencana, Selasa (8/10/2024).
Sri Mulyani mengapresiasi keberanian Kepala Desa Jetis untuk membangun gedung tersebut saat pandemi Covid-19. Sebab itu, dia tidak heran pembangunan gedung tersebut memakan waktu selama 4 tahun.
"Jadi, 4 tahun yang lalu merupakan masa yang sulit saat pandemi COVID-19. Keberanian Bapak Kepala Desa ini patut diapresiasi," ungkapnya.
Selain itu, Sri Mulyani juga berterima kasih kepada Kepala Desa Jetis atas dibangunnya GOR Abdi Kencana. Dengan adanya gedung tersebut, masyarakat bisa memanfaatkannya.
"Patut kita ucapkan banyak terima kasih karena warga bisa berkegiatan dengan skala besar di sini," ujarnya.
Sri Mulyani berpesan agar gedung yang selesai dibangun itu bisa dirawat. Selain itu, dia berharap, gedung tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik.
Terpisah, Kepala Desa Jetis, Rudi Purwanto menerangkan, biaya pembangunan GOR Abdi Kencana menyerap anggaran Rp 2,4 miliar dari dana desa dan bantuan keuangan (bankeu) Kabupaten Klaten dan Provinsi Jawa Tengah.
"Saya itu habis Rp 2,4 M dari dana desa, dari bankeu Kab dan Prov," kata Rudi saat ditemui di kantor Desa Jetis.
Bangunan seluas 54 x 23 meter itu telah dimanfaatkan oleh warga. Rudi menyebutkan, warga biasa bermain badminton dan menggelar pengajian di gedung tersebut.
"Itu sudah digunakan untuk olahraga badminton hampir setiap hari. Sering untuk pengajian," pungkasnya.
(anl/ega)
