.webp)
Sebuah video beredar terkait robohnya rumah yang menyebabkan satu orang meninggal di Ungaran, Kabupaten Semarang. Dalam video sempat terdengar suara perempuan yang menyebut ada anak pemilik rumah yang jadi korban.
Video yang memperlihatkan video setelah kejadian itu beredar di media sosial, salah satunya di akun Instagram @kabarungaran. Dalam video itu terlihat seorang pria berusaha ditolong keluar dari reruntuhan oleh dua orang dan ada satu orang lain yang memegang lampu penerangan karena kondisi gelap.
"Ya Allah tolong direwangi, junjungi, korbane akeh men, ana anake barang Ya Allah (Ya Allah tolong dibantu, diangkat ini, korbannya banyak sekali, ada anaknya juga Ya Allah)," teriak perempuan yang suaranya terdengar dalam video.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa rumah roboh itu terjadi pada Minggu (6/10) sekitar pukul 19.10 WIB. Lokasi tepatnya di Dusun Tompo Gunung RT 4 RW 10 Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.
Kapolres Semarang AKBP Ike Yulianto W mengatakan lokasi tersebut merupakan tempat usaha warga bernama Thamrin yang berada di perengan atau tebing. Bangunan terbagi untuk ruang tamu di bagian depan atau atas, sedangkan bagian belakang atau bawah untuk mengepul dan menyortir rosok.
"Lokasi kejadian merupakan tempat usaha Pak Thamrin yaitu pengepul rosok, dan lokasi rumah memang berada di perengan atau tebing. Dimana bagian bangunan depan atau atas difungsikan sebagai ruang tamu, dan bagian belakang atau bagian bawah digunakan untuk menyortir rosok," kata Ike dalam keterangannya, Senin (7/10/2024).
"Sekitar antara pukul 18.00 WIB ada dua orang tamu dari Kendal yang bertamu. Saat pemilik rumah dan tamu mengobrol, sekitar pukul 19.30 WIB rumah tersebut roboh ke belakang," imbuhnya.
Ada empat korban tertimpa dan satu di antaranya meninggal dunia. Korban meninggal dalam peristiwa itu adalah tamu atas nama Senadi (38) warga Singorojo, Kabupaten Kendal. Sedangkan korban luka yaitu pemilik bangunan, Thamrin (48), Siti Aminah (46), dan tamu bernama Mas'ud Nur Hidayat (28).
"Total ada empat korban, dan yang satu korban meninggal dunia," tegasnya.
Kapolsek Ungaran Kompol Giri Narwantono mengatakan warga sekitar dan BPBD bekerja sama mengevakuasi korban dan dipastikan tidak ada korban lain. Terkait anak pemilik rumah juga dipastikan tidak berada di lokasi seperti pada video yang beredar.
"Tidak ada korban anak-anak, karena Pak Thamrin mempunyai dua rumah di satu wilayah. Di mana rumah yang roboh digunakan usaha rosok, dan rumah yang satunya sebagai tempat tinggal. Dan saat kejadian anak-anak Pak Thamrin berada di rumah yang ditinggali Pak Thamrin bersama keluarga," kata Giri.
(afn/dil)
