Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan tim BPBD Kabupaten Semarang datang ke lokasi dan melakukan evakuasi. Dia mengungkap bahwa konstruksi bangunan rumah yang digunakan sebagai gudang rongsokan itu tidak standar.
"Hasil koordinasi dengan BPBD Kabupaten Semarang, kemungkinan penyebabnya karena kondisi konstruksi bangunan yang tidak standar dan adanya proses pembangunan di sekitar," kata Bergas lewat pesan singkat, Senin (7/10/2024).
Bangunan yang berada di Dusun Tompo Gunung RT 4/RW 10 Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang patah pada bagian tulangan. Diduga dampak getaran karena adanya pembangunan bangunan di sekitar lokasi. Meski demikian Bergas menegaskan untuk kepastian penyebabnya menunggu dari penyelidikan pihak berwajib.
"Adanya proses pembangunan di sekitar yang memicu getaran yang menyebabkan tulangan patah dan ambrol. Kepastian sebab kejadian masih dalam penyelidikan pihak berwajib," ujarnya.
Untuk diketahui, rumah tersebut roboh hari Minggu (6/10) kemarin sekitar pukul 19.10 WIB. Ada empat korban tertimpa dan satu diantaranya meninggal dunia.
Korban meninggal dalam peristiwa itu atas nama Senadi (38) warga Singorojo, Kabupaten Kendal. Sedangkan korban luka yaitu pemilik bangunan, Thamrin (48), Situ Aminah (46) dan Mas'ud Nur Hidayat (28).
"Senadi, 38 tahun, meninggal dunia," katanya.
(afn/aku)