Kandang ayam pedaging di wilayah Desa Kenaiban, Kecamatan Juwiring, Klaten, terbakar. Pemiliknya menaksir kerugian akibat peristiwa itu mencapai Rp 3-4 miliar.
Warga sekitar, Joko (63) mengatakan kebakaran itu diketahui sekitar Isya. Saat itu dirinya sedang lewat jalan sebelah barat lokasi kandang ayam tersebut.
"Saya lewat lihat api membesar dari jauh. Api dari itu (bagian selatan kandang) terus ke sana (utara)," kata Joko kepada detikJateng di lokasi, Jumat (4/10/2024) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurut Joko, kandang ayam itu menampung ribuan ayam pedaging.
"Baru kali ini (terbakar), saya lihat dari jauh juga tidak berani mendekat. Pegawainya tidak ada yang luka, pada keluar semua, terus datang pemadam kebakaran," ujar dia.
Pemilik kandang, Firmansyah (40) mengatakan kebakaran itu diduga akibat gas yang bocor terkena alat pemanas kandang.
"Kerugian sekitar Rp 3 miliar tapi mungkin lebih, ya bisa Rp 4 miliar lah. Untuk man power aman semua, tidak ada yang terluka," kata Firmansyah kepada detikJateng.
Firmansyah bilang, kandang itu berisi sekitar 40.000 ekor ayam.
"Sudah panen tiga kali, (di dalam kandang) umurnya baru sekitar 10 hari. Alat pemadam api ringan (APAR) komplet, tadi digunakan juga, tapi api terlalu besar," imbuhnya.
Pantauan detikJateng, kandang itu berada di tengah sawah. Luasnya sekitar 2.000 meter persegi. Kandang terbuat dari galvalum. Karena kebakaran, sebagian besar galvalum itu melengkung.
Api yang membakar kandang itu berhasil dipadamkan oleh tiga unit mobil pemadam kebakaran Pemkab Klaten pada sekitar pukul 21.00 WIB. Ayam di dalamnya mati terpanggang.
Kanit Reskrim Polsek Juwiring Aipda Mulyadi mengatakan kandang ayam itu milik Firmansyah.
"Kebakaran dikarenakan gas yang bocor menyambar heater menyebabkan kebakaran, jumlah ayam 40.000 ekor. Sewaktu kejadian pegawai hendak menurunkan pakan ternak," kata Mulyadi di lokasi.
"Karena api membesar api tidak bisa dipadamkan dengan APAR. Tidak ada korban jiwa atau luka, hanya kerugian kandang dan ayam," imbuhnya.
(dil/dil)