- Irigasi Tetes
- Jenis-jenis Irigasi Tetes 1. Irigasi Tetes Atas Permukaan 2. Irigasi Tetes Bawah Permukaan
- Komponen dalam Sistem Irigasi Tetes 1. Emiter atau Penetas 2. Lateral 3. Manifold 4. Pipa Utama 5. Pipa dan Tenaga Penggerak 6. Komponen tambahan
- Cara Kerja Irigasi Tetes
- Keunggulan Irigasi Tetes 1. Mengurangi Hama dan Gulma 2. Penggunaan Air yang Efisien 3. Pemberian Pupuk dan Pestisida lebih Efisien 4. Mencegah Penyakit Leaf Burn
- Kelemahan Irigasi Tetes 1. Potensi Penyumbatan 2. Penumpukan Garam 3. Kebutuhan Kontrol yang Cermat
Air merupakan salah satu kebutuhan pokok tanaman untuk bisa tumbuh dan berkembang. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menyalurkan air adalah melalui sistem irigasi tetes.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), irigasi diartikan sebagai pengaturan pembagian atau pengaliran air menurut sistem tertentu untuk sawah dan sebagainya; pengairan. Berdasarkan deskripsi tersebut, secara singkat irigasi adalah sistem penyaluran air untuk tanaman. Irigasi terdiri dari berbagai jenis, salah satunya irigasi tetes.
Lantas apa itu sistem irigasi tetes? Berikut pengertiannya lengkap dengan jenis-jenis, cara kerja, komponen, keunggulan, dan kelemahannya.
Irigasi Tetes
Mengutip buku Buku Ajar Irigasi Pedesaan oleh Didin Najimuddin, irigasi tetes adalah suatu sistem irigasi yang mengantarkan air dengan tekanan rendah langsung menuju ke akar tanaman melalui tabung dan drippers. Pasokan air yang mengalir melalui sistem irigasi ini akan menuju ke area akar setetes demi setetes secara perlahan.
Jenis-jenis Irigasi Tetes
Dikutip dari buku Meningkatkan Produktivitas Pertanian dengan Sistem Irigasi karya Gagan Harry, irigasi tetes terbagi menjadi dua jenis yaitu irigasi tetes atas dan bawah permukaan tanah.
1. Irigasi Tetes Atas Permukaan
Irigasi ini biasanya meletakkan tandon atau penampung air di atas permukaan tanah. Karena itu, air akan menetes ke bawah permukaan lahan
2. Irigasi Tetes Bawah Permukaan
Irigasi ini biasanya meletakkan penampung air di dalam tanah atau dikubur. Nantinya, air yang ada pada tanaman akan menetes dari samping tandon dan selanjutnya merembes ke akar tanaman.
Komponen dalam Sistem Irigasi Tetes
Kembali merujuk pada buku karya Didin Najimuddin, ada beberapa komponen yang biasanya terdapat pada sistem irigasi tetes, yaitu:
1. Emiter atau Penetas
Alat ini menyalurkan air dari pipa lateral ke tanah sekitar perakaran tanaman secara berkesinambungan dengan debit yang rendah dan tekanan mendekati tekanan atmosfer.
2. Lateral
Alat ini merupakan pipa untuk menempatkan penetas.
3. Manifold
Manifold merupakan pipa yang mendistribusikan air ke lateral.
4. Pipa Utama
Pipa ini berfungsi untuk menyalurkan air dari sumber air ke pipa-pipa distribusi dalam jaringan pipa.
5. Pipa dan Tenaga Penggerak
Alat ini berfungsi untuk mengangkat air dari sumber untuk dialirkan ke lahan melalui jaringan-jaringan perpipaan.
6. Komponen tambahan
Komponen-komponen tambahan yang juga biasanya dipasang dalam sistem irigasi adalah katup-katup, pengukur tekanan, pengatur debit, tangki bahan kimia, sistem pengontrol, dan lainnya.
Cara Kerja Irigasi Tetes
Cara kerja irigasi tetes cukup sederhana. Air yang tertampung dalam wadah dialirkan ke tanaman menggunakan gaya gravitasi melalui lubang-lubang yang ada pada emiter atau penetas dengan debit yang sedikit secara perlahan. Dengan begitu tanah tetap memperoleh air yang cukup dan tidak berlebihan sehingga tanaman bisa tumbuh dengan baik.
Keunggulan Irigasi Tetes
Mengutip laman resmi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, ada beberapa keunggulan dari penerapan sistem irigasi tetes, seperti:
1. Mengurangi Hama dan Gulma
Tanah yang terlalu basah bisa menyebabkan hama atau gulma dapat tumbuh dengan baik. Karena hal itu, penggunaan sistem irigasi tetes yang tidak memberikan pasokan air besar ke tanah dapat menjadi keunggulannya.
2. Penggunaan Air yang Efisien
Air hanya diteteskan ke daerah perakaran tanaman sehingga mengurangi pemborosan air.
3. Pemberian Pupuk dan Pestisida lebih Efisien
Pupuk dan pestisida bisa diberikan sekaligus saat pengaliran air irigasi tetes.
4. Mencegah Penyakit Leaf Burn
Karena hanya area perakaran yang dibasahi, dapat mencegah terjadinya daun terbakar pada beberapa tanaman.
Kelemahan Irigasi Tetes
Selain keunggulan, ternyata ada beberapa kelemahan dari penggunaan irigasi tetes. Berikut beberapa kelemahan yang bisa dirasakan.
1. Potensi Penyumbatan
Sistem irigasi tetes rentan terhadap penyumbatan akibat faktor fisik, kimia, atau biologi sehingga dapat menghambat efisiensi kinerja.
2. Penumpukan Garam
Garam bisa menumpuk di daerah yang tidak tertetesi air sehingga bisa mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
3. Kebutuhan Kontrol yang Cermat
Pengawasan yang kurang teliti terhadap saluran irigasi dapat menyebabkan penghambatan air tersalurkan karena apabila ada penyumbatan pada saluran dapat mengganggu distribusi air menuju tanah.
Demikian penjelasan tentang sistem irigasi tetes, mulai dari pengertian hingga kelemahan dan keunggulannya. Semoga bermanfaat.
Artikel ini ditulis oleh Hanan Jamil, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sto/apu)