Nama Pasukan Cakrabirawa mungkin sudah tidak asing lagi di telinga detikers, terutama kaitannya dengan peristiwa G30S PKI. Namun, seperti apa sejarah pembentukan pasukan Cakrabirawa yang selama ini disebut-sebut berkaitan erat dengan G30S PKI?
Gerakan 30 September 1965 atau yang lebih sering disebut sebagai G30S PKI menjadi salah satu sejarah yang cukup kelam di Indonesia. Menurut buku 'Sejarah Indonesia dari Proklamasi Sampai Pemilu 2009' karya A Kardiyat Wiharyanto dikatakan bahwa salah satu versi teori dari peristiwa G30S menyebutkan pada tanggal 30 September 1965 terjadi sebuah gerakan yang dipimpin oleh Letkol Untung. Sosok tersebut adalah komandan dari pasukan pengawal presiden yang bernama Cakrabirawa.
Lantas seperti apa sejarah pembentukan pasukan Cakrabirawa yang selama ini dikenal memiliki kaitan dengan peristiwa kelam di tanggal 30 September 1965 silam? Sebagai cara untuk mengetahui jawabannya, terdapat informasi yang akan dipaparkan di dalam artikel ini. Simak baik-baik penjelasannya berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Pembentukan Pasukan Cakrabirawa
Dikutip dari jurnal 'Cakrabirawa dalam Kekuatan Militer Era Kepemimpinan Soekarno 1962-1967' karya Aldi Septian, dijelaskan bahwa Cakrabirawa adalah pasukan yang dianggap elit dan berwibawa pada zamannya. Hal ini dikarenakan Cakrabirawa menjadi bagian dari militer di era Presiden Soekarno pada saat itu.
Kemudian asal usul terbentuknya Cakrabirawa diinisiasi oleh serangkaian peristiwa yang sempat mengancam nyawa Presiden Soekarno saat itu. Bahkan beberapa kali pernah terjadi percobaan pembunuhan yang membuat Presiden Soekarno kerap ada di situasi berbahaya.
Tidak sampai di situ saja, dijelaskan juga bahwa pada saat itu pasukan TNI belum membentuk pasukan khusus untuk mengawal presiden. Momen tersebut berlangsung sejak Indonesia merdeka hingga sekitar tahun 1960-an. Inilah yang membuat Cakrabirawa dibentuk yang berfungsi sebagai pengawal presiden. Tercatat ada sekitar 3.000 prajurit terbaik yang bergabung sebagai anggota Cakrabirawa.
Terbentuknya Cakrabirawa juga memerlukan proses yang cukup panjang. Bermula di tahun 1946 dengan situasi Jakarta yang dianggap tidak aman, membuat Soekarno dan Hatta harus diamankan di Jogja. Kota tersebut dianggap lebih aman diperuntukkan bagi pusat pemerintahan Indonesia.
Lalu keberhasilan penyelamatan Soekarno dan Hatta saat itu membuat terwujudnya momen penting sebagai awal mula pengamanan presiden yang memiliki pengaruh hingga saat ini. Cakrabirawa sendiri berasal dari sejumlah pasukan yang sudah dilatih dengan sangat baik dari berbagai angkatan yang ada di Indonesia pada saat itu. Tidak hanya memiliki kemampuan fisik dan keterampilan militer di darat, Cakrabirawa juga sangat terlatih di air.
Sementara itu, setelah tahun 1950 berlalu dan Belanda pergi dari Indonesia, terdapat berbagai pihak yang tidak sejalan dengan Soekarno. Hal inilah yang membuat sejumlah percobaan pembunuhan dilakukan dan mengancam keselamatan Soekarno. Sebagai cara memberikan keamanan pada Soekarno sebagai pemimpin Indonesia saat itu, sebuah pasukan khusus dibentuk pada 6 Juni 1962.
Pembentukan pasukan yang mengamankan Soekarno diusulkan oleh AH Nasution. Inilah yang menjadi cikal bakal munculnya Cakrabirawa sebagai pasukan elit yang mengawal presiden. Cakrabirawa sendiri diambil dari bahasa Jawa yang memiliki arti tajam atau menyeramkan dan mengacu pada anak laki-laki.
Kaitan Pasukan Cakrabirawa dengan G30S PKI
Lantas apakah benar pasukan Cakrabirawa memiliki kaitan dengan G30S PKI? Dijelaskan dalam buku 'Mengenal Orde Baru' karya Dhianita Kusuma Pertiwi, dijelaskan Cakrabirawa memiliki pandangan tertentu di kalangan masyarakat sejak dirilisnya sebuah film Pengkhianatan G30S/PKI yang begitu populer.
Melalui film tersebut Cakrabirawa disebut-sebut sebagai tokoh oposisi Orde Baru yang terlibat di dalam Gerakan 30 September 1965. Namun demikian, seperti yang telah dipaparkan sebelumnya pasukan Cakrabirawa pada saat awal pembentukan berjumlah sekitar 3.000. Sementara itu, sebagian kecil di antara pasukan tersebut memiliki kaitan dengan Gerakan 30 September 1965.
Namun, dikatakan hanya 2% atau sekitar 60 orang saja yang terlibat. Kemudian dijelaskan juga bahwa pasukan yang terlibat telah mendapatkan hukuman di pemerintahan Orde Baru. Beberapa pasukan yang dianggap terlibat di antaranya ada Untung, Dul Arif, Johannes Suroso, Simon Petrus Solaiman, Paulus Satar Suryanto, hingga Norbertus Rohayan yang mendapatkan hukuman mati.
Hukuman tersebut diberikan setelah diselenggarakannya Sidang Mahkamah Militer Luar Biasa yang berlangsung pada 12 Februari 1966. Menyusul di bulan Maret 1966, Cakrabirawa secara resmi dibubarkan oleh Soeharto.
Seperti diketahui, ada berbagai versi sudut pandang mengenai peristiwa G30S PKI. Salah satu teori menyebut Pasukan Cakrabirawa memiliki kaitan dengan G30S PKI.
Demikian tadi rangkuman sejarah pembentukan Pasukan Cakrabirawa dan kisahnya yang sering kali dikaitkan dengan peristiwa G30S PKI. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan bagi detikers, ya.
(par/ams)