6 Bahaya Tidur Setelah Makan, Benarkah Bisa Menyebabkan Diabetes?

6 Bahaya Tidur Setelah Makan, Benarkah Bisa Menyebabkan Diabetes?

Anindya Milagsita - detikJateng
Kamis, 26 Sep 2024 08:43 WIB
Ilustrasi tidur
Ilustrasi tidur. Foto: Getty Images/fizkes
Solo -

Sebagian orang memiliki kebiasaan merasa ngantuk setelah makan, sehingga tidak sedikit dari mereka yang memutuskan untuk tidur tanpa memberikan jeda waktu tertentu. Padahal ada sejumlah bahaya tidur setelah makan yang perlu untuk diperhatikan oleh setiap orang.

Mengutip dari buku 'Why? The Science of Sleep' karya YeaRimDang, kondisi mengantuk setelah makan rupanya merupakan hal yang wajar dan dapat terjadi pada siapa saja. Penyebabnya dikarenakan energi yang dikeluarkan saat makan berfokus pada alat pencernaan.

Hal tersebut yang membuat energi yang harusnya menuju ke otak justru berkurang. Inilah yang membuat rasa kantuk muncul dan membuat sebagian besar orang mengantuk. Namun demikian, meski dianggap sebagai kondisi yang wajar, kebiasaan tidur setelah tidur ternyata kurang baik kesehatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas seperti apa bahaya tidur setelah makan? Simak rangkumannya melalui paparan berikut.

6 Bahaya Tidur Setelah Makan

1. Tubuh Tidak Beristirahat

Meskipun tertidur, ternyata kebiasaan tidur setelah makan justru membuat tubuh tidak beristirahat. Mengapa demikian? Masih mengacu dari sumber yang sama, dikatakan bahwa saat seseorang memutuskan untuk makan dan langsung tidur, maka tubuh akan terus bekerja. Tubuh akan mengirimkan sinyal kepada alat pencernaan untuk segera mencerna makanan yang masuk ke dalam lambung. Inilah yang membuat tubuh tidak beristirahat, meski orang yang bersangkutan tertidur.

ADVERTISEMENT

2. Tidur Tidak Nyenyak

Selanjutnya efek tidur setelah makan juga membuat seseorang kesulitan mendapatkan tidur yang berkualitas. Terutama saat kebiasaan ini dilakukan pada malam hari. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, makanan yang masuk ke dalam tubuh membuat alat pencernaan secara aktif bekerja. Inilah yang membuat seseorang cenderung tidak dapat tidur dengan nyenyak karena situasi tersebut. Oleh karena itu, disarankan untuk memberikan jeda waktu sekitar 3 jam setelah makan saat seseorang ingin tidur di malam hari.

3. Gangguan Pencernaan

Tidak hanya berpengaruh pada kualitas tidur di malam hari, tidur setelah makan juga meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan pencernaan. Diungkap dalam laman Very Well Health, seorang dokter spesialis gastroenterologi bernama Jesse Houghton, MD mengungkap salah satu efek tidur setelah makan adalah memicu gangguan pencernaan dan refluks asam. Hal ini terjadi karena saat makanan masuk ke dalam tubuh dan seseorang berbaring pada situasi tersebut, maka ada kemungkinan asam lambung bisa naik menuju kerongkongan. Inilah yang memicu refluks asam hingga menyebabkan gangguan pencernaan.

4. Naiknya Berat Badan

Siapa sangka tidur setelah makan juga dapat memberikan pengaruh pada potensi naiknya berat badan seseorang. Masih dijelaskan oleh Jesse Houghton, MD bahwa kalori berlebihan yang terdapat di dalam tubuh efek kebiasaan tidur setelah makan membuat metabolisme tubuh menjadi lebih lambat daripada seharusnya. Inilah yang membuat adanya potensi naiknya berat badan menjadi lebih tinggi.

5. Kesehatan Mental

Selain memberikan efek pada kesehatan secara fisik, rupanya tidur setelah makan juga dapat memberikan pengaruh terhadap kesehatan mental bagi sebagian orang. Ini seperti diungkap dalam laman Sleep Foundation, bahwa terdapat kondisi mengantuk di siang hari yang terlalu sering yang kemungkinan berkaitan erat dengan kondisi kesehatan mental tertentu. Bahkan tidak jarang situasi tersebut juga disertai dengan kondisi kelelahan hingga sakit kepala.

6. Menurunkan Lower Esophageal Sphincter (LES)

Dijelaskan dalam jurnal 'Hubungan Pola Makan dengan Terjadinya Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) karya Bunga Fauza Fitri Ajjah, dkk., kebiasaan tidur dengan posisi berbaring setelah makan dapat memicu sekresi asam lambung sekaligus menurunnya tekanan Lower Esophageal Sphincter (LES). dr J B Suharjo B Cahyono, SpPD-KGEH dalam bukunya 'Dokter, Mengapa Sakit Lambungku Tak Kunjung Sembuh' mendefinisikan LES sebagai perbatasan sfingter esofagus bawah yang merupakan katup atau klep antara esofagus dan lambung.

Benarkah Tidur Setelah Makan Memicu Diabetes?

Selain beberapa bahaya yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat juga anggapan tidur setelah makan juga menjadi pemicu risiko diabetes. Benarkah demikian? Mengacu dari laman WebMD, dikatakan bahwa saat tidur kadar gula darah seseorang cenderung melonjak.

Hal tersebut dikarenakan hormon insulin melakukan pekerjaannya dengan cara membuang glukosa yang ada di dalam darah. Orang tanpa riwayat diabetes cenderung memiliki insulin yang mampu menangani lonjakan kadar gula darah saat tidur.

Berbeda dengan orang yang mengidap diabetes. Lonjakan glukosa cenderung terjadi dikarenakan insulin di dalam tubuhnya tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik untuk menyerap glukosa dari darah dan menjaga kadarnya agar tetap stabil.

Namun demikian, belum ditemukannya penjelasan yang menyebutkan tentang pengaruh tidur setelah makan terkait dengan peningkatan risiko diabetes. Hal inilah yang membuat seseorang dapat melakukan konsultasi kepada dokter atau profesional di bidang kesehatan agar dapat mengetahui secara pasti bahaya kebiasaan tidur setelah makan terkait dengan diabetes.

Demikian tadi rangkuman penjelasan mengenai bahaya tidur setelah makan dan kaitannya dengan diabetes. Semoga informasi ini dapat membantu.




(par/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads