Apa Itu Angin Duduk? Berikut Ini Gejalanya yang Wajib Diwaspadai

Apa Itu Angin Duduk? Berikut Ini Gejalanya yang Wajib Diwaspadai

Azhar Hanifah - detikJateng
Rabu, 25 Sep 2024 13:34 WIB
ilustrasi sakit jantung
Ilustrasi angin duduk. (Foto: shutterstock)
Solo -

Salah satu kondisi kesehatan yang berkaitan dengan nyeri dada adalah angin duduk. Angin duduk atau angina adalah suatu kondisi yang dapat menyerang siapa saja.

Namun, beberapa orang mungkin tidak bisa membedakannya dengan jenis nyeri dada lainnya, seperti ulu hati. Maka dari itu, mengetahui gejala dan penyebabnya sejak dini, dapat mengurangi risiko terkena angin duduk.

Berikut ini penjelasan mengenai apa itu angin duduk beserta gejalanya yang wajib diwaspadai.

Apa Itu Angin Duduk?

Dikutip dari laman Cleveland Clinic, angin duduk atau angina adalah nyeri dada atau ketidaknyamanan yang terjadi ketika jantung tidak menerima cukup darah kaya oksigen. Akibatnya, jantung berdetak lebih cepat dan lebih keras untuk mendapatkan banyak darah, sehingga menyebabkan sakit di dada. Angin duduk bukanlah suatu penyakit, tapi gejala dan tanda peringatan penyakit jantung.

Jenis Angin Duduk

Ada beberapa jenis angin duduk tergantung pada penyebabnya, mengutip dari laman Universitas Airlangga , berikut jenis-jenisnya:

1. Angina Stabil

Angina stabil adalah jenis angin duduk yang paling umum. Biasanya terjadi saat beraktivitas fisik, misalnya olahraga. Ketika seseorang berolahraga, jantungnya membutuhkan lebih banyak oksigen.

Namun, kebutuhan tersebut mungkin tidak terpenuhi jika terdapat penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh koroner. Penyebab angin duduk stabil juga dapat dipicu oleh faktor lain, seperti merokok, stress, konsumsi makanan berlebihan, atau paparan udara dingin.

2. Angina Tidak Stabil

Jenis angin duduk selanjutnya, yaitu angina tidak stabil yang disebabkan oleh penumpukan lemak atau pembekuan darah yang menghambat aliran darah menuju jantung. Meskipun seseorang telah istirahat dan mengonsumsi obat-obatan, rasa nyeri di dada akan tetap muncul. Jika tidak ditangani secara cepat, angina tidak stabil bisa berkembang menjadi serangan jantung.

3. Angina Varian (Angina Duduk Prinzmetal)

Pada kondisi ini, arteri jantung mengalami penyempitan sementara akibat spasme atau kekakuan pembuluh darah. Bahkan saat seseorang sedang istirahat, mereka dapat mengalami angina varian karena hal ini bisa terjadi kapan saja.

Mengutip dari laman Cleveland Clinic, angin varian juga termasuk jenis angin duduk yang terjadi karena adanya masalah pada pembuluh darah kecil yang membawa darah oksigen ke jantung. Jika otot jantung tidak mendapat cukup oksigen, maka otot tersebut akan rusak dan mulai mati. Jenis angin duduk ini dapat diobati dengan obat-obatan dan perubahan gaya hidup.

Gejala Angin Duduk

Gejala utama angin duduk adalah nyeri dada yang terasa seperti ditindih atau ditekan oleh benda berat sehingga merasa tidak nyaman. Dikutip dari laman Mayo Clinic, nyeri atau ketidaknyamanan di dada mungkin terasa seperti:

  • Terbakar
  • Dada terasa penuh
  • Tekanan
  • Meremas

Selain itu, nyeri juga bisa dirasakan di lengan, leher, rahang, bahu, atau punggung.

Gejala lain dari angin duduk meliputi:

  • Pusing
  • Kelelahan
  • Mual
  • Sesak napas
  • Berkeringat

Tingkat keparahan, durasi, dan jenis angina dapat bervariasi. Gejala baru atau berbeda dapat menjadi tanda angina tidak stabil atau serangan jantung.

Gejala Angin Duduk pada Wanita

Gejala angin duduk pada wanita bisa berbeda dengan gejala angin duduk pada umumnya, seperti:

  • Ketidaknyamanan pada leher, rahang, gigi atau punggung
  • Mual
  • Sesak napas
  • Rasa sakit yang menusuk di dada
  • Sakit perut

Faktor Penyebab Angin Duduk

Angin duduk dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti yang dijelaskan di laman Kementerian Kesehatan, yaitu:

  • Kolesterol tinggi
  • Diabetes
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Stress
  • Obesitas
  • Kebiasaan merokok
  • Kurang berolahraga
  • Ada riwayat angin duduk pada keluarga
  • Laki-laki usia 45 tahun ke atas atau perempuan usia 55 tahun ke atas.
  • Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan

Pencegahan Angin Duduk

Masih mengutip dari laman yang sama, berikut ini beberapa hal yang dapat mengurangi risiko terjadinya angin duduk, antara lain:

  1. Olahraga rutin
  2. Konsumsi makanan sehat
  3. Kurangi asupan garam
  4. Menjaga berat badan ideal
  5. Kurangi rokok atau stop merokok

Demikianlah ulasan mengenai angin duduk atau angina, mulai dari pengertian, gejala, hingga cara pencegahannya. Semoga bermanfaat!

Artikel ini ditulis oleh Azhar Hanifah, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sto/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads