Seorang pengunjung kolam renang Samapta Aquatic Stadium, Kota Magelang, ditemukan tewas di dasar kolam. UPT Sanden Sport Center Disporapar Kota Magelang menutup sementara kolam renang tersebut.
Penutupan kolam renang ini dilakukan mulai Senin (16/9) hingga Minggu (22/9). Penutupan dilakukan buntut meninggalnya FA (35), warga Kapanewon Minggir, Sleman, DIY, di dasar kolam.
"(Penutupan sementara). Terkait dengan kejadian kemarin, langkah antisipasi kita tutup dulu untuk seminggu ini. Senin (23/9), insyaallah sudah kita buka lagi untuk masyarakat," kata Kepala UPT Sanden Sport Center, Bayu Saputro saat ditemui di kantornya, Kecamatan Magelang Utara, Selasa (17/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bayu menuturkan korban diduga sudah beberapa kali datang ke kolam renang. Korban diketahui datang sendirian
"Yang kami ketahui korban datang sendirian. Sepertinya sudah beberapa kali ke sini, jadi tipikal yang ke sini mereka (sudah tahu)," ujar dia.
Dia menjelaskan kedalaman kolam renang Samapta Aquatic Stadium bervariasi. Mulai dari 1,5 meter hingga 2,5 meter. Korban ditemukan di kedalaman 2,5 meter.
"(Korban) Kebetulan (ditemukan) ada di 2,5 meter, tapi di pinggir antara 1,5 ke 2,5. Jadi, tidak di tengah, tapi posisinya cukup di pinggir, ada di sisi utara," ujarnya.
Sempat Dikira Latihan Nyelam
Sementara itu Kasi Humas Polres Magelang Kota Iptu, Untung Harjanto, mengungkapkan piket fungsi Intelkam Polres Magelang Kota, Inafis, Reskrim, dan SPKT Polres segera mendatangi lokasi kejadian setelah menerima laporan pada Senin (16/9) pukul 08.45 WIB. Saat itu ada saksi yang melihat korban telah berada di dasar kolam.
"Saksi mengira korban sedang berlatih menyelam dan belum menduga korban tersebut meninggal dunia di dasar kolam renang. Terus saksi melanjutkan berenang dua kali bolak balik dan melihat korban masih berada di dasar kolam," kata Untung dalam keterangan tertulisnya, Senin (16/9).
Setelah itu, kata Untung, saksi memberitahukan kepada pegawai kolam renang. Kemudian mereka turun ke dasar kolam renang untuk menaikkan korban ke atas permukaan.
"Setelah korban dinaikkan ke atas permukaan, korban diberikan pertolongan pertama oleh petugas kolam renang dengan cara menekan-nekan bagian dada. Akan tetapi nyawa korban sudah tidak tertolong," kata Untung.
Dari hasil pemeriksaan dokter, kata Untung, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Diduga meninggalnya korban karena serangan jantung atau kram perut.
"Dimungkinkan meninggal (karena) serangan jantung atau kram perut. Diperkirakan meninggal kurang lebih 2 jam (sebelumnya)," pungkasnya.
(aku/aku)