Al-Insyirah merupakan salah satu surat Makkiyah yang terdiri dari 8 ayat. Ayat kelima dan keenam di dalam surat ini memberikan nasihat dan pesan yang sangat berharga bagi manusia. Apakah detikers sudah mengetahui bacaan surat Al-Insyirah ayat 5-6?
Dikutip dari buku Meraih Cinta Ilahi yang ditulis oleh Jalaluddin Rakhmat, kata insyirah sendiri berasal dari kata syaraha yang memiliki arti melapangkan, meluaskan, atau melegakan. Dalam terminologi bahasa Arab. ketika suatu kata diberi awalan alif dan nun, kata itu berarti sudah 'menjadi'. Jadi, insyirah artinya 'telah menjadi lega'.
Surat ini dinamakan 'telah menjadi lega' karena Allah menyatakan bahwa Allah melegakan dada Rasulullah. Oleh karena itu, salah satu sifat Rasulullah adalah lapang dada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bacaan Surat Al-Insyirah 5-6
Dikutip dari platform Quran Kemenag, berikut ini adalah bacaan Surat Al-Insyirah atau Asy-Syarh ayat kelima dan keenam.
ΩΩΨ§ΩΩΩΩ Ω
ΩΨΉΩ Ψ§ΩΩΨΉΩΨ³ΩΨ±Ω ΩΩΨ³ΩΨ±ΩΨ§Ϋ
Fa'inna ma'al-'usri yusrΔ(n).
Maka, sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.
Ψ§ΩΩΩΩ Ω
ΩΨΉΩ Ψ§ΩΩΨΉΩΨ³ΩΨ±Ω ΩΩΨ³ΩΨ±ΩΨ§Ϋ
Inna ma'al-'usri yusrΔ(n).
Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.
Tafsir Surat Al-Insyirah Ayat 5-6
Surat Al-Insyirah ayat 5-6 mengajarkan bahwa setiap kesulitan pasti diikuti dengan kemudahan. Dalam ayat 5, Allah menjelaskan bahwa di balik setiap cobaan atau kesempitan, selalu ada jalan keluar atau kelapangan. Ayat ini mengingatkan kita untuk bersabar dan terus berusaha dengan penuh keyakinan kepada Allah, sebagaimana Nabi Muhammad SAW yang tetap sabar dan tawakal menghadapi tantangan kaumnya hingga akhirnya Allah memberikan kemenangan.
Ayat 6 mengulangi pesan yang sama, menekankan bahwa setelah kesulitan pasti datang kemudahan. Pengulangan ini bertujuan untuk menguatkan keyakinan bahwa tidak ada kesulitan yang bertahan selamanya. Dengan tekad, kesabaran, dan usaha yang sungguh-sungguh, setiap masalah akan menemui solusi dan kemudahan dari Allah. Ini menjadi penghibur dan motivasi bagi setiap orang yang sedang menghadapi ujian hidup.
Setiap Kesulitan Datang Bersama Kemudahan
Bacaan surat Al-Insyirah ayat 5-6 menekankan bahwa setiap kesulitan atau kesempitan datang bersama dengan kemudahannya. Menurut Buya Hamka dalam kitab Tafsir Al-Azhar, kesulitan menjadi sebuah sarana yang dapat melahirkan kecerdasan dari pengalaman kehidupan yang pahit menjadi kekayaan jiwa. Untuk bisa merasakannya, kita harus memiliki iman yang kuat untuk melewati setiap kesulitan. Jika iman lemah, kita akan terjatuh sebelum sampai ke tujuan.
Dikutip dari buku The Healing Power Of Al-Qur'an tulisan Teguh Saputra, Allah tidak hanya menegaskan bahwa setiap kesulitan datang kemudahan pada ayat 5-6 surat Al-Insyirah. Pesan yang sama juga disampaikan pada surat At-Thalaq ayat 7 berikut ini.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ Ψ°ΩΩΩ Ψ³ΩΨΉΩΨ©Ω Ω ΩΩΩ Ψ³ΩΨΉΩΨͺΩΩΩ ΩΩΩ ΩΩΩ ΩΩΨ―ΩΨ±Ω ΨΉΩΩΩΩΩΩΩ Ψ±ΩΨ²ΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ Ω ΩΩ ΩΩΨ§ Ψ£ΩΨͺΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ§ ΩΩΩΩΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΨ³ΩΨ§ Ψ₯ΩΩΩΩΨ§ Ω ΩΨ§ Ψ£ΩΨͺΩΩΩΨ§ Ψ³ΩΩΩΨ¬ΩΨΉΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ Ψ¨ΩΨΉΩΨ―Ω ΨΉΩΨ³ΩΨ±Ω ΩΨ³Ψ±Ψ§
Artinya:
Hendaklah orang yang lapang (rezekinya) memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang disempitkan rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari apa (harta) yang dianugerahkan Allah kepadanya. Allah tidak membebani kepada seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang dianugerahkan Allah kepadanya. Allah kelak akan menganugerahkan kelapangan setelah kesempitan."
Ayat di atas mengajarkan kita sebagai umat Islam untuk tidak mudah menyerah pada keadaan. Kita harus tetap berjuang menghadapi setiap kesulitan tanpa berputus asa, sebab di balik setiap kesulitan atau masalah pasti ada kemudahan. Kita juga penting untuk selalu mengingat bahwa Allah tidak memberikan cobaan yang melebihi kemampuan hamba-Nya. Wallahu a'lam bissawab.
(par/apl)