Unsoed Ungkap Pelaku Perdagangan Orang Bawa Nama Rumah Produksi dan Artis

Unsoed Ungkap Pelaku Perdagangan Orang Bawa Nama Rumah Produksi dan Artis

Anang Firmansyah - detikJateng
Senin, 09 Sep 2024 16:28 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Foto: Ilustrator: Luthfy Syahban
Banyumas -

Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto berinisial MRA diduga terlibat kasus perdagangan orang. Ada 4 mahasiswi yang bersaksi menjadi korban, mereka juga diduga mengalami kekerasan seksual. Unsoed mengungkapkan, modus terduga pelaku yaitu membawa nama rumah produksi hingga artis terkenal.

Ketua Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Unsoed, Tri Wuryaningsih, mengatakan kasus ini terbongkar setelah ada sejumlah mahasiswi yang mengadu ke dirinya.

"Intinya memang ada pihak luar yang mengatasnamakan orang dari (menyebut rumah produksi). Dia (mengaku) kenal (menyebut nama produser besar), lalu yang menerbitkan (menyebut artis ternama) dan sebagainya. Intinya mencari talent bintang iklan (menyebut salah satu merek)," kata Tri Wuryaningsih kepada detikJateng, Senin (9/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terduga pelaku kemudian mengincar korban yang merupakan mahasiswi Unsoed. Dia menemui korban untuk ditawari menjadi bintang iklan.

"Nah orang ini masuk ke fakultas-fakultas termasuk ke FEB, FK, jadi kemudian siangnya ditemuin, terus ditawarin 'kamu mau ga?' (jadi bintang iklan). Ada yang kemudian tidak bersedia tapi dikejar-kejar terus siangnya nemuin terus malamnya di chat menggunakan WA (WhatsApp). Terus ditawarin, pokoknya kalau bisa besok interview," ujar Tri.

ADVERTISEMENT

Karena upaya pelaku itu tidak kunjung berhasil, Tri berujar, ada seorang mahasiswa Fakultas Hukum Unsoed berinisial MRA yang mengaku sebagai keponakan pelaku untuk meyakinkan calon korban. MRA membujuk korban melalui pesan WA agar percaya terhadap agen pencari talent iklan ini.

"Ada yang kemudian ketakutan terus diblokir tapi nanti dia menggunakan nomor asing lagi. Terus ada yang kemudian setelah diblokir ada yang viral itu masuk, MRA ikut meyakinkan 'kamu kemarin di chat sama om ini ya? Itu beneran kok om saya, itu memang lagi nyari talent untuk iklan Indofood, itu beneran'. Jadi MRA memang mencoba meyakinkan calon-calon korbannya," ungkap Tri.

Meski begitu, Tri belum mendalami sejauh apa keterlibatan MRA dalam kasus dugaan perdagangan orang ini. Pihaknya masih meminta keterangan dari korban.

"Tapi memang saya belum memanggil pihak MRA ini, kami masih pendalaman dari teman-teman mahasiswi yang menjadi korban. Kami masih meminta keterangan dan klarifikasi kronologinya seperti apa," ucap Tri.

Hingga saat ini sudah ada 4 korban yang mengaku dihubungi oleh pelaku tersebut. Satu di antaranya bahkan mengaku sudah menjadi korban pemerkosaan.

"Sudah ada 4 korban yang kami mintai keterangan, semuanya wanita dan cantik-cantik. Ada yang sudah sampai menjadi korban. Itu perkosaan, sementara ini masih 1 orang. Kita sudah berkoordinasi dengan kepolisian, sudah konsultasi," kata Tri.

Polisi Selidiki

Diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswa Fakultas Hukum, Unsoed Purwokerto berinisial MRA diduga terlibat dalam kasus perdagangan orang. Hingga saat ini sedikitnya ada 4 mahasiswi yang mengaku menjadi korban, 1 di antaranya bahkan sampai diperkosa.

Dimintai konfirmasi, Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Andryansyah Rithas Hasibuan, menjelaskan saat ini kasus tersebut sudah dalam tahap penyelidikan. Namun dia menyebut kasus ini belum sampai ke tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

"Saya belum sampai ke perdagangan. Ada memang pengaduan penipuan dengan diiming-imingi jadi bintang iklan. Korbannya memang mahasiswi. Jadi dia diiming-imingi kalau mau jadi artis harus berhubungan dengan pelaku. Ketemuannya di hotel. Cuma si korban waktu diperiksa belum sampai ke sana (persetubuhan) karena yang diperiksa ini sakit, masih trauma healing," kata Andryansyah, Senin (9/9).




(dil/cln)


Hide Ads