- Kisah-kisah Menginspirasi Khulafaur Rasyidin 1. Abu Bakar as-Siddiq Proses Pengangkatan Abu Bakar As-Siddiq Jasa-jasa Abu Bakar As-Siddiq 2. Umar bin Khattab Proses pengangkatan Umar bin Khattab Jasa-jasa Umar bin Khattab 3. Utsman bin Affan Proses pengangkatan Utsman bin Affan Jasa-jasa Utsman bin Affan 4. Ali bin Abi Thalib Proses pengangkatan Ali bin Abi Thalib Jasa-Jasa Ali bin Abi Thalib
Wafatnya Nabi Muhammad SAW meninggalkan duka yang mendalam dan kekosongan kedudukan pemimpin. Dipilihlah sahabat-sahabat nabi untuk menjadi pemimpin selanjutnya sebagai khalifah yang mendapat julukan Khulafaur Rasyidin.
Khulafaur Rasyidin adalah empat khalifah pertama dalam Islam yang dianggap sebagai penerus langsung Nabi Muhammad SAW. Mereka dianggap sebagai pemimpin yang arif dan bijaksana yang sah dalam urusan kepemimpinan umat Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad.
Mengutip laman Universitas Insan Cita Indonesia, Khulafaur Rasyidin terdiri dari empat khalifah yaitu, khalifah Abu Bakar as-Siddiq, Khalifah Umar bin Khattab, Khalifah Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Dikutip dari buku Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Tsanawiyah Kelas VII oleh H Fida' Abdillah & Yusak Burhanudin, berikut penjelasan kisah masing-masing sang khalifah.
Kisah-kisah Menginspirasi Khulafaur Rasyidin
1. Abu Bakar as-Siddiq
Abu Bakar as-Siddiq adalah khalifah pertama yang memiliki nama asli Abdullah bin Abi Quhafah. Ia merupakan sosok ahli hukum yang adil, jujur, rendah hati, dan bijaksana. Di kaum Quraisy dia adalah seorang bangsawan yang memiliki kedudukan yang tinggi.
Abu Bakar juga diberi gelar As-Siddiq oleh Nabi Muhammad SAW yang berarti orang yang selalu membenarkan. Ia menjadi saksi dan membenarkan segala peristiwa yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW, terutama peristiwa Isra Miraj.
Proses Pengangkatan Abu Bakar As-Siddiq
Saat wafatnya Nabi Muhammad SAW, pada Senin, tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 H, umat Islam dipenuhi rasa duka dan terjadi kekosongan kepemimpinan. Akhirnya dipilihlah seorang khalifah untuk menggantikan Rasulullah.
Terdapat dua golongan yang turut mencalonkan, yaitu golongan Anshar mencalonkan Sa'ad bin Ubaidah dan golongan Muhajirin mencalonkan Abu Bakar as-Siddiq. Abu Bakar as-Siddiq mendapat dukungan dari Umar bin Khattab dan sahabat-sahabat lainnya, akhirnya terpilihlah Abu Bakar menjadi khalifah pertama.
Jasa-jasa Abu Bakar As-Siddiq
- Berhasil menghadapi tantangan dari suku-suku Arab yang mencoba memberontak dan ingin memisahkan diri.
- Perluasan kekhalifahan, yakni memimpin pasukan muslim dalam penaklukan wilayah-wilayah baru, seperti Yaman, Oman, Irak, dan wilayah sekitarnya. Tidak hanya memperluas wilayah kekhalifahan, tetapi juga menyebarkan ajaran Islam ke berbagai daerah.
- Pemberantasan pemberontakan dengan menghadapi beberapa pemberontakan suku-suku Arab di luar Madinah.
- Peningkatan sistem administrasi, yakni membentuk dewan-dewan untuk mengelola berbagai urusan seperti keuangan, peradilan, dan administrasi publik.
2. Umar bin Khattab
Umar bin Khattab merupakan pemimpin yang terkemuka dan seorang putra Naufal Quraisy dari suku Ady. Dia terkenal sebagai duta dalam menyelesaikan perselisihan dengan suku lain.
Ia adalah pemimpin yang tegas dan berani. Selain itu dia juga seorang saudagar sukses dan memiliki sifat rendah hati, jujur, penuh kasih sayang dan dermawan.
Umar bin Khattab masuk Islam ketika Nabi Muhammad SAW telah menjadi rasul selama enam tahun. Ia juga diberi gelar oleh nabi dengan sebutan Al-Faruq, artinya memisahkan antara yang hak dan batil.
Proses pengangkatan Umar bin Khattab
Saat khalifah Abu Bakar as-Siddiq jatuh sakit, dilakukan musyawarah dengan tokoh-tokoh terkemuka. Dari hasil musyawarah tersebut disepakati bahwa orang yang layak menggantikan kedudukan Abu Bakar as-Siddiq adalah Umar bin Khattab.
Hasil musyawarah tersebut kemudian disebarluaskan kepada umat muslim. Serentak umat muslim menjawab dengan 'Sami'na wa atho'na' yang artinya 'kami dengar dan kami patuhi'.
Jasa-jasa Umar bin Khattab
- Pertempuran di Ajnadin, tentara Islam berhasil menaklukan Damaskus, kota-kota Suriah seperti Aleppo, Horm dan Antiokia.
- Penaklukan Baitul Maqdis tahun 18 H/638 Masehi, Patriark menyerah dan memberikan Suriah dan Palestina ke tangan tentara Islam.
- Penaklukan Irak dan Persia, penaklukan berhasil di beberapa daerah Cadisia dan Nahawan.
- Penaklukan Mesir, tentara muslim dapat merebut Babil dan Iskandariah pada tahun 641 Masehi.
- Perbaikan pemerintahan, yakni mendirikan kas negara (baitul mal), menugaskan hakim (qadi) di setiap wilayah, membagi negara dalam beberapa wilayah provinsi, dan menata dewan musyawarah.
- Penetapan kalender Hijriah, sistem kalender ini diciptakan oleh Umar bin Khattab setelah sebelumnya orang-orang menggunakan sistem kalender Masehi.
3. Utsman bin Affan
Utsman bin Affan adalah seorang khalifah yang lemah lembut dan sangat mengutamakan kepentingan rakyat. Ia adalah seorang khalifah yang menggunakan pendekatan persuasif jika terjadi gejolak atau perselisihan.
Ia juga sosok yang sangat mendedikasikan diri untuk kepentingan umat Islam dan kejayaan agama. Ia konsisten dalam menjalankan tugas-tugas kepemimpinan dengan penuh tanggung jawab dan pengabdian.
Proses pengangkatan Utsman bin Affan
Proses pengangkatan Utsman bin Affan sebagai khalifah ketiga dalam sejarah Islam terjadi setelah wafatnya Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 644 M. Majelis yang dipilih oleh Umar mulai mempertimbangkan kandidat potensial, termasuk Ali bin Abi Thalib dan Utsman.
Setelah diskusi dan konsultasi yang mendalam di antara para sahabat terkemuka, akhirnya disepakati Utsman bin Affan adalah pilihan yang paling sesuai untuk memimpin umat Islam berikutnya.
Jasa-jasa Utsman bin Affan
- Wilayah Islam makin meluas meliputi seluruh wilayah Timur Tengah.
- Berhasil membebaskan Pulau Siprus dan Rodes dari kekuasan Romawi dengan membentuk pertama kali angkatan laut Islam.
- Penulisan kembali kitab suci Al-Quran dalam beberapa mushaf.
- Penyebarluasan mushaf ke setiap wilayah untuk menjaga kemurnian dan keaslian kitab suci Al-Quran.
- Mushaf Al-Quran menjadi empat buah dan mushaf yang asli diberi nama Mushaf Usmani.
4. Ali bin Abi Thalib
Khalifah Ali bin Abi Thalib adalah seorang pemimpin yang tegas, disiplin, dan keras dalam membela kebenaran. Ia lebih mengutamakan kebenaran yang diyakini daripada persatuan. Khalifah keempat ini sangat menjunjung tinggi keputusan yang sudah menjadi hasil keputusan mayoritas.
Proses pengangkatan Ali bin Abi Thalib
Saat Utsman bin Affan wafat di tangan pemberontak, masyarakat muslim berpikir bahwa Ali bin Abi Thalib pantas untuk menduduki posisinya. Pendapat tersebut didukung oleh masyarakat banyak.
Pengangkatan Ali bin Abi Thalib berbeda dari khalifah-khalifah sebelumnya. Dia diminta untuk menduduki kursi sebagai seorang khalifah oleh rakyat.
Jasa-Jasa Ali bin Abi Thalib
- Mengganti pejabat yang kurang cakap.
- Membenahi Keuangan Negara, yakni dengan menyita harta para pejabat yang diperoleh secara curang atau cara tidak benar.
- Memajukan ilmu pengetahuan, yaitu dengan memerintahkan Abu Aswad Ad-Dauli untuk mengembangkan pokok-pokok ilmu tata bahasa arab (nahwu).
- Bidang pembangunan, yakni membangun kota Kufah sebagai pusat ilmu tafsir, ilmu hadits, ilmu nahwu, dan ilmu pengetahuan lainnya.
Keempat Khulafaur Rasyidin ini dianggap sebagai pemimpin-pemimpin yang berwibawa dan memegang prinsip keadilan dalam mengatur urusan umat Islam. Semoga kisah-kisah di atas dapat menginspirasimu, ya!
Artikel ini ditulis oleh Mutiara Zalsabilah Ridwan, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sto/ahr)