Misteri Mayat Wanita di Brebes Tinggal Separuh, Perut ke Bawah Hilang

Terpopuler Sepekan

Misteri Mayat Wanita di Brebes Tinggal Separuh, Perut ke Bawah Hilang

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 25 Agu 2024 10:44 WIB
Anjing pelacak dikerahkan untuk mencari setengah potongan tubuh Karni (40), warga Dukuh Karangsari, Desa Wlahar, Kecamatan Larangan, Brebes, yang hilang.
Anjing pelacak dikerahkan untuk mencari setengah potongan tubuh Karni (40), warga Dukuh Karangsari, Desa Wlahar, Kecamatan Larangan, Brebes, yang hilang. (Foto: Imam Suripto/detikJateng)
Solo -

Wanita bernama Karni (40), warga Dukuh Karangsari, Desa Wlahar, Kecamatan Larangan, Brebes, ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan. Mayatnya tinggal separuh, dari kepala hingga perut. Separuhnya lagi belum ditemukan.

Kakak kandung Karni, Tuja (50) mengatakan adiknya pergi ke ladang untuk mencari rumput pada Senin (19/8) pagi. Biasanya Karni sudah pulang sekitar zuhur untuk memberikan pakan kambingnya.

Lantaran Karni tak kunjung pulang hingga sore. Keluarganya bersama tetangga melakukan pencarian hingga masuk kawasan hutan Desa Wlahar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada pukul 18.30 WIB, mayat Karni ditemukan di semak-semak dalam kondisi tidak utuh. Potongan tubuh Karni lalu dibawa ke RSUD Brebes pada Selasa (20/8) pukul 00.15 WIB.

"Tubuh Karni tidak utuh. Hanya bagian kepala sampai perut. Sementara perut sampai kaki sampai sekarang masih dicari," kata Tuja saat ditemui di kamar mayat RSUD Brebes, Selasa (20/8/2024).

ADVERTISEMENT

Sekretaris Desa Wlahar, Sudiyanto mengungkap kondisi tubuh korban sesaat setelah ditemukan.

"Saya sama warga yang pertama datang ke TKP sebelum polisi datang. Langsung saya lihat kondisi mayat dan lukanya," kata Sudiyanto, kemarin.

Sudiyanto saat itu sempat memperhatikan potongan di bagian perut korban untuk memastikan apakah korban dimakan binatang buas atau tidak.

"Awalnya saya kira habis dimakan binatang, tapi saya sungguh kaget karena luka yang ada tidak seperti gigitan binatang. Lukanya rapi seperti habis dipotong benda tajam," ujar Sudiyanto.

Polisi bersama warga lalu melanjutkan pencarian separuh mayat korban, dari perut hingga kaki, ke kawasan hutan Desa Wlahar.

Lokasi pencarian yang disisir berada di area pinggir hutan tempat ditemukan mayat hingga radius beberapa ratus meter dari lokasi.

"Sampai saat ini belum kita temukan. Masih kita lakukan pencarian oleh petugas di lapangan. Semoga cepat ditemukan," kata Kapolsek Larangan, AKP M Yusuf.

Jenazah Karni dimakamkan di TPU setempat, Rabu (21/8). Wanita pencari rumput itu dimakamkan dalam kondisi seadanya, yaitu dari kepala hingga perut.

Setelah diautopsi di RSUD Brebes pada Selasa (20/8) malam, jenazah Karni diantar ke rumah duka. Setiba di rumah duka pada Rabu (21/8) pukul 12.00 WIB, jenazahnya langsung dimakamkan ke TPU Dusun Karangsari, Desa Wlahar.

Sekretaris Desa Wlahar, Sudiyanto mengatakan jenazah Karni diantar ke rumah duka menggunakan mobil ambulans.

"Dikubur seadanya, cuma kepala sampai perut. Perut ke bawah masih belum ditemukan," imbuh dia.

Hasil Penyelidikan Polisi

Polisi mengungkap hasil autopsi yang dilakukan terhadap mayat Karni. Hasil autopsi menyebutkan tubuh korban dipotong benda tajam.

Hal itu sebagaimana disampaikan Kapolres Brebes, AKBP Achmad Oka Mahendra. Oka mengatakan, sebelum dipotong korban terlebih dahulu dipukul menggunakan benda tumpul.

"Ada benda tajam yang menyebabkan kematian, tapi diawali dengan adanya (hantaman) benda tumpul. Kemudian dilanjutkan dengan benda tajam untuk proses pemotongannya," ungkap Oka, Jumat (23/8/2024) siang.

Pihak kepolisian, lanjut Oka, masih terus mencari informasi dan alat bukti yang lain untuk mengungkap kasus tersebut. Pihaknya juga tidak mau gegabah dalam menetapkan tersangka sebelum adanya bukti-bukti yang kuat.

"Polisi tidak akan gegabah karena untuk menentukan tersangka harus disertai bukti-bukti yang kuat. Mohon doanya semoga kasus ini bisa segera terungkap dan (potongan) jasad korban yang lainnya bisa juga ditemukan," ujar Oka.

Belasan orang dimintai keterangan pihak kepolisian terkait kematian Karni. Mereka diperiksa secara maraton di Mapolsek Larangan.

Kanit Reskrim Polsek Larangan, Ipda Yadi Suryadi membeberkan belasan saksi ini dimintai keterangannya untuk mengungkap kematian Karni yang tewas terpotong.

"Banyak (yang diperiksa), mungkin belasan orang," tutur Kanit Yadi saat dimintai konfirmasi Rabu (21/8/2024) dini hari.

Proses pemeriksaan, lanjut Yadi Suryadi, dilakukan di Mapolsek Larangan. Belasan saksi yang dimintai keterangannya meliputi keluarga korban, tetangga sampai teman korban sesama tukang cari rumput.

"Yang diminta keterangan itu mulai dari tetangga, keluarga sampai teman pencari rumput. Diperiksa bergantian di Mapolsek Larangan," pungkasnya.




(aku/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads