Paragraf atau alinea merupakan hal yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam aktivitas membaca maupun menulis. Sebagai salah satu referensi bacaan, temukan beberapa jenis paragraf yang dilengkapi dengan contohnya melalui paparan berikut.
Menurut KBBI, pengertian paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru). Apabila merujuk dari buku 'Keutuhan Wacana' yang disusun oleh Junaiyah H.M. dan E. Zaenal Arifin, disampaikan mengenai pengertian paragraf secara rinci. Dijelaskan bahwa paragraf adalah seperangkat kalimat yang membahas sebuah gagasan utama atau suatu topik tertentu.
Paragraf akan selalu ditemukan dalam tulisan, sehingga perlu bagi setiap orang untuk memahami jenis-jenisnya. Lantas apa sajakah jenis-jenis paragraf? Mari simak uraian penjelasan mengenai jenis-jenis paragraf yang dilengkapi contohnya di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
12 Jenis Paragraf Lengkap dengan Contohnya
Secara umum, jenis paragraf terbagi menjadi beberapa macam peruntukannya. Jenis-jenis paragraf terbagi menjadi berdasarkan fungsi, isi, dan juga letak gagasan utama. Setidaknya ada 12 jenis paragraf yang berdasarkan pada fungsi, isi, dan juga letak gagasan utamanya.
Mengutip dari buku 'Bahasa Indonesia' karya Rully Rezky Saputra, 'Bahasa Indonesia 2 SMA Kelas XI' yang disusun oleh Sri Sutarni, S.Pd. dan Drs. Sukardi, M.Pd., 'Terampil Menulis Paragraf (Rev)' karya Asul Wiyanto, 'Handbook of Writing: Panduan Lengkap Menulis' karya Nurhadi, hingga 'Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi Berbasis Pembelajaran Aktif' karya Dr. Aninditya Sri Nugraheni, M.Pd., berikut uraian penjelasan lengkapnya yang disertai dengan contoh.
Jenis Paragraf Berdasarkan Fungsi
1. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka adalah paragraf yang biasanya terdapat pada awal sebuah karangan. Biasanya paragraf ini dihadirkan untuk memancing rasa ingin tahu pembaca terhadap isi karangan secara keseluruhan. Berikut contoh paragraf pembuka:
Berjuta-juta orang mengetahui bahwa merokok itu dipercaya merusak dan bahkan berbahaya bagi kesehatan. Namun, berjuta-juta orang tetap merokok atau bahkan mulai merokok. Mengapa?
2. Paragraf Isi
Seperti namanya, paragraf isi adalah paragraf yang berisi bagian-bagian pokok yang ingin disampaikan oleh penulis dalam sebuah karangan. Melanjutkan paragraf pembuka yang sudah dipaparkan sebelumnya, berikut contoh paragraf isi:
Ahli dalam berbagai bidang mengatakan bahwa awal merokok dan proses yang menjadikannya kebiasaan. Merupakan suatu hal yang sangat rumit dan belum dapat dimengerti sepenuhnya. Tentu saja, hal-hal tertentu dapat ditunjukkan, seperti mengapa orang mulai merokok dan lainnya tetap merokok, tetapi hal itu bukanlah hal yang mudah.
3. Paragraf Penutup
Jenis paragraf berdasarkan fungsi terakhir adalah paragraf penutup. Paragraf penutup berisikan simpulan maupun saran. Tidak jarang paragraf penutup juga menunjukkan penekanan kembali poin-poin penting yang telah disampaikan dalam paragraf sebelumnya. Melanjutkan dari paragraf pembuka dan juga isi, berikut contoh paragraf penutup:
Sebagai contoh, kita tahu bahwa sebagian besar orang mulai merokok karena orang-orang disekitarnya merokok. Tahukah Anda bahwa di kelas 12 (sama dengan Kelas III SMA), 40 sampai 55 persen anak merokok? Pada usia 25 tahun, sekitar 60 persen pria dan 36 persen wanita merokok. Anak-anak merasa mereka tampak 'dewasa' dengan merokok, dan anak lain mendesak mereka untuk merokok, dan mereka melihat orangtua mereka merokok. Jadi, mereka juga mulai merokok.
Jenis Paragraf Berdasarkan Isinya
1. Paragraf Deskriptif
Jenis paragraf berdasarkan isinya pertama ada paragraf deskriptif. Paragraf deskriptif adalah paragraf yang menggambarkan peristiwa maupun keadaan yang membuat pembaca seolah-olah bisa merasakannya. Berikut contoh paragraf deskriptif:
Pagi hari itu aku duduk di bangku yang panjang dalam taman belakang rumah. Matahari belum tinggi, baru sepenggalah. Sinar matahari pagi menghangatkan badanku. Di depanku bermekaran bunga beraneka warna. Angin pegunungan membelai wajah, membawa bau harum bunga. Kuhidup hawa pagi yang segar sepuas-puasku. Nyaman rasa badan dan hilanglah lelah berjalan untuk sehari kemarin.
2. Paragraf Naratif
Selanjutnya ada paragraf naratif yang memiliki makna sebagai paragraf yang isinya menceritakan suatu peristiwa atau sebuah masalah. Biasanya paragraf naratif bertujuan untuk membuat pembaca menjadi terhibur atau bahkan terharu. Berikut contoh paragraf naratif:
Tepat ketika tanggal 10 Maret 2013, sekolahku libur selama sembilan hari dan akan berakhir pada tanggal 18 Maret 2013. Aku dan seluruh keluargaku tidak menyia-nyiakan waktu untuk mengadakan liburan keluarga. Pagi-pagi aku telah berbenah dan menyiapkan semua perbekalan yang nantinya diperlukan. Sepanjang perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu riang. Betapa senangnya aku ketika sampai di pantai tersebut.
3. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang menerangkan suatu pokok persoalan. Biasanya paragraf ini bertujuan untuk memperluas wawasan pembaca. Berikut contoh paragraf eksposisi:
Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama beberapa tahun terakhir ini mencapai rata-rata 7-8% per tahun. Dengan demikian, pendapatan perkapita penduduk Indonesia mencapai beberapa kali lipat. Selain itu, berdasarkan data Biro Pusat Statistik, jumlah penduduk yang dikategorikan miskin juga banyak berkurang.
4. Paragraf Persuasi
Berbeda dengan paragraf eksposisi yang memberikan wawasan kepada pembaca, paragraf persuasi justru mampu mempengaruhi pembaca. Paragraf persuasi adalah paragraf yang isinya dapat membujuk pembaca agar tertarik dengan apa yang disampaikan oleh penulis. Berikut contoh paragraf persuasi:
Menabung uang di bank lebih aman dan menguntungkan. Uang kita akan mendapat keuntungan dari bank sesuai dengan uang tabungan yang telah disetor. Uang kita juga akan terjaga keamanannya dari pencurian. Oleh karena itu, marilah kita menabung uang di bank sebagai jaminan masa depan kelak.
5. Paragraf Argumentatif
Jenis paragraf berdasarkan isi yang terakhir ada paragraf argumentatif. Paragraf ini isinya bertujuan untuk meyakinkan pembaca agar memperoleh maupun menerima gagasan yang disampaikan oleh penulis. Berikut contoh paragraf argumentatif:
Pantai Parangtritis memiliki keindahan eksotis yang membuat wisatawan ramai berkunjung, tetapi juga sebagian masyarakat Indonesia masih menganggap Pantai Parangtritis mempunyai nuansa mistis. Banyaknya korban tenggelam di Pantai Parangtritis dianggap sebagai permintaan Ratu Pantai Selatan sebagai tumbal. Padahal, ada penjelasan ilmiah di balik musibah tersebut. Para praktisi ilmu kebumian menegaskan bahwa penyebab utama hilangnya sejumlah wisatawan di Pantai Parangtritis adalah akibat terseret rip current. Dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per jam, arus balik tidak hanya kuat, tetapi juga mematikan. Jadi, banyaknya korban tenggelam tidak ada kaitannya sama sekali dengan anggapan para masyarakat.
Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Gagasan Utamanya
1. Paragraf Deduktif
Jenis paragraf berdasarkan letak gagasan utama yang pertama adalah paragraf deduktif. Paragraf ini merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal, kemudian akan diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas. Berikut contoh paragraf deduktif:
Brokoli termasuk sayuran dengan kandungan antioksidan tinggi sehingga cara memasaknya harus benar. Usahakan agar teksturnya matang, tetapi jangan sampai mengurangi atau menghabiskan kandungan gizinya. Sayuran ini lebih tepat dimasak jenis rebus setengah matang sebelum dikonsumsi. Segera tiriskan dan siram dengan air dingin agar tetap berwarna cantik dan bentuknya tidak hancur. Cara memotong brokoli juga harus benar yaitu mengikuti tangkainya. Selain mempengaruhi kesegaran, tangkai brokoli juga berfungsi sebagai hiasan menambah selera makan.
2. Paragraf Induktif
Berbeda dengan paragraf deduktif, paragraf induktif adalah paragraf dengan kalimat utama terletak di akhir. Paragraf ini diawali dengan kalimat-kalimat penjelas, baru diakhiri dengan kalimat utama. Berikut contoh paragraf induktif:
Panas atau demam yang tinggi selama beberapa hari dapat dicurigai sebagai demam berdarah. Seseorang yang menderita demam berdarah juga mengalami pendarahan dari lubang hidung atau mimisan. Selain itu, muncul bintik-bintik merah pada tubuh. Semua gejala tersebut hendaknya diperhatikan sehingga jika terdapat gejala-gejala tersebut, penderita bisa ditolong dan ditangani dokter.
3. Paragraf Deduktif-Induktif
Sebagai paragraf gabungan antara deduktif dan induktif, paragraf deduktif-induktif dimulai dari pernyataan yang bersifat umum disusul dengan pernyataan bersifat khusus dan diakhiri lagi dengan pernyataan bersifat umum. Uniknya, letak kalimat utama ada di awal dan akhir paragraf. Berikut contoh paragraf deduktif-induktif:
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolesterol merupakan faktor risiko yang paling besar seseorang untuk menderita penyakit jantung koroner. Sebenarnya banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kolesterol, tetapi yang dianggap paling besar peranannya dalam masalah tersebut adalah tingginya konsumsi lemak serta kandungan konsumsi asam lemaknya. Dalam hal ini, minyak goreng merupakan sumber utama lemak yang tidak baik. Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.
4. Paragraf Ineratif
Jenis paragraf berdasarkan letak gagasan yang terakhir adalah paragraf ineratif. Paragraf ini memiliki gagasan utama yang terletak di tengah-tengah paragraf. Berikut contoh paragraf ineratif:
Bencana gempa bumi dan tsunami melanda Aceh, Selain itu, gempa bumi juga melanda Kota Yogyakarta dan beberapa kota lainnya. Banjir terjadi di Kota Jakarta. Beberapa kapal tenggelam dan hilang di perairan. Kecelakaan pesawat juga terjadi di beberapa tempat. Indonesia memang sedang ditimpa banyak musibah dan bencana. Bencana-bencana tersebut menelan korban, baik harta maupun jiwa. Berbagai bencana atau musibah yang berkaitan dengan virus penyakit juga melanda dan menelan korban yang tidak sedikit.
Nah, itulah tadi rangkuman jenis-jenis paragraf lengkap dengan contohnya yang dapat dijadikan sebagai referensi. Semoga informasi ini membantu!
(par/apl)