Massa pengunjuk rasa tolak revisi Undang-Undang Pilkada di sekitar DPRD Jateng dibubarkan polisi. Massa dipukul mundur oleh polisi hingga daerah Jalan Imam Barjo.
Dari pantauan detikJateng, para mahasiswa yang awalnya berunjuk rasa di depan kantor DPRD Jateng Jalan Pahlawan geser ke gerbang samping Jalan Menteri Supeno. Di sana pagar langsung dijebol oleh massa.
Sempat ada orasi dari mahasiswa yang kemudian massa berusaha masuk ke dalam gerbang dengan mendesak anggota yang berjaga dengan jalan jongkok. Kondisi kemudian makin memanas dan polisi berusaha mendorong massa keluar gerbang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu, gas air mata dan water cannon ditembakkan dan massa langsung kocar-kacir. Sempat ada beberapa pengunjuk rasa yang kembali. Kemudian polisi mengerahkan personel pengurai massa yang mengendarai motor.
Sembari menembakkan gas air mata, massa didorong hingga Jalan Imam Barjo di daerah kampus Undip. Setelah massa sampai ke sana, personel putar balik kembali ke gedung DPRD Jateng. Saat itu ada massa yang sempat berusaha menarik salah satu personel bermotor itu.
Saat ini anggota kepolisian masih berjaga di kantor DPRD Jateng. Sedangkan massa sebagian ada di Taman Indonesia Kaya dan di Jalan Imam Barjo.
"Jadi di sini poin tuntutan kami ya, kami mendesak untuk DPR RI untuk membatalkan RUU Pilkada. Kedua, kami mendesak untuk KPU jalankan amanah dari MK, bahwasanya terkait keputusan Pilkada tentunya yang kemarin MK berupaya untuk menunjukkan marwahnya kembali tapi ini dicegahi. Dan juga kami menolak praktik nepotisme, praktik politik dinasti, yang mana ini banyak dilakukan oleh rezim saat ini," kata ketua BEM UNDIP, Farid Darmawan, Kamis (22/8/2024).
"Jokowi terlalu banyak cawe-cawe, kemarin pilpres pun juga di pilkada saat ini. Banyak hal yang kita lihat kejadian yang tidak mengenakan," imbuhnya.
(apl/cln)