Tuja menuturkan, Karni yang pergi sejak Senin (19/8) pagi untuk mencari rumput. Tetapi hingga sore hari Karni tidak kunjung pulang. Padahal, biasanya sekitar Zuhur, Karni sudah pulang untuk memberi makan kambing perliharaannya.
Akhirnya, pihak keluarga dibantu para tetangga melakukan pencarian untuk menemukan Karni. Mereka bahkan mencari korban hingga masuk hutan Desa Wlahar, Kecamatan Larangan.
"Tetapi sampai sore belum sampai rumah dan akhirnya oleh warga dilakukan pencarian," kata Tuja saat ditemui di kamar mayat RSUD Brebes, Selasa (20/8/2024).
Namun betapa kagetnya ia dan keluarga saat menemukan Karni dalam kondisi tewas di semak-semak sekitar pukul 18.30 WIB. Selain itu, mayat Karni juga tidak lengkap.
Menurut Tuja, Karni ditemukan dengan kondisi hanya menyisakan bagian kepala hingga perut. Sedangkan bagian bawah perut sampai kaki belum ditemukan.
"Adik saya baru ditemukan pas Magrib dengan kondisi sudah meninggal dunia di semak-semak," ucapnya.
"Tubuh Karni tidak utuh. Hanya bagian kepala sampai perut. Sementara perut sampai kaki sampai sekarang masih dicari," lanjut Tuja.
Kemudian potongan tubuh Karni dibawa ke RSUD Brebes pada Selasa (20/8), pukul 00.15 WIB. Kapolsek Larangan, AKP M Yusuf, juga telah membenarkan temuan mayat terpotong itu.
"Betul terpotong. Polisi masih lidik dan akan dilakukan autopsi terhadap jenazah. Semoga segera terungkap," ucapnya, Selasa (20/8).
AKP M Yusuf juga mengatakan bahwa korban tidak kunjung pulang setelah mencari rumput.
"Pergi pagi cari rumput dan biasanya pulang saat Zuhur. Tapi sampai sore tidak pulang sampai dicari sama tetangga dan keluarga," katanya.
Lebih lanjut dijelaskan Yusuf terkait kondisi mayat Karni saat ditemukan. Menurutnya banyak semut hitam mengerubuti mayat tersebut.
"Mungkin karena masih belum 24 jam, masih segar jadi dikerubutin semut. Apalagi posisi jenazah di semak semak," jelasnya.
(cln/apl)