.webp)
Kebakaran yang terjadi di Desa Jekani, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen menghanguskan empat rumah. Api baru bisa dipadamkan dini hari tadi karena terkendala mencari sumber air.
Kepala Bidang Damkar Satpol PP Kabupaten Sragen, Tommy Isharyanto menjelaskan kebakaran terjadi Minggu (18/8/2024) pukul 23.19 WIB. Kebakaran bermula saat pemilik salah satu rumah, yakni Suminem (78), melihat kepulan asap di bagian depan rumahnya.
Nahasnya, saat mengecek sumber asap, rumah bagian depannya itu telah hangus terbakar. Tiupan angin yang cukup besar membuat si jago merah menyebar luas. Dia lantas meminta pertolongan warga sekitar untuk memadamkan api hingga akhirnya menghubungi Damkar Sragen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebakaran mengakibatkan empat rumah yang berjejer ludes hangus terbakar, uang tunai Rp 10 juta dan perhiasan total Rp 60 juta ikut terbakar. Perabotan rumah tangga, barang elektronik, surat berharga lainnya juga," kata Tommy dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Senin (19/8/2024).
Ia menuturkan api berhasil dipadamkan pukul 03.05 WIB. Sumber air yang jauh cukup menghambat proses pemadaman api yang melahap rumah Suminem.
"Pemadaman kebakaran empat rumah huni selesai pukul 03.05 WIB. Instansi yang terlibat damkar 2 unit mako, water suplay, dan double cabin, dan 1 unit posko Gemolong. Kendalanya selama proses pemadaman yaitu sumber air yang jauh," ungkapnya.
 Kebakaran di Desa Jekani, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen menghanguskan tiga unit rumah warga, Minggu (18/8/2024). Foto: dok. Damkar Sragen |
Sementara itu, Kapolsek Mondokan AKP Sukarno, menjelaskan penyebab kebakaran diduga akibat korsleting arus pendek listrik dari kabel salah satu rumah.
Tiga unit mobil pemadam kebakaran (damkar) telah dikerahkan ke lokasi. Namun, kata Sukarno, keterbatasan air akibat kemarau menjadi penghambat dalam pemadaman tersebut.
"Proses pemadaman mengalami kendala yaitu sulitnya mendapatkan air karena musim kemarau," kata Sukarno dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Senin (19/8).
Peristiwa nahas itu pun mengakibatkan hancurnya empat unit rumah milik warga. Kerugian materian diperkirakan cukup besar, mencapai Rp 100 juta. Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, penghuni telah dievakuasi ke rumah warga setempat, dan dua sapi berhasil diselamatkan.
"Kesulitan air menambah parahnya situasi, sehingga meski tiga unit mobil damkar kerahkan ke lokasi, mereka masih menghadapi kesulitan dalam mengendalikan api," ungkapnya.
"Akibatnya, rumah tersebut mengalami kerusakan total dengan kerugian material yang ditaksir mencapai Rp 100 juta," tutur dia.
(apu/ams)
